JAKARTA -- Kondisi keamanan di Papua kian memanas menyusul terjadinya sejumlah bentrokan sejak sepekan lalu. Markas Besar Kepolisian Indonesia pun mengirimkan pasukan tambahan ke Papua.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Indonesia, Inspektur Jendral Polisi Abubakar Nataprawira, mengatakan, Polri telah mengirimkan tambahan pasukan sejak Rabu (15/4) kemarin. Tambahan pasukan itu, yaitu anggota brigade mobil sebanyak 80 orang. "Termasuk satu tim Gegana di dalamnya," kata dia, di Jakarta, Kamis (16/4).
Menurut dia, pengiriman tambahan pasukan tersebut untuk menangani kerusuhan-kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat. Selain menyiagakan pasukan, kata Abubakar, pihak kepolisian juga dibantu oleh unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI). "Di-back-up TNI," imbuh dia.
Abubakar menuturkan, terdapat kemungkinan keterkaitan antara satu kejadian dan kejadian lainnya. Namun, polisi tidak mau terburu-buru menyimpulkannya. "Ya bisa saja. Tetapi, belum ada tersangkanya," ujar dia. Abubakar juga menerangkan, pihaknya juga belum mengetahui siapa yang melakukan penyerangan terhadap Brimob Rabu (15/4) kemarin.
Abubakar menjelaskan, Polisi juga belum dapat menyimpulkan apakah kejadian yang menyebabkan terbunuhnya seorang anggota Brimob Polda Papua tersebut dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Hingga saat ini, kata dia, Polda Papua masih menyelidiki hal tersebut. "Belum bisa dijelaskan karena belum ada yang tertangkap. Saya kira kalau sudah ada yang tertangkap baru bisa diketahui," terang dia.
Lebih lanjut, Rabu (15/4) kemarin sekira pukul 04.30 WIT, terjadi pembakaran sekolah SMP Negeri 1 Asolo Gaima di Jayawijaya. Kerusakannya, yaitu satu unit bangunan laboratorium, peralatan sekolah, kamar kecil, dan tiga ruang belajar. "Kerugioan materil Rp 1 miliar," tandas dia. nap/kpo
Source: Republika
Friday, April 17, 2009
Polisi Tambah Pasukan di Papua
4/17/2009 06:01:00 AM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Military
- Wakil Kepala Bais TNI Jabat Pangdam XVII/Cenderawasih
- Unconfirmed Reports Of Imminent Major Security Crackdown
- Unsolved West Papua killings hold up development, says legislator
- Tolak Leopard, Pangdam Cenderawasih Minta Panser
- Wests a world apart in bloody bid for freedom
- Pesawat Bertambah, TNI AU Bakal Tambah Pangkalan
- Papua Banjir Mata-Mata
- Pemuda Papua Kritik Pendekatan Keamanan Indonesia
- Kalau Tak Bisa Ungkap, Kapolda Diminta Mundur !
- DAP: Jangan Lagi Ada Pembunuhan
- Panglima TNI: Biarkan Polisi Usut Kasus Kapten Tasman
- 400 TNI Diberangkat ke Papua
- Komandan OPM Kecam Penembakan Warga di Keerom
- Indonesian president needs to reign in rampant military in West Papua
- Indonesia urged to rein in Kopassus to give Papua a chance at peace
- Anatomy of an Occupation: Indonesian Military in West Papua
- The Papua Problem: Seeds of Disintegration
- Menanti Ujung Tabir Teror Jayapura
- Imparsial: Jumlah Prajurit TNI di Papua Mencapai 16.000
- TNI Lakukan Aksi Spionase di Papua?
- HRW Soal Aksi Mata-mata TNI di Papua
- Operasi Militer Timbulkan Teror Baru di Papua
- West Papua: Military report confirms desire for freedom
- Academics call for end to military approach in Papua
- Dialogue and Demilitarization Needed in Papua: Imparsial
Papua Autonomy
- Pemerintah siapkan peraturan presiden soal percepatan Papua
- Indonesia: ‘Nothing controversial’ in leaked West Papua report
- Anatomy of an Occupation: Indonesian Military in West Papua
- Aceh serves as model for Papua
- Kapan Pemerintah Mau Dialog Soal Papua?
- Horizontal-Vertikal Bersamaan
- The case for West Papuan self–determination
- Dialogue and Demilitarization Needed in Papua: Imparsial
- Jangan Anggap Remeh Gerakan Intelektual Papua Barat
- Penyelesaian Konflik Papua dengan Dialog
- Ekonomi Bisnis Finansial Pemerintah Kaji Format Penataan Papua
- Polisi Kirim Densus 88 ke Papua
- RI Berusaha Minimalisir Dampak Demo Papua
- Soal Papua, Pemerintah Harus Cantik Berdiplomasi
- Mendambakan “Surga Kecil”, Tanah Papua
- Isu Kesejahteraan Picu Kekerasan Papua
- Papuans demand more attention
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Dialog, Satu-satunya Solusi Masalah Papua
- Empat Sekolah, Hanya Ada 2 Guru
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Pasukan Marinir ke Marauke
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Marinir ke Biak
- Gelar UN, Biak Alokasikan Rp 2,1 Miliar
- Di Jayawijaya, Dua Sekolah Tak Ikut UN