TIMIKA--MI: Sebanyak 886 personel gabungan Polri dan TNI terlibat dalam Satuan Tugas Pengamanan Areal Objek Vital Nasional (Satgas Obvitnas) PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika, Papua.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Agus Rianto saat dihubungi Antara , Senin (8/30), mengatakan, personel pengamanan areal Freeport berasal dari Polda Papua sebanyak 607 orang, ditambah dari Kodam XVII/Cenderawasih sebanyak 279 orang.
Agus mengatakan, penandatanganan nota kesepakatan pengamanan areal Freeport dilakukan pada Senin siang, bertempat di Pos Satu Satgas Amole Timika di Mile 39 ruas jalan Timika-Tembagapura.
Nota kesepakatan itu ditandatangani oleh Kapolda Papua Irjen Pol Drs Bekti Suprapto, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hotma Marbun dan Presiden Direktur & CEO PT Freeport Indonesia Armando Mahler.
Agus mengungkapkan, tugas utama satgas pengamanan areal Freeport yaitu menjamin keberlangsungan operasional perusahaan tambang emas dan tembaga itu. Satgas tersebut menggantikan tugas Satgas Amole Timika II yang telah selesai masa tugasnya.
Dari sisi jumlah personel, Satgas pengamanan Freeport kali ini jauh berkurang, sebelumnya Satgas Amole Timika II melibatkan sekitar 1.576 personel gabungan Polri dan TNI.
Satgas Amole Timika I dan II merupakan satgas yang khusus dibentuk untuk memulihkan situasi keamanan di areal Freeport pasca kasus penembakan yang menewaskan warga negara Australia, Drew Nicholas Grant pada Juli 2009.
Selama periode Juli-November 2009, areal Freeport diguncang teror penembakan oleh orang tak dikenal. Selain menewaskan Drew Nicholas Grant, aksi penembakan oleh orang tak dikenal di areal Freeport juga menewaskan Markus Rate Allo, anggota pengamanan internal Freeport dan Briptu Merson Patipelohi, anggota Propam Polda Papua.
Selama 2010, aksi teror penembakan di areal Freeport baru terjadi satu kali yakni pada 24 Januari terhadap iring-iringan kendaraan Freeport dari Tembagapura menuju Kuala Kencana. Insiden itu melukai sejumlah karyawan Freeport termasuk karyawan asing asal Kanada dan sejumlah anggota Brimob Kelapa Dua Jakarta. (Ant/OL-04)
Source: Media Indonesia
Friday, April 2, 2010
886 Personel TNI-Polri Amankan Freeport
4/02/2010 01:30:00 AM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Mining
- Karyawan Freeport Mogok, Indonesia Tertohok
- Hess Acquires 42.5% Kofiau Block, Papua
- Niko's Four Blocks in Indonesia Might Contain 4.6 Billion BOE
- The blacklisting of Rio Tinto
- Antisipasi Mogok Freeport, Polres Mimika Siagakan 600 Personel
- Pemkab Mimika antisipasi rencana mogok karyawan Freeport
- Pekerja PT Freeport Indonesia Akan Mogok
- Freeport: We Will Offer Miners a Fair Deal Ahead of Strike
- US firm Freeport struggles to escape its past in Papua
- Freeport Cracks Down On West Papuan Unions
- Enough, Say West Papuan Workers To Freeport
- Tingkat Pencemaran Merkuri di Mimika Sudah Parah
- 37 Titik Air Di Timika Tercampur Mercury
- US firm Freeport struggles to escape its past in Papua
- Tangguh third train should have 3.8m tons of capacity
- Tangguh Gas for Domestic Use, says BPMigas
- ExxonMobil to sell interests in Aceh gas fields and LNG plant
- PT Freeport Setor Pajak 692 Juta Dolar AS
- Longsor di Freeport, Warga Australia Tewas
- ANGGOTA PMC TAGIH JANJI BP TANGGUH
- Banding atas Freeport dilanjutkan
- Warga Sempat Blokade Jalan di Lokasi Freeport
- Hess akan melakukan pengeboran di Blok Semai
- Pembela masyarakat Papua kecewa gugatan soal Freeport kandas
- W. Papua Locals Demand Probe Of Mining Graft
Military
- Wakil Kepala Bais TNI Jabat Pangdam XVII/Cenderawasih
- Unconfirmed Reports Of Imminent Major Security Crackdown
- Unsolved West Papua killings hold up development, says legislator
- Tolak Leopard, Pangdam Cenderawasih Minta Panser
- Wests a world apart in bloody bid for freedom
- Pesawat Bertambah, TNI AU Bakal Tambah Pangkalan
- Papua Banjir Mata-Mata
- Pemuda Papua Kritik Pendekatan Keamanan Indonesia
- Kalau Tak Bisa Ungkap, Kapolda Diminta Mundur !
- DAP: Jangan Lagi Ada Pembunuhan
- Panglima TNI: Biarkan Polisi Usut Kasus Kapten Tasman
- 400 TNI Diberangkat ke Papua
- Komandan OPM Kecam Penembakan Warga di Keerom
- Indonesian president needs to reign in rampant military in West Papua
- Indonesia urged to rein in Kopassus to give Papua a chance at peace
- Anatomy of an Occupation: Indonesian Military in West Papua
- The Papua Problem: Seeds of Disintegration
- Menanti Ujung Tabir Teror Jayapura
- Imparsial: Jumlah Prajurit TNI di Papua Mencapai 16.000
- TNI Lakukan Aksi Spionase di Papua?
- HRW Soal Aksi Mata-mata TNI di Papua
- Operasi Militer Timbulkan Teror Baru di Papua
- West Papua: Military report confirms desire for freedom
- Academics call for end to military approach in Papua
- Dialogue and Demilitarization Needed in Papua: Imparsial