Hari ini tercapai kesepakatan Gubernur Papua Barat dengan Gubernur Jawa Barat.
VIVAnews - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menandatangani naskah kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Papua Barat, terkait dengan kerjasama penempatan transmigrasi. Jawa Barat sebagai asal transmigran dan Papua Barat sebagai lokasi tujuan transmigran.
Kesepakatan ini merupakan rangkaian kegiatan Temu Nasional Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang dilaksanakan di Komplek Bidakara Jakarta, Rabu 10 Februari 2010 siang.
“Kesepakatan ini merupakan tindaklanjut dari serangkaian pembicaran yang sudah dilakukan antara daerah pengirim transmigran dengan daerah penerima," kata Heryawan. "Dengan kesepakatan itu diharapkan dapat memperjelas dan mempertegas kebijakan transmigran. Khususnya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta kawasan di sekitar lokasi transmigran,” ujar Heryawan usai menandatangani naskah kerjasama tersebut. Rencananya Jabar akan mengirimkan sekitar 700 kepala keluarga setiap tahunnya sesuai dengan kesepakatan tersebut.
Lebih lanjut, Heryawan menegaskan dalam rilisnya, tujuan utama pelaksanaan transmigrasi adalah mewujudkan kesejahteraan rakyat. Sehingga paradigma pembangunan terkait dengan transmigrasi harus berubah. Pendekatan kesejahteraan dan perbaikan lingkungan menjadi pertimbangan utama.“Para transmigran mendapatkan pelatihan tentang potensi agribisnis, pertukangan dan sebagainya. Selain itu ada jaminan lauk pauk selama satu tahun, serta peningkatan sarana dan prasarana agar lebih memadai,” ujar Heryawan.
Sementara, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menyatakan dengan kerjasama ini diharapkan mampu mengoptimalkan kawasan potensial di lokasi transmigran. Perpindahan penduduk dari sejumlah kawasan di Pulau Jawa ke Provinsi Papua Barat dapat mendorong pertumbuhan dan pengembangan kawasan. Di mana saat ini terdapat lahan seluas 5.870.642 hektar yang berpotensi menjadi lokasi penempatan transmigran. “Program ini merupakan bagian dari program kerja 100 hari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi,” ujar Muhaimin.
Dalam arahannya Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menyatakan transmigrasi merupakan bagian solusi menekan angka pengangguran dan kemiskinan. Lebih lanjut Agung menyebutkan tahun 2009 ada sekitar 4,5 juta tenaga kerja yang dikirim Indonesia ke negara lain. Namun pengiriman TKI sektor ini banyak menimbulkan persoalan. Sehingga dengan menggelorakan kemandirian melalui transmigrasi, diharapkan mengurangi problem tersebut. Khususnya dalam upaya mengurangi angka kemiskinan dari 14,2 persen menjadi 8-10 persen pada tahun 2014.
Sumber: Vivanews.com
Sunday, April 11, 2010
5 Juta Ha Lahan Transmigrasi di Papua Barat
4/11/2010 12:38:00 AM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Agriculture
Kebijakan Pemerintah
- Menkeu Minta DPR Panggil Gubernur Papua
- Pesawat Bertambah, TNI AU Bakal Tambah Pangkalan
- BPMigas Rencana Pasok Listrik ke PLN di Papua
- Papua Banjir Mata-Mata
- Akankah Janji Pembangunan Merata, Damaikan Papua?
- Pemerintah siapkan peraturan presiden soal percepatan Papua
- Pemekaran Papua Tengah Ditarget Tahun ini
- 400 TNI Diberangkat ke Papua
- Papua Terima Kucuran Dana Tambahan Rp1 Triliun
- Ironi di Bintuni, Mumi Listrik di Digul
- Ketemu Lokasi PLTA Berkelas Emas, Kelelahan Lunas
- Atasi Kebutuhan Mendesak, Bangun Minihidro
- PLN Luncurkan Listrik Prabayar di Papua
- Belanja infrastruktur dialokasikan Rp18,1 triliun
- Papua Barat Jadi Sentra Ternak Sapi
- Diserahkan 11 Rekomendasi Daerah Otonomi Baru Papua
- Separatisme Papua Makin Mengkawatirkan
- Valens: Militer Tak Memadai Redam Separatisme
- Tantowi: Perlu Ada Kementerian Khusus Papua
- Ribuan TNI Diterjunkan di Papua
- Bangun Papua Sesuai Aspirasi
- Hilangkan Label Separatis
- Otsus Belum Didukung Ketentuan Pelaksana
- Kemenlu: Tak Ada Yang Masalahkan Papua
- TNI Angkatan Darat Bentuk Tiga Divisi Baru
Problems
- Timor solution a 'terrible idea'
- Does West Papua Have A Publicity Problem?
- A worm inside the new Indonesia
- Mega atau Miniproyek untuk Papua?
- BUPATI BIAK MINTA KUNJUNGAN KEDUTAAN AMERIKA TAK MENYINGGUNG POLITIK
- Tak jelas laporan utusan SBY di Papua
- Presiden Diminta Buka Dialog Baru dengan Papua
- AS Diminta Tak Tutupi Masalah Papua
- Churches demand probe of shooting incidents
- West Papua Report August 2010
- Papuans Rally for Independence from Indonesia
- Vanuatu foreign minister urged to snub Indonesia over Papua issue
- General Election 2010: How well do we really know David Cameron?
- Tindak Perusahaan Penambangan Liar di Papua
- Penebangan Liar Marak Selama Reformasi, 25 Persen Hutan Papua Hilang
- Dialog Jakarta – Papua Ibarat ‘Rebus Batu Dalam Kuali’
- Bikin Onar, Polisi PNG Dipulangkan
- Panah Lukai Dua Warga Timika
- Papua Berpotensi Besar Pecah 10 Tahun Mendatang
- Obama, Yudhoyono, Papua And Global Peacebuilding
- SBY, Obama Could be Partners for Peace
- TAWARAN KONSEP DIALOG JAKARTA – PAPUA
- 12 Rute Aman Papua Segera Dibakukan
- Papua 'ready to explode'
Papua Autonomy
- Pemerintah siapkan peraturan presiden soal percepatan Papua
- Indonesia: ‘Nothing controversial’ in leaked West Papua report
- Anatomy of an Occupation: Indonesian Military in West Papua
- Aceh serves as model for Papua
- Kapan Pemerintah Mau Dialog Soal Papua?
- Horizontal-Vertikal Bersamaan
- The case for West Papuan self–determination
- Dialogue and Demilitarization Needed in Papua: Imparsial
- Jangan Anggap Remeh Gerakan Intelektual Papua Barat
- Penyelesaian Konflik Papua dengan Dialog
- Ekonomi Bisnis Finansial Pemerintah Kaji Format Penataan Papua
- Polisi Kirim Densus 88 ke Papua
- RI Berusaha Minimalisir Dampak Demo Papua
- Soal Papua, Pemerintah Harus Cantik Berdiplomasi
- Mendambakan “Surga Kecil”, Tanah Papua
- Isu Kesejahteraan Picu Kekerasan Papua
- Papuans demand more attention
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Dialog, Satu-satunya Solusi Masalah Papua
- Empat Sekolah, Hanya Ada 2 Guru
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Pasukan Marinir ke Marauke
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Marinir ke Biak
- Gelar UN, Biak Alokasikan Rp 2,1 Miliar
- Di Jayawijaya, Dua Sekolah Tak Ikut UN