TB DIDUGA MEWABAH DI KOROWAY PAPUA

Jayapura, Penyakit tuberkulosis (TB) dan beberapa penyakit menular lainnya diduga mewabah di daerah Koroway, sebuah kawasan di pedalaman Provinsi Papua, demikian laporan relawan komunitas pramuwisata (Patgom) Papua.

Sekretaris Patgom (Papua tour guides community) Andre Liem di Jayapura, Rabu mengatakan, salah seorang anggotanya di Koroway melaporkan bahwa masyarakat daerah itu terserang wabah TB, luka frambosia dan penyakit mata.

"Daerah Koroway ini letaknya memang sulit dijangkau, secara administratif daerah ini masuk Kabupaten Mappi, Bovendigul dan sebagian lainnya masuk wilayah kabupaten Asmat, Papua," jelasnya.

Ia menambahkan, wabah penyakit di Koroway saat ini sudah dalam tahap mengkhawatirkan karena kondisi masyarakat yang menderita TB sudah tahap kritis.

"Indikasi kekritisan wabah TB di sana adalah sedikitnya ada tiga orang meninggal setiap tiga bulan," ujarnya.

Cepatnya wabah TB di Koroway menyebar, lanjut Andre Liem, diakibatkan perilaku hidup masyarakat setempat yang sering mengonsumsi rokok dengan media pipa dan dihisap secara bergilir.

"Ini sudah budaya masyarakat, jadi sulit untuk dihentikan," tambahnya.

Patgom, lanjut Andre Liem, telah memberikan laporan perihal wabah ini kepada Dinas Kesehatan Provinsi Papua untuk segera ditindaklanjuti.

"Kami sangat mengharapkan perhatian bapak Kepala Dinas Kesehatan untuk dapat segera mengambil tindakan khusus yang tidak melewati birokrasi yang panjang guna mempercepat tibanya bantuan kepada masyarakat Koroway," paparnya.

Andre Liem mengatakan, untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan di Koroway yang masyarakatnya berjumlah sekitar 300 kepala keluarga, hendaknya pihak terkait menyiapkan berbagai jenis obat-obatan.

"Melihat kondisi geografis daerah Koroway, paling tidak diperlukan waktu 30-40 hari untuk menjangkau seluruh daerah ini," ujarnya.

Andre Liem juga mengharapkan adanya pelatihan kesehatan dari pihak terkait kepada relawan Patgom agar dapat memberikan pertolongan pertama kepada masyarakat di daerah pedalaman yang mereka datangi.

"Sebab pada umumnya masyarakat suatu daerah yang dimasuki Patgom masih jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan pemerintah," ujar Andre Liem. (ant)

Sumber: Sinar Harapan

Posted in: Berita Daerah,Kesehatan