Bangka [PAPOS] - Sebanyak 115 orang prajurit reguler Kompi Senapan B, Bangka Yonif 141/AYJP Kodam II Sriwijaya, siap diterjunkan ke wilayah perbatasan Papua-Papua Nugini untuk mengamankan wilayah paling ujung timur RI tersebut. "Untuk meningkatkan kemampuan tempur para prajurit saat bertugas di wilayah perbatasan yang cukup rawan ini, pada Kamis (29/4) mereka sudah digenjot dengan latihan menembak di lapangan tembak Parit Tujuh Air Ruay, Sungailiat," ujar Komandan Kompi Senampan B, Kapten Infantri, M. Amin Said, di Sungailiat, Jumat.
Ia menjelaskan, dalam latihan menembak tingkat teknis prajurit mempergunakan senjata laras panjang jenis SS I V3 dan SS I V1 yang nantinya khusus ditugaskan sebagai pasukan serbu. Para prajurit akan diberangkatkan ke perbatasan Papua-Papua Nugini awal Agustus 2010.
"Sebelum melakukan latihan menembak, semua prajurit telah dibekali dengan ilmu teori, ilmu teknis dan taktik bertempur paling efektif baik di medan pertempuran dalam hutan maupun di tengah perkotaan," katanya.
Menurutnya, latihan menembak bagi prajurit TNI AD Kompi Senapan B, Bangka Yonif 141/AYJP Kodam II Sriwijaya, merupakan bagian kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap prajurit, terlebih akan bertugas mengamankan wilayah RI.
"Dalam latihan setiap prajurit reguler melakukan penembakan pada sasaran yang telah ditentukan masing - masing terdiri dari tiga orang dengan komandan pleton Lettu Inf. Yudho," jelasnya.
Ia mengatakan, sebelumnya pihaknya juga melakukan latihan menembak eksebisi bergabung dengan satuan Brigade Mobil (Brimob) Sungailiat dan masyarakat sipil serta pejabat Pemerintah Kabupaten Bangka, di lapangan tembak Brimob," jelasnya.
"Keterlibatan masyarakat sipil dalam latihan menembak bukan dipersiapkan untuk bertempur melainkan hanya sebatas memberikan ilmu pengetahuan," katanya.
Latihan menebak bagi seorang prajurit TNI AD kata dia, penting dilakukan karena kalau tidak sering melakukan latihan maka dikhawatirkan akan mengalami kendala pada penguasaan senjata dan medan pertempuran.
"Kalau seorang prajurit tempur kurang menguasai pemakain senjata dan medan pertempuran maka berakibat fatal karena justru musuh yang akan mengendalikannya," jelasnya. [ant/agi]
Sumber: papuapos.com