Timika (ANTARA News) - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mendukung penuh rencana Papua Tengah menjadi sebuah provinsi otonom, terlepas dari Provinsi Papua, sepanjang keinginan dari masyarakat setempat.
"Sepanjang usulan itu memang kehendak masyarakat banyak dan memenuni persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan maka pasti tidak ada ganjalan untuk memprosesnya," kata Wakil Ketua Komite I DPD RI, Eni Khairini, di Timika, Kamis.
Ia mengatakan, sebagai lembaga tinggi negara yang mewakili kepentingan daerah di tingkat pusat maka DPD memberikan pertimbangan terhadap produk hukum RUU Pemekaran sebuah wilayah.
Tanpa pertimbangan dari DPD, kata Eni, produk hukum pemekaran sebuah wilayah akan cacat hukum.
Dalam kesempatan itu, Eni mengajak seluruh tokoh masyarakat di wilayah Papua Tengah untuk menyatukan komitmen dalam memperjuangkan pembentukan calon provinsi baru tersebut mengingat sebelumnya pada tahun 2003 sempat terjadi konflik pro kontra pemekaran Irian Jaya Tengah (penyebutan sesuai UU No 45 tahun 1999).
"Kalau di daerah tidak ada masalah, di pusat juga pasti tidak ada ganjala," kata anggota DPD yang mewakili Provinsi Bengkulu itu.
Menurut Eni, esensi pemekaran suatu wilayah untuk memberi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dan akhirnya meningkatkan kesejahteraan rakyat setempat melalui pergerakan pembangunan yang lebih cepat.
Jika pembentukan Papua Tengah menjadi sebuah wilayah provinsi otonom sudah mendapat dukungan dari seluruh masyarakat di berbagai kabupaten di wilayah itu, Eni optimis rencana tersebut bakal terealisasi dalam waktu secepatnya.
Eni bersama delapan anggota Komite I DPD RI lainnya yang membidangi masalah pemekaran, politik dan keamanan serta HAM melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Timika sejak Kamis hingga Jumat (28/5).
Kunjungan kerja ke Timika, kata Eni, secara khusus untuk mendengarkan langsung aspirasi dan keinginan masyarakat berkaitan dengan rencana pembentukan provinsi Papua Tengah.
Sebelumnya, para anggota Komite I DPD RI berkunjung ke Jayapura dan menggelar pertemuan dengan Majelis Rakyat Papua (MRP), Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) dan Gubernur Papua Barnabas Suebu.
Anggota Komite I DPD RI kemudian dipecah menjadi dua tim, satu tim melanjutkan kunjungan kerja ke Timika dan tim lainnya melakukan kunjungan kerja ke Merauke untuk mendengarkan aspirasi warga setempat seputar rencana pembentukan provinsi Papua Selatan.
Bupati Mimika, Klemen Tinal saat bertatap muka dengan para anggota DPD RI mengatakan perjuangan membentuk provinsi Papua Tengah semata-mata dalam rangka mempercepat pembangunan di wilayah pegunungan tengah dan selatan Papua.
Tinal mengatakan, wilayah pegunungan tengah dan selatan Papua merupakan wilayah konsentrasi penduduk asli Papua, namun ironisnya sekitar 90 persen kondisi mereka masih sangat tertinggal dalam berbagai aspek.
Menurut Tinal, pelayanan transportasi orang dan barang kebutuhan pokok warga ke kabupaten di wilayah pedalaman Papua selama ini disuplai dari Timika dengan biaya yang relatif lebih murah jika dibandingkan dari Jayapura dan Wamena.
Tinal menegaskan, Timika siap menjadi ibu kota calon provinsi Papua Tengah dan telah menyediakan fasilitas dan anggaran guna terwujudnya rencana dimaksud.
Pemkab Mimika menyediakan tanah seluas 106 hektar dan kantor bupati lama untuk menjadi kantor gubernur Papua Tengah serta mengalokasikan anggaran dari APBD Mimika selama dua tahun berturut-turut sebesar Rp200 miliar jika provinsi Papua Tengah jadi dibentuk.
(T.E015/JPR1/P007)
Sumber: Antara
Wednesday, June 16, 2010
DPD Dukung Papua Tengah Jadi Provinsi
6/16/2010 07:58:00 AM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Economi
- PT Freeport Berikan Rp 3,4 Triliun ke Pemerintah
- Pembangunan Pasar Mama-mama Terkendala Lahan
- Pembangunan Pasar Mama-mama Papua Masih ‘KJ’
- Pasar Skouw dorong ekspor ke PNG
- 18 Ton Kopi Arabica Baliem Diekspor ke Amerika
- Subsidized fuel usage may reach 43.88m kl in 2012
- Pegunungan Bintang Bangun Bandara
- 89 Ribu Ton Beras Impor Transit di Jawa Timur
- Pemkab Manokwari Berutang Rp 200 M Lebih
- Eramet Investasi 3 Miliar Dollar AS di Indonesia
- Investor Segera Bangun Kawasan Industri di Indonesia Timur
- BPMigas Rencana Pasok Listrik ke PLN di Papua
- Harga Ikan dan Tarif Pesawat Picu Inflasi
- Kimaam Tertutup Untuk Para Investor
- Ironi di Bintuni, Mumi Listrik di Digul
- Ketemu Lokasi PLTA Berkelas Emas, Kelelahan Lunas
- Atasi Kebutuhan Mendesak, Bangun Minihidro
- PLN Luncurkan Listrik Prabayar di Papua
- Belanja infrastruktur dialokasikan Rp18,1 triliun
- SMGR kaji pembangunan pabrik di Indonesia bagian timur
- Papua Barat Jadi Sentra Ternak Sapi
- Harga Bahan Pokok Bertahan Tinggi
- Tangani Papua, Pusat Tonjolkan Pendekatan Ekonomi
- Minister ‘must block pork barrel plan’
Kebijakan Pemerintah
- Menkeu Minta DPR Panggil Gubernur Papua
- Pesawat Bertambah, TNI AU Bakal Tambah Pangkalan
- BPMigas Rencana Pasok Listrik ke PLN di Papua
- Papua Banjir Mata-Mata
- Akankah Janji Pembangunan Merata, Damaikan Papua?
- Pemerintah siapkan peraturan presiden soal percepatan Papua
- Pemekaran Papua Tengah Ditarget Tahun ini
- 400 TNI Diberangkat ke Papua
- Papua Terima Kucuran Dana Tambahan Rp1 Triliun
- Ironi di Bintuni, Mumi Listrik di Digul
- Ketemu Lokasi PLTA Berkelas Emas, Kelelahan Lunas
- Atasi Kebutuhan Mendesak, Bangun Minihidro
- PLN Luncurkan Listrik Prabayar di Papua
- Belanja infrastruktur dialokasikan Rp18,1 triliun
- Papua Barat Jadi Sentra Ternak Sapi
- Diserahkan 11 Rekomendasi Daerah Otonomi Baru Papua
- Separatisme Papua Makin Mengkawatirkan
- Valens: Militer Tak Memadai Redam Separatisme
- Tantowi: Perlu Ada Kementerian Khusus Papua
- Ribuan TNI Diterjunkan di Papua
- Bangun Papua Sesuai Aspirasi
- Hilangkan Label Separatis
- Otsus Belum Didukung Ketentuan Pelaksana
- Kemenlu: Tak Ada Yang Masalahkan Papua
- TNI Angkatan Darat Bentuk Tiga Divisi Baru
Berita Daerah
- Mendambakan “Surga Kecil”, Tanah Papua
- Kondisi Kesehatan Bram Makin Membaik
- RAPBD Papua Barat Ditetapkan
- Pengiriman Bantuan ke Wasior Terkendala Transportasi Kapal
- Warga Sempat Blokade Jalan di Lokasi Freeport
- Wapres Pimpin Rapat 22 Menteri
- Hess akan melakukan pengeboran di Blok Semai
- Mendagri: Segera serahkan APBA 2011
- DPRD Papua Barat Siapkan Dana Tambahan
- Era Otsus, Bidang Kesehatan di Papua Bagai “Lompat”
- Berbagai Tarian Tradisional Siap Ramaikan FDS
- Imigrasi Papua tahan dua wartawan Prancis
- Imigrasi Papua tahan dua wartawan Prancis
- Ribuan Warga Demo Dukung Syarat Khusus Orang Asli Papua
- Ribuan Warga Demo Dukung Syarat Khusus Orang Asli Papua
- Spesies Baru di Mamberamo-Foja
- 2010, Ilmuwan Teliti Sejarah Es Puncak Jaya
- Satu dari Delapan DPO OPM Tewas Tertembak
- Anggota OPM Ditembak di Puncak Jaya
- Katak "Pinokio" Spesies Baru dari Papua
- Aparat Keamanan Tembak Mati Anggota OPM
- Bantuan Menkokesara Diportes Warga Papua
- Anggaran PNPM 2010 Sebesar Rp12 Triliun
- Penghuni Lapas Abepura Ancam Demo Menkumham
Papua Autonomy
- Pemerintah siapkan peraturan presiden soal percepatan Papua
- Indonesia: ‘Nothing controversial’ in leaked West Papua report
- Anatomy of an Occupation: Indonesian Military in West Papua
- Aceh serves as model for Papua
- Kapan Pemerintah Mau Dialog Soal Papua?
- Horizontal-Vertikal Bersamaan
- The case for West Papuan self–determination
- Dialogue and Demilitarization Needed in Papua: Imparsial
- Jangan Anggap Remeh Gerakan Intelektual Papua Barat
- Penyelesaian Konflik Papua dengan Dialog
- Ekonomi Bisnis Finansial Pemerintah Kaji Format Penataan Papua
- Polisi Kirim Densus 88 ke Papua
- RI Berusaha Minimalisir Dampak Demo Papua
- Soal Papua, Pemerintah Harus Cantik Berdiplomasi
- Mendambakan “Surga Kecil”, Tanah Papua
- Isu Kesejahteraan Picu Kekerasan Papua
- Papuans demand more attention
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Dialog, Satu-satunya Solusi Masalah Papua
- Empat Sekolah, Hanya Ada 2 Guru
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Pasukan Marinir ke Marauke
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Marinir ke Biak
- Gelar UN, Biak Alokasikan Rp 2,1 Miliar
- Di Jayawijaya, Dua Sekolah Tak Ikut UN