Wednesday, September 7, 2011

Tidak Ada Biaya, Sejumlah Anak Repatrian Tidak Sekolah

JAYAPURA-Kondisi warga repatrian Papua New Guinea (PNG) yang saat ini bermukim di wilayah Kota Jayapura cukup memprihatinkan. Bahkan kabarnya sekitar 20-an orang anak repatrian tersebut tidak dapat melanjutkan pendidikannya. Hal ini diungkapkan Ketua Himpunan Kerukunan Keluarga Jawa Madura (HKJM) Provinsi Papua, H. Sarminanto, SH, MM, yang mengaku telah melakukan pertemuan dengan warga repatrian beberapa waktu yang lalu.

“Warga repatrian ini datang menemui kami dan menyampaikan kondisi yang mereka alami saat ini. Rata-rata mereka saat ini masih menumpang di keluarga mereka yang juga tidak memiliki pekerjaan tetap. Sehingga kondisi perekonomian mereka cukup memprihatinkan,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Senin (5/9).

Menurutnya dengan kondisi yang masih menumpang di rumah keluarga yang tidak memiliki pekerjaan tetap, sekitar 20-an orang anak repatrian tidak bisa mengenyam pendidikan. Kondisi yang dihadapi para warga repatrian ini menurut Sarminanto perlu emndapat perhatian dari Pemkot Jayapura dan Pemprov Papua. Sebab mereka menurutnya juga merupakan warga negara Indonesia yang tentunya membutuhkan perhatian dari pemerintah.

“Jumlah mereka ada sekitar 20 kepala keluarga atau sekitar 127 jiwa dan saat ini mereka membutuhkan perhatian pemerintah. Mereka datang menemui kami untuk minta difasilitasi melakukan pertemuan dengan pemerintah provinsi dan Kota Jayapura. Mereka mengaku selama 2 tahun ini tidak mendapat bantuan pemerintah,” ungkapnya.

Mengenai hal ini, Sarminanto mengaku sudah mengkomunikasikan dengan Pemprov Papua melalui Asisten III Setda Provinsi P. Dari penjelasan yang diperoleh, menurut Sarminanto, penanganan warga repatrian ini bukan semata-mata tanggungjawab pemerintah provinsi. Tetapi persoalan tersebut diharapkan juga mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Papua. (nls/nat)

Sumber; http://www.cenderawasihpos.com/