Merauke, Papua (ANTARA) - Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVII Cendrawasih, Mayjen TNI Erfi Triasunu, membantah tegas mengenai adanya soal isu penarikan pos Satuan Tugas TNI dari wilayah Papua.
"Itu tidak benar bila ada Pos Satuan tugas ditarik dari Papua. Tugas kita memberdayakan wilayah pertahanan." kata Pangdam kepada wartawan di Merauke, Selasa.
Pangdam Erfi Triassunu menjelaskan, pos pengamanan tetap dipertahankan sebab ancaman gangguan keamanan di Papua masih terjadi di mana-mana, baik itu dilakukan dari dalam maupun luar Papua.
Dengan ancaman keamananan itu, katanya menambahkan, pihaknya akan menambah beberapa divisi.
"Pos TNI tetap ada di Papua dan tidak ada penarikan pasukan. Kenapa dipertahankan karena ada ancaman dari dalam maupun luar Papua," ujarnya.
Untuk itu Pangdam Erfi Triassuni meminta kepada seluruh prajurit agar menjalankan tugas pokok sesuai dengan prosedur yang telah ketetapan.
"Kalau parajurit bekerja sesuai tugas pokok dan Protap, saya benarkan," kata Jenderal berbintang dua tersebut.
Menyinggung fokus pengamanan pihaknya saat ini, menurut Pangdam Erfi Triassunu, fokus pengaman dilakukan di wilayah pegunungan tengah.
"Fokus pengamanan kita saat ini di wilayah pegunungan tengah, karena gangguan keamanan di daerah tersebut terus terjadi," katanya.
Saat ini pos yang ada di wilyah garis perbatasan sebanyak 94 pos, dan itu masih kurang, padahal panjang wilayah perbatasan mencapai kurang lebih 800 kilo meter, ujarnya.
Pangdam beserta rombongan direncakan, Rabu besok akan bertolak ke kabupaten Boven Digoel, dengan mengunakan pesawat Twin Other merpati, dan hari itu juga Pangdam akan kembali ke Merauke, dan selanjutnya ke Jayapura pada Kamis.
(sumber : http://id.news.yahoo.com/antr/20110202/tpl-pangdam-tidak-ada-penarikan-pasukan-cc08abe.html)
Wednesday, February 2, 2011
Pangdam: Tidak Ada Penarikan Pasukan dari Papua
2/02/2011 09:56:00 AM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Pangdam XVII Cenderawasih
TNI
- Parlemen Belanda Larang Jual Tank Leopard ke Indonesia
- Tolak Leopard, Pangdam Cenderawasih Minta Panser
- Hentikan Pembentukan Milisi di Papua
- Panglima TNI: Biarkan Polisi Usut Kasus Kapten Tasman
- 400 TNI Diberangkat ke Papua
- Indonesian president needs to reign in rampant military in West Papua
- SBY Diminta Copot Kapolda dan Pangdam Cenderawasih
- Pratu Hasirun Divonis 6 Bulan
- Operasi Militer Tak Selesaikan Konflik Papua
- Separatisme Papua Makin Mengkawatirkan
- Valens: Militer Tak Memadai Redam Separatisme
- Ikrar Curigai Peran TNI di Konflik Papua
- Ribuan TNI Diterjunkan di Papua
- Pengerahan TNI di Papua Tanpa Keputusan Politik
- Pengerahan TNI Harus Ada Keputusan Politik
- OTK Kembali Beraksi di Abepura
- Minibus Ditembaki Orang Tak Dikenal
- Soal Papua, di Mana Komnas HAM?
- Ridha Saleh: Tak Cukup Dana Otsus, Papua Butuh Dialog Secepatnya
- Referendum Bisa Ciptakan Konflik Baru
- Cegah Separatis Papau Dipecah Jadi Empat Provinsi
- Pemerintah akan Lakukan Koordinasi Masalah Papua
- TNI Angkatan Darat Bentuk Tiga Divisi Baru
- Kasad: Pendekatan Militer untuk Hadapi OPM
- Atasi Rusuh Papua, Ini Strategi Lemhanas
Human Rights
- Dewan HAM PBB Pertanyakan HAM RI
- Indonesia: Papuans Indicted for Treason
- Papoea's aangeklaagd voor hoogverraad
- Australia urged to take action on Papua
- Kongres Rakyat Papua Bukan Makar
- Awasi Proses Persidangan Papua
- AS Peringatkan Indonesia
- AS Desak RI Perhatikan Aspirasi Warga Papua
- Organisasi HAM Desak Indonesia Cabut Dakwaan atas Aktivis Papua
- HRW desak pembebasan lima aktivis Papua
- Indonesia: Drop Charges Against Papuan Activists
- Human rights abuses and the media
- Papuan Political Prisoner Refused Medical
- HRW: Sectarian violence has surged in RI
- Sidang Kasus Kongres Rakyat Papua
- Police Seen as Worst Torturers in Papua
- John Rumbiak dari Bibir Pasifik, Membuang Jala Ke Mancanegara
- An Indonesian War of 'Unknown Persons'
- Amnesty Demands Release Of Papuan Jailed for Protest Jakarta Globe | August 25, 2011
- Akankah Janji Pembangunan Merata, Damaikan Papua?
- Amnesty urges Indonesia to free Papuan activist
- Indonesia urged to rein in Kopassus to give Papua a chance at peace
- Program MIFEE Dinilai Melanggar HAM
- Menanti Ujung Tabir Teror Jayapura
- Imparsial: Jumlah Prajurit TNI di Papua Mencapai 16.000
Erfi Triasunu