Friday, April 2, 2010

Insentif Tenaga Pendidik PAUD Hanya Rp.50.000

JAYAPURA [PAPOS] -Program Pendidikan Anak Usia Dini [PAUD] di Papua masih dipandang sebelah mata. Ironisnya lagi, imbalan insentif tenaga pendidik di PAUD hanya Rp 50.000 per-bulan. Konon lagi, ada tenaga pendidik PAUD hanya mendapatkan sekedar ucapan terima-kasih.

‘’Saya sedih dan prihatin ketika mendengar tenaga pendidik PAUD di Papua hanya mendapatkan insentif sebesar Rp 50.000. Saya menyadari tugas pendidikan ini cukup berat, khususnya tenaga pendidik yang berada di kampung-kampung,’’kata Wakil Ketua Himpaudi Papua, Ny Endang saat sosialisasi dan pelatihan PAUD di aula Dippro Papua, Senin [29/3].

Dedikasi dan perjuangan mereka menurut Ny Endang patutlah dihargai. Mereka adalah pahlawan pembangunan bangsa terutama sumber daya manusia [SDM] Papua, karena anak adalah investasi masa depan yang baru terlihat dikemudian hari.

Namun ia optimis 20 tahun kedepan, anak-anak ini akan menjadi pionir-pionir pembangunan, karena sesungguhnya pembangunan SDM Papua harus berawal dari tiga konkret pembangunan pendidikan usia dini.

‘’Saya harapkan kepada semua pengelolah maupun tenaga pengajar di PAUD agar bersemangat dan bekerja dengan tulus serta iklas menguntai mutiara-mutiara hitam, tidak hanya sebagai hiasan semata. Para pengasuh sedang menabur kebaikan dan pada saatnya akan menuai kebaikan,’’ tandasnya.

Dikatakannya salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap program pendidikan adalah unsur pendidikan dan tenaga kependidikan.

Pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini bertanggungjawab terhadap pengasuh dan pembelajaran yang mengusahakan berbagai potensi kecerdasan dalam menunjang tumbuh kembangkan anak secara holistik.

Para pendidik menurutnya, harus mengetahui tahapan perkembangan anak dalam setiap rentang usianya. Secara umum, tahapan perkembangan anak dapat memberikan pengetahuan tentang aktivitas, materi, pengalaman dan interaksi sosial, apa saja yang sesuai menarik, aman, mendidik dan menantang bagi anak.

Pengetahuan ini sangat penting untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan dan mengaplikasikan kurikulum, serta menyiapkan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi anak.

‘’Adapun kendala yang kita hadapi dilapangan adalah banyaknya pendidik PAUD yang bekerja hanya didasari rasa kasih dan cinta terhadap anak tanpa mempunyai kompetensi profesi itu sendiri,’’ katanya.

Untuk itulah, Himpaudi sebagai mitra pemerintah yang menghimpun tenaga pendidik dan kependidikan anak usia dini, selalu berupaya meningkatkan mutu dan kompetensi para pendidik PAUD melalui pelatihan-pelatihan maupun lomba kreatifitas pendidik PAUD. [bela]


Source: Harian papua Pos