Timika (ANTARA News) - Letkol Inf Herman Asaribab, putra Papua asal Biak, Senin dilantik oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hotma Marbun menjadi Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 20 Ima Jaya Keramo (IJK) Timika menggantikan Kol Inf Agus Subiyakto.
Herman yang merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) angkatan 1988 itu sebelumnya bertugas sebagai Pabandyamindik Spaban 2/Bindik Spersad.
Ia merupakan orang pertama alumni Akmil angkatan 1988 yang dipercayakan menjabat Komandan Brigif pada jajaran TNI-AD.
Ada pun Agus Subiyakto akan menduduki jabatan baru sebagai Direktur Pembinaan dan Pengembangan pada Puskib Kodiklat TNI-AD di Bandung.
Pangdam XVII/Cenderawasih Hotma Marbun dalam amanatnya meminta Herman Asaribab meningkatkan kerja sama dengan semua komponen masyarakat di Timika agar keberadaan TNI tidak menjadi momok yang menakutkan bagi rakyat.
"Setiap brigade atau batalyon tidak boleh jadi momok bagi masyarakat. TNI merupakan salah satu institusi yang harus menggandeng semua pihak untuk membangun dan memajukan rakyat Papua," kata Marbun.
Menurut dia, keberadaan prajurit TNI di tengah masyarakat dalam upaya meningkatkan kemajuan masyarakat setempat, bukan untuk dibenci oleh rakyat.
"Saya minta Danbrigif yang baru melakukan percepatan peningkatan profesionalisme satuan, melakukan pembinaan prajurit dan terobosan yang dipandang perlu dengan tetap mengintrospeksi dan evaluasi terhadap semua tugas," pinta Pangdam XVII/Cenderawasih itu.
Pelaksanaan sertijab Danbrigif 20 IJK Timika bertepatan dengan perayaan HUT ke-3 Brigif 20 IJK Timika.
Brigif 20 IJK Timika membawahi tiga batalyon masing-masing Batalyon Infanteri (Yonif) 754 Eme Neme Kangasi Timika, Yonif 755 Yalet Merauke dan Yonif 756 Winame Sili Wamena.
Usai sertijab Danbrigif 20 IJK, para prajurit TNI-AD menggelar atraksi pengintaian dan penyerangan kelompok sipil bersenjata yang akan mengganggu stabilitas NKRI di wilayah Timika. (E015/A011)
Sumber: Antara.com
Friday, April 16, 2010
Putra Papua Komandan Brigif 20 Timika
4/16/2010 12:11:00 AM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Papua Autonomy
- Pemerintah siapkan peraturan presiden soal percepatan Papua
- Indonesia: ‘Nothing controversial’ in leaked West Papua report
- Anatomy of an Occupation: Indonesian Military in West Papua
- Aceh serves as model for Papua
- Kapan Pemerintah Mau Dialog Soal Papua?
- Horizontal-Vertikal Bersamaan
- The case for West Papuan self–determination
- Dialogue and Demilitarization Needed in Papua: Imparsial
- Jangan Anggap Remeh Gerakan Intelektual Papua Barat
- Penyelesaian Konflik Papua dengan Dialog
- Ekonomi Bisnis Finansial Pemerintah Kaji Format Penataan Papua
- Polisi Kirim Densus 88 ke Papua
- RI Berusaha Minimalisir Dampak Demo Papua
- Soal Papua, Pemerintah Harus Cantik Berdiplomasi
- Mendambakan “Surga Kecil”, Tanah Papua
- Isu Kesejahteraan Picu Kekerasan Papua
- Papuans demand more attention
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Dialog, Satu-satunya Solusi Masalah Papua
- Empat Sekolah, Hanya Ada 2 Guru
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Pasukan Marinir ke Marauke
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Marinir ke Biak
- Gelar UN, Biak Alokasikan Rp 2,1 Miliar
- Di Jayawijaya, Dua Sekolah Tak Ikut UN
Military
- Wakil Kepala Bais TNI Jabat Pangdam XVII/Cenderawasih
- Unconfirmed Reports Of Imminent Major Security Crackdown
- Unsolved West Papua killings hold up development, says legislator
- Tolak Leopard, Pangdam Cenderawasih Minta Panser
- Wests a world apart in bloody bid for freedom
- Pesawat Bertambah, TNI AU Bakal Tambah Pangkalan
- Papua Banjir Mata-Mata
- Pemuda Papua Kritik Pendekatan Keamanan Indonesia
- Kalau Tak Bisa Ungkap, Kapolda Diminta Mundur !
- DAP: Jangan Lagi Ada Pembunuhan
- Panglima TNI: Biarkan Polisi Usut Kasus Kapten Tasman
- 400 TNI Diberangkat ke Papua
- Komandan OPM Kecam Penembakan Warga di Keerom
- Indonesian president needs to reign in rampant military in West Papua
- Indonesia urged to rein in Kopassus to give Papua a chance at peace
- Anatomy of an Occupation: Indonesian Military in West Papua
- The Papua Problem: Seeds of Disintegration
- Menanti Ujung Tabir Teror Jayapura
- Imparsial: Jumlah Prajurit TNI di Papua Mencapai 16.000
- TNI Lakukan Aksi Spionase di Papua?
- HRW Soal Aksi Mata-mata TNI di Papua
- Operasi Militer Timbulkan Teror Baru di Papua
- West Papua: Military report confirms desire for freedom
- Academics call for end to military approach in Papua
- Dialogue and Demilitarization Needed in Papua: Imparsial