Friday, August 12, 2011

Atraksi Memberi Makan Ikan di Raja Ampat

KOMPAS.com - Memberi makan ikan warna-warni adalah atraksi wisata bahari yang banyak tidak diketahui masyarakat Indonesia di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat. Ikan laut warna biru, kuning, hijau, dan merah keluar dari permukaan pantai Selat Dampir apabila pengunjung memberi makanan ikan di dermaga pantai Selat Dampir. Layaknya kita memberika makan ikan-ikan di akuarium raksasa tanpa batas di lautan.

Lokasi Selat Dampir adalah salah satu kawasan konservasi laut di wilayah Pulau Waigeo Selatan, Distrik Meosmansar, Kabupaten Raja Ampat. Dari kota Sorong dengan speed boad bisa dicapai dalam waktu dua jam.

Meski di kawasan Selat Dampir ada perumahan dan dihuni oleh masyarakat Papua asli mereka sangat menjaga kelestarian hidup ikan dan batu-batu karang indah disana.

Atraksi memberi makan ikan cukup dilakukan di Dermaga Pantai Selat Dampir tidak perlu jauh-jauh ke tengah laut. Di pinggir Pantai Dampir airnya sangat jernih sehingga batu-batu karang dan ikan laut warna-warni terlihat dari dermaga tanpa memakai teropong cukup dengan pandangan mata.

Memberi makan ikan di dermaga sambil melihat anak-anak kecil Papua main di pantai dan mendengarkan dentingan gitar anak-anak Papua bermain musik adalah atraksi hiburan bahari yang langka terjadi di tempat lain. Selama ini Raja Ampat hanya terkenal dengan wisata diving-nya karena baru karang dan ikan-ikannya yang indah sehingga menjadi surga dunia diving.

Di Kepualauan Raja Ampat yang terdiri dari ratusan pulau terdapat juga salah satunya pulau karang kecil yang dihiasi beberapa tengkorak dan tulang-tulang manusia. Tidak ada yang tahu pasti siapa yang dimakamkan disana. Awak perahu penduduk asli Raja Ampat yang mengantar kami juga tidak mengetahui itu makam siapa. Tapi menurut legenda, tempat tersebut adalah makam leluhur Raja Ampat di masa lalu.

Di dekat pulau karang yang terdapat tengkorak juga ada gua kecil yang unik dengan stalagnit dan karang-karang yang indah. Kapal kecil jenis speed boat bisa masuk sekitar 5 meter di dalamnya dengan pemandangan spektakuler di depan guanya pulau-pulau kecil yang tersebar berwarna hijau dan butu karang lancip berbentuk kerucut yang dinamakan Pulau Pensil karena bentuknya mirip pensil.

Sayang wisatawan Raja Ampat masih didominasi wisatawan asing karena kurangnya informasi transportasi menuju Raja Ampat dan isu mahalnya akomadasi apabila tinggal di hotel-hotel resor yang dikelola pihak asing. Padahal bagi wisatawan lokal bisa menginap di Kota Waisai, Pulau Waigeo, ibukota Raja Ampat di hotel-hotel yang murah. Atau Anda bisa menginap di Kota Sorong dengan menyewa speed boad sehari bolak-balik menjelajahi Kepualauan Raja Ampat. (Asita Suryanto)


Sumber; http://travel.kompas.com