Nur Rahmatika Adriyati - Okezone
PAPUA - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Bekto Soeprapto mengatakan, kegagalan putera Papua untuk lulus sebagai anggota Polri dikarenakan peserta tes memiliki alat kelamin yang sengaja diperbesar dengan menggunakan ramuan tradisional.Sebab itu, Bekto berpesan kepada seluruh bupati/walikota se-Papua untuk memperhatikan hal yang terlihat sepele itu jika ingin merekomendasikan putra Papua untuk masuk dalam institusi Kepolsian.
Menurutnya, kesehatan menjadi faktor utama kelulusan seseorang dalam tes calon anggota Polri. Perekrutan untuk orang asli Papua dilakukan secara khusus dengan sedikit menurunkan tes psikologi.
"Tapi satu hal yang tidak bisa ditawar yaitu masalah kesehatan, seperti pembesaran penis, HIV/AIDS, penyakit kelamin, penyakit gula, dan penyakit lainnya," ujar Bekto di acara Raker bupati/walikota se-Papua di Jayapura, Jumat (23/4/2010).
Bekto juga menjelaskan dalam masa otonomi khusus saat ini, Polri membuka peluang sebesar-besarnya untuk orang asli Papua mendaftarkan diri sebagai anggota polisi.
Pada periode lalu saja Polda Papua menerima 1.500 polisi hasil perekrutan khusus untuk putra asli daerah. "Bahkan, Polda Papua pada periode ini telah menaikan 69 polisi bintara ke perwira dengan rincian 60 orang di antaranya adalah orang asli Papua," pungkasnya.(ram)