Thursday, March 17, 2011

ABU JENAZAH TENTARA JEPANG KORBAN PERANG DUNIA II DISERAHKAN

Biak, 14/3/2011 (Kominfo-Newsroom) Pemerintah Indonesia untuk kesepuluh kalinya sejak tahun 1993 kembali menyerahkan abu zenajah tentara Jepang korban perang Dunia II kepada pemerintah Jepang, ketika 216 kerangka jenazah yang sudah dilakukan pembakaran hingga menjadi abu diserahkan di Kampung Paray, Kabupaten Biak Numfor, Senin (14/3).

Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Drs. Zulkifli dari Kementerian Dalam Negeri didampingi oleh Sekretaris Daerah Biak Numfor Drs. Johanis Than,MM, menyerahkan abu jenazah itu kepada utusan Pemerintah Jepang, Yamagishu Kazushi, yang didampingi oleh Sekretaris I Kedubes Jepang Untuk RI, Takashi Yakuzawa.

Pimpinan rombongan sekaligus utusan Pemerintah Jepang, Yamagishu Kazushi, dalam sambutannya pada penyerahan abu jenazah di Monumen Perang Dunia II Paray, mengatakan bahwa Pemerintah Jepang telah diizinkan membawa abu jenazah tentaranya yang gugur di Indonesia dalam Perang Dunia II sekitar 65 tahun silam.

Sesuai dengan memorandum of agreement antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang tertanggal 7 April 1993, berdasarkan kerja sama kemanusiaan, maka pemerintah Jepang diizinkan untuk membawa jenazah tentaranya yang gugur di Indonesia pasca perang Dunia II.

“Kami sangat menghargai pahlawan kami yang gugur dalam mempertahankan serta memperjuangkan kepentingan bangsa kami. Jadi dimanapun jenazahnya akan terus kami cari dan akan kami bawa kembali ke negara kami,” ujarnya.

Pemerintah Jepang juga berharap agar kerjasama ini dapat terus berlanjut, sehingga tidak terkendala dalam upaya untuk mencari serta membawa jenazah pahlawannya yang telah gugur di negara Indonesia tersebut.

Sementara itu, Sekda Pemerintah Kabupaten Biak Numfor Drs Johanis Than MM, pada kesempatan itu mengatakan kerjasama kemanusiaan antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang itu hendaknya bisa dilanjutkan dengan sejumlah kerjasama lainnya, seperti bidang ekonomi dan sosial.

Menurut Johanis Than, akibat kedahsyatan Perang Dunia II antara tentara sukutu dibawah pimpinan Amerika Serikat melawan Jepang saat itu, yang menderita bukan saja kedua negara yang bertikai, tapi penderitaan itu juga sangat dirasakan oleh masyarakat setempat terutama yang berada di areal peperangan, antara lain di Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Biak Numfor.

Oleh karena itu, kata sekda, Pemerintah Jepang juga memikirkan bagaimana untuk membantu masyarakat setempat yang terimbas dari pada perang tersebut. “Jangan hanya kerjasama kemanusiaan yang terus digalakkan, tapi semestinya kerjasama bidang ekonomi maupun sosial harus dibuat untuk membantu masyarakat Papua yang terimbas Perang Dunia II itu,” katanya. (MC Biak/Sembiring/toeb)


Source: www.bipnewsroom.info