Personel OPM diberi tenggat waktu hingga 28 Juni mendatang.
Amril Amarullah
VIVAnews -- Pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Puncak Jaya Papua, memperingatkan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka, yang bermarkas di Tingginambut Puncak Jaya, untuk segera menyerah.
Jika tidak, TNI dan Polri akan diberikan akses yang seluas-luasnya, mengejar dan menangkap kawanan separatis tersebut.
"Kami memberikan kesempatan kepada OPM yang selama ini selalu mengacau di Puncak Jaya, untuk menyerah, batas waktunya hingga 28 Juni mendatang. Bila tidak, maka Pemda, DPRD, tokoh agama, tokoh adat dan masyarakat akan meminta/Polri menumpas kelompok yang kerap membuat resah itu," tegas Ketua DPRD Puncak Jaya Nesko Wonda kepada VIVAnews.
Lebih lanjut, ia megatakan, sebelum TNI/Polri diberikan akses seluas-luasnya melakukan pengejaran, langkah-langkah yang akan ditempuh, meminta seluruh distrik-distrik yang ada di Puncak Jaya, bila ada warganya yang ikut OPM, segera memanggil pulang.
Bagi warga Puncak Jaya, yang mengetahui adanya warga luar berada di sekitar Tingginambut (Markas OPM), diminta mengusirnya. "Ada sejumlah orang dari luar Puncak Jaya saat ini berada dan bergabung dengan OPM Tingginambut. Bila warga mengetahuinya, segera usir," kata Nesko.
Menurut Nesko, sesuai dengan kesepakatan sebagian besar warga Puncak Jaya, siap berperang secara adat dengan kelompok separatis. Namun, bila ada perlawanan dari kelompok yang tergolong sadis itu, maka penanganannya akan diserahkan kepada TNI/Polri.
"Kami akan mengevaluasi langkah-langkah yang akan diambil, jika kelompok separatis tidak mengindahkan, TNI/Polri akan diminta secara penuh untuk menumpas mereka," tandasnya.
Hal senada juga dikatakan Bupati Puncak Jaya, Lukas Enembe, bila kelompok separatis tidak menghentikan aksinya da segera menyerah, akan meminta TNI/Polri mengejar dan menangkap mereka.
"Saya kira kesabaran itu ada batasnya, bila semua cara pendekatan sudah dilakukan tapi tidak mempan, ya harus represif. Separatis bukan hanya musuh Puncak Jaya tapi musuh Indonesia, karena mereka mencoba merongrong kedaulatan negara,"tegasnya.
Sebelum TNI/Polri melakukan pengejaran dan penangkapan, sambung Enembe, pihaknya akan terlebih dahulu mengevakuasi seluruh warga yang berada di sekitar Tingginambut. Lalu akan menancapkan bendera merah putih di sejumlah titik sebagai tanda dilakukannya pengejaran.
"Ini untuk menghindari jatuhnya korban dari warga tak berdosa, warga yang berada di sekitar Tingginambut yang selama ini dijadikan markas OPM," ujarnya.
Sudah ratusan warga di bawah ancaman dipaksa kelompok separatis untuk bergabung dengan mereka. Kelompok yang dua tahun terakhir selalu menebar teror, memiliki puluhan senjata api hasil rampasan dari TNI/Polri. (umi)
Laporan: Banjir Ambarita | Papua