JAKARTA, KOMPAS.com — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) meluncurkan layanan listrik prabayar untuk wilayah Papua. Itu dilakukan untuk memperluas pengembangan listrik prabayar di seluruh Indonesia.
Menurut Manajer Senior Komunikasi Korporat PT PLN, Bambang Dwiyanto, dalam siaran pers, di Jakarta, Minggu (14/8/2011), layanan listrik prabayar menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam berlangganan listrik.
Wamena yang melayani wilayah Kabupaten Jayawijaya menjadi daerah yang akan dilayani dengan 100 persen prabayar. Saat ini PLN Wamena dengan 7.000 pelanggan sedang aktif menyosialisasikan listrik prabayar.
"Upaya ini telah membuahkan hasil. Kini 2.000 pelanggan listrik di Wamena telah menikmati layanan listrik prabayar," ujarnya.
Ditargetkan pada bulan Oktober 2011 seluruh pelanggan di Wamena telah beralih ke prabayar.
Menurut General Manager PLN Wilayah Papua, Ferdinand Siahaan, Wamena dipilih sebagai proyek percontohan layanan listrik prabayar karena masyarakat daerah itu dinilai terbuka terhadap perubahan. Nantinya, keberhasilan dalam menerapkan prabayar di Wamena diharapkan dapat ditularkan ke daerah-daerah lain di Papua.
Manajer PLN Ranting Wamena, Sudharmono, menyatakan, siap dan optimistis target tersebut dapat tercapai. "Berdasarkan pengalaman, masyarakat di sini cukup terbuka dan ini sangat memudahkan kami dalam mengenalkan dan menyosialisasikan prabayar," katanya.
Jika nanti seluruh Kabupatern Jayawijaya telah dilayani dengan prabayar, maka ini akan menjadi kabupaten pertama yang seluruh pelanggan listriknya dilayani dengan prabayar.
Sebelumnya, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, telah tercatat di rekor MURI sebagai kecamatan pertama yang seluruh pelanggan listriknya dilayani dengan prabayar.
Manajemen PLN mengklaim, listrik prabayar menjanjikan kemudahan dan kepraktisan bagi pelanggan dalam berlangganan listrik. Dengan prabayar, pelanggan dapat dengan mudah mengatur pemakaian listrik, menjatah anggaran biaya listrik, dan mengendalikan pemakaian listriknya sendiri.
Selain itu, pelanggan terbebas dari masalah kesalahan catat meter (karena meter prabayar tidak perlu dicatat), privacy terjaga (tidak ada petugas catat meter yang datang), terbebas dari sanksi pemutusan karena lupa atau terlambat membayar listrik. Adapun nominal pembelian token (pulsa isi ulang) bervariasi dari Rp 20.000 hingga Rp 1.000.000.
Sumber; http://bisniskeuangan.kompas.com