Liputan6.com, Manokwari: Kesenian patung Papua yang sangat terkenal kini terancam. Para pewaris kesenian patung meninggalkan warisan leluhurnya dengan alasan profesi pematung tidak punya masa depan yang cerah. Keadaan ini dialami Anton Adaditam. Pria berusia 49 tahun ini adalah seorang dari sekian banyak pematung yang masih bertahan di Manokwari.
Kepada Liputan6, Kamis (13/5), Anton mengaku kesulitan mewarisi budaya ini karena minimnya pemasaran dan dukungan pemerintah. Kondisi itu membuat dia sulit bertahan. Ia pun harus berjuang sendiri. Sementara Elly Krey, beralih menjadi pembuat pot bunga. Elly menceritakan jadi pematung tidak bisa buat hidup.
Kini tinggal menunggu waktu akankah warisan leluhur ini bisa bertahan atau justru hilang. Jadi jangan kaget bila suatu saat warisan budaya ini diakui negara lain.(AIS)
Sumber: http://berita.liputan6.com
Thursday, May 13, 2010
Profesi Pematung Terancam Punah?
5/13/2010 10:50:00 PM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Berita Daerah realita hidup
- PT Freeport Setor Pajak 692 Juta Dolar AS
- Lemhanas to study Papua problem from an anthropologic perspective
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Lemhannas favors soft approach in solving conflict
- OPM Jangan Dilawan dengan Milisi Tandingan
- Seminar Papua Barat di Oxford Hanya Media Provokasi
- Peristiwa Berdarah di Papua tak Berhubungan dengan Konferensi Papua Barat di London
- Soal Referendum Papua, DPR Ajukan 3 Permintaan ke Pemerintah
- Wakil Ketua DPR RI : Inggris Jangan Main Api !
- Ada Apa dengan Pepera?
- OPM: Mengambil Jalan Aceh
- Report of Human Rights Violations in Papua since 1969
- Aktivis Kemerdekaan Papua Kumpul di London
- Conference to look at Papuan self-determination
- Indonesia hindering prosperity of our region over West Papua, says PNG leader
- London rally demands Papuan independence
- Deadly Political Violence in Indonesian Province
- Despite Deaths, Independence Protests Continue in Indonesia
- KPU Tambrauw Tunda Pleno Hasil Pemilukada
- Presiden: Gunakan Pendekatan Persuasif
- Sorry: Indon Army Backs Down Over Threats
- War Crimes Court ‘Could Protect TNI’
- OPM: Kami Tak Bertanggung Jawab Atas Penembakan di Papua
- Mabes Polri Kirim Tim Selidiki Bentrok di Papua
- Rakyat Papua Inginkan Referendum