Port Moresby, Kompas -
Somare menyatakan, sejumlah kesepakatan yang ditandatangani dengan Presiden Yudhoyono itu dimaksudkan untuk memperkuat hubungan dan kerja sama bilateral yang berlangsung sejak PNG merdeka tahun 1975.
Presiden Yudhoyono mengemukakan, dalam bidang politik dan keamanan, Indonesia dan PNG sepakat mengelola masalah perbatasan yang merentang sejauh 750 kilometer. Kedua negara juga akan melakukan kerja sama dalam bidang latihan dan pendidikan militer dan kepolisian.
Kedua pemimpin juga menyepakati isu regional dan internasional yang terkait dengan perubahan iklim, pengelolaan hutan, dan pelestarian terumbu karang.
Setibanya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin sore, Presiden mendengarkan laporan dari Wakil Presiden Boediono mengenai perkembangan terbaru kegiatan pemerintahan.
Ketika membuka Agrinex International Expo 2010 di Jakarta Convention Center, kemarin, Wapres mengajak masyarakat menyatukan energi untuk kepentingan bangsa. Ia mengingatkan pula, jangan saling adu kuat untuk tujuan-tujuan yang melenceng dari kepentingan bersama sebagai bangsa.
Megawati
Di Bandara Halim kemarin, Staf Khusus Presiden Bidang Otonomi Daerah Felix Wanggai mengakui, Presiden telah menginstruksikan kepada para staf khususnya untuk melakukan komunikasi politik dengan para tokoh nasional, termasuk Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
”Presiden hanya menginginkan para staf khusus jadi jembatan komunikasi politik bangsa dan negara. Jadi, bukan instruksi Presiden untuk bertemu tokoh-tokoh, seperti Ibu Megawati. Apalagi hanya untuk membicarakan pasca-keputusan DPR tentang kasus Bank Century,” tutur Felix.