SEMARANG (Suara Merdeka)- Tidak adanya perhatian pemerintah provinsi maupun pusat menyebabkan studi sekitar 750 mahasiswa asal Papua yang sedang menempuh pendidikan di beberapa perguruan tinggi di Semarang menjadi terganggu.
Pasalnya, saat menempuh studi di Kota Semarang, mereka tidak mempunyai tempat tinggal atau asrama, tidak mendapat bantuan beasiswa dan juga bahan makanan yang bisa menekan biaya hidupnya.
Anggota Komisi E DPRD Provinsi Papua Hagar Aksamina Madai saat berkunjung di Kantor Suara Merdeka Jalan Pandanaran 30 Semarang mengatakan, dari hasil dialog dengan sejumlah mahasiswa Papua di Semarang, permasalahan tersebut menyebabkan biaya hidup dan pendidikan mereka menjadi tinggi.
Para mahasiswa terpaksa mencari kerjaan sampingan guna menutup kebutuhan sehingga kuliah mereka terganggu. Akibatnya mereka juga tidak bisa menyelesaikan studi tepat waktu.
''Kami berharap pemerintah mau memerhatikan mahasiswa Papua yang studi di Kota Semarang dengan membangunkan satu unit asrama putra dan satu unit asrama putri. Dengan begitu biaya hidup menjadi lebih ringan dan mereka bisa fokus menyelesaikan kuliah tepat waktu,'' kata anggota DPRD yang membidangi masalah Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan, Perempuan, Agama, Tenaga Kerja, dan Kependudukan ini pada Minggu (25/4).
Diungkapkannya, Depdagri dulunya pernah memberikan bantuan sementara kepada Provinsi Papua berupa asrama bagi mahasiswa Papua di Jalan Sriwijaya Semarang namun sudah ditari lagi sekitar tahun 2007.
Xaverius Kegie, mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Untag yang datang bersama Madai mengatakan, selama ini mereka belum mendapatkan perhatian baik dari pemerintah kota dan provinsi maupun pusat. Untuk memenuhi kebutuhan hidup selama studi dan kos di Semarang, dia merasa kesulitan. (J12-61)
Tuesday, April 27, 2010
Studi 750 Mahasiswa Papua Terganggu
4/27/2010 03:19:00 PM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Pendidikan
- Sekolah Kampung untuk Masa Depan Papua
- Seminar Raja Ampat di UKSW Salatiga
- Sekolah Belum Dilengkapi Meja Kursi
- Puluhan Mahasiswa Asal Papua Kuliah di UGM
- Guru Lulus Sertifikasi Akan Diroling ke Pedalaman
- Tidak Ada Biaya, Sejumlah Anak Repatrian Tidak Sekolah
- Gedung SD YPPK St Johanes Bosco Kimaam Memprihatinkan
- Di Manokwari, Satu Sekolah Diajar Seorang Guru
- Awalnya Hanya Buat Modul, Sempat Terkendala Dana
- Unhas Setuju Bantu Peningkatan SDM di Papua
- Ribuan Anak di Merauke Tak Bersekolah
- Empat Sekolah, Hanya Ada 2 Guru
- Gelar UN, Biak Alokasikan Rp 2,1 Miliar
- Di Jayawijaya, Dua Sekolah Tak Ikut UN
- Alokasi Dana BOS Papua Rp187 Miliar
- Minim Ruang Kelas, 153 Siswa Tetap Belajar
- Papua Butuh SDM Bidang Energi Terbarukan
- Ratusan Guru Biak Numfor belum Dapat Tunjangan Sertifikasi Delapan Bulan
- Unicef Bantu Papua 4 Juta Dollar AS
- UNICEF Bantu Papua US$4 Juta
- Unicef allocates US$4 million for education in Papua
- Semangat di Tengah Keterbatasan
- Mewujudkan Mimpi Melalui Pendidikan di Papua
Janji Pemerintah
- Ribuan Warga Demo Dukung Syarat Khusus Orang Asli Papua
- Ribuan Warga Demo Dukung Syarat Khusus Orang Asli Papua
- Indonesia Bebas Malaria Tahun 2030
- Seperempat Anggaran Negara untuk Bangun Jalan di Papua
- "Tangkap Pelaku Ilegal Logging di Papua"
- Mimika Bangun "Rumah Pintar"
- Wilayah Perbatasan Dapat Perhatian Khusus
Papua Autonomy
- Pemerintah siapkan peraturan presiden soal percepatan Papua
- Indonesia: ‘Nothing controversial’ in leaked West Papua report
- Anatomy of an Occupation: Indonesian Military in West Papua
- Aceh serves as model for Papua
- Kapan Pemerintah Mau Dialog Soal Papua?
- Horizontal-Vertikal Bersamaan
- The case for West Papuan self–determination
- Dialogue and Demilitarization Needed in Papua: Imparsial
- Jangan Anggap Remeh Gerakan Intelektual Papua Barat
- Penyelesaian Konflik Papua dengan Dialog
- Ekonomi Bisnis Finansial Pemerintah Kaji Format Penataan Papua
- Polisi Kirim Densus 88 ke Papua
- RI Berusaha Minimalisir Dampak Demo Papua
- Soal Papua, Pemerintah Harus Cantik Berdiplomasi
- Mendambakan “Surga Kecil”, Tanah Papua
- Isu Kesejahteraan Picu Kekerasan Papua
- Papuans demand more attention
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Dialog, Satu-satunya Solusi Masalah Papua
- Empat Sekolah, Hanya Ada 2 Guru
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Pasukan Marinir ke Marauke
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Marinir ke Biak
- Gelar UN, Biak Alokasikan Rp 2,1 Miliar
- Di Jayawijaya, Dua Sekolah Tak Ikut UN