Sunday, April 25, 2010

Dewan Papua Temukan Proyek Fiktif Peningkatan Jalan Rp 24 Miliar

TEMPO Interaktif, Jayapura - Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Papua menemukan proyek fiktif peningkatan ruas Jalan Puay-Arso di Kabupaten Keerom sepanjang 50 kilometer dan peningkatan ruas Jalan Arso-Puay di Kabupaten Jayapura sepanjang 92,5 kilometer.

"Saat kami tinjau melihat langsung ruas jalan itu, terdapat kejanggalan," kata Wakil Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Papua, Boy Dawir, kepada wartawan di Jayapura, Jumat (23/4) siang.

Menurut Dawir, proyek peningkatan ruas jalan di dua kabupaten itu tak ada. Kondisi jalan masih berlubang dan tak ada penebalan aspal. Padahal, kata Dawir, dana pembangunan jalan itu sudah direalisasikan seluruhnya ke kontraktor pelaksana sebesar Rp 24 miliar dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Papua tahun 2009.

Dawir mengatakan ketika pihaknya meninjau ke lokasi proyek itu, ditemukan beberapa kejanggalan. Misalnya, dalam kontrak ruas Jalan Puay-Arso dikatakan ada peningkatan jalan senilai Rp 14 miliar lebih dengan melakukan pekerjaan pemadatan jalan dan melakukan soil semen. "Tapi saat dicek, hal itu tak ditemukan. Kami tak mengetahui yang dicor di mana?" kata dia.

Memang ada juga jalan yang sudah ditimbun, tapi kata Dawir, berdasarkan penuturan warga setempat, penimbunan itu justru dilakukan pihak TNI. "Termasuk ada satu ruas jalan yang longsor yang ditimbung dan pengerasannya dilakukan TNI. Ini sudah dibantah Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua. Tapi kami secara resmi sudah surati gubernur soal ini," kata dia.

Menurut Dawir, proyek ini ada indikasi terjadi korupsi. "Sebab ada kehilangan uang rakyat, sementara mereka tidak melaksanakan sesuai dengan kontrak kerja. Ini ada penyimpangan dan bisa dikatakan fiktif, sebab kami tak temukan apa yang dikerjakan, seperti di ruas jalan Puay-Arso. Kondisi ruas jalan ini masih sama saat era Orde Baru," terang dia.

Dawir mengaku akan terus mempertanyakan nasib pekerjaan proyek jalan ini. "Sebab ketika kami lewati daerah itu, juga ada ruas jalan sudah longsor yang pemeliharaannya dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua, tapi itu tak dilakukan. Akibatnya, warga dari Arso dan Puay, sulit melewatinya. Padahal jalan itu digunakan warga untuk memasarkan hasil pertanian mereka," tandas dia.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua, Jansen Monim, membantah proyek peningkatan jalan tersebut fiktif. "Pekerjaan jalan Puay-Arso sudah rampung 100 persen tahun 2009. Kita punya data lengkap, sudah diaudit BPK dan hasilnya tak ada masalah. Jika fiktif, itu yang mana. Sebab panjang jalan Puay-Arso ada 92 kilometer. Mereka lihat di kilometer mana. Sebab tak mungkin kami kerjakan semua sepanjang 92 kilometer," terang dia saat ditemui di Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Jumat (23/4) sore.

Di Dinas Pekerjaan Umum, kata Jansen, ada aturannya. Misalnya, tahun anggaran ini akan mengerjakan berapa kilometer. "Nah, hanya sepanjang kilometer itulah yang kami kerjakan sesuai anggarannya. Sebab tak mungkin kerja yang sumber dana anggarannya belum dimasukkan. Untuk itu, saat para anggota Dewan tinjau lokasi, ajak kami agar bisa jelaskan di mana yang telah kami kerjakan," tandas dia.

CUNDING LEVI