JAKARTA (Bisnis.com): Panitia Kerja (Panja) Gula Komisi VI DPR menilai kebijakan yang lebih tepat untuk mencapai swasembada gula pada 2014 melalui intensifikasi pabrik gula dan membangun pabrik baru.
Anggota Panja Gula Abdul Wachid mengatakan jika melakukan ekstensifikasi dengan menambah luas lahan tebu, maka akan sulit tercapai dalam kurun waktu hingga 2014, karena harus menyiapkan lahan baru dan insfratsruktur di luar pulau Jawa seperti Merauke.
“Jadi, harus dilakukan revitalisasi pabrik gula yang ada dan membangun pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas,” ujarnya kepada Bisnis.com, hari ini.
Dia mencontohkan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX siap membangun pabrik baru, sedangkan PTPN X, XI dan RNI akan merevitalisasi pabrik yang sudah ada sehingga kapasitas meningkat.
Menurut Wachid, PTPN dan RNI juga harus mencari varietas tebu baru, karena tebu yang ada saat ini merupakan varietas lama yang kurang menghasilkan rendemen gula lebih besar.
PTPN produsen gula, kata dia, mengharapkan dana subsidi oleh pemerintah untuk revitalisasi pabrik gula, sehingga tidak menggunakan kredit komersial.
Dia mencontohkan untuk PTPN IX berencana membangun pabrik gula di wilayah Tegal-Pekalongan, Jawa Tengah.
Selain itu, pemerintah harus mengamankan harga gula di dalam negeri terutama terhadap persaingan dengan gula impor yang saat ini harganya sudah turun. Kebijakan lain guna menuju swasembada gula, lanjutnya, bea masuk gula harus dinaikkan.
Bea masuk gula rafinasi dan gula putih, kata dia, sebaiknya dinaikkan menjadi Rp1.600 per kg dari saat ini Rp790 per kg, sedangkan gula kasar (raw sugar) dinaikkan dari Rp550 per kg menjadi Rp1.100 per kg.
Hal itu dapat menjamin investor yang akan membangun pabrik gula, mengingat harga gula di dunia saat ini mulai bergerak turun. (mrp)
Sumber: ttp://web.bisnis.com