JAYAPURA-Rencana aksi demo yang dilakukan oleh kelompok warga yang mengatasnamakan rakyat Papua untuk mendukung rencana diskusi atau konferensi terkait Pepera di London, Inggris mendapat perhatian serius aparat keamanan. Untuk mengamankan jalanya demo rencananya digelar Selasa (2/8), hari ini, sekitar 700 personel akan dikerahkan.
“Personel yang dikerahkan tersebut merupakan gabungan anggota Polri dan TNI,” ungkap Kapolres Jayapura Kota, AKBP. H. Imam Setiawan, SIK kepada wartawan di Mapolres Jayapura Kota, Senin (1/8).
Kapolres mengatakan, pihaknya tetap akan mengamankan jalannya pelaksanaan aksi demo dan berharap penyampaian aspiras tersebut bisa berjalan terteib dan lancar serta tidak mengganggu ketentraman umum. Sebab apabila dalam aksi tersebut berlangsung anarkis, maka aparat keamanan menurutnya tetap akan mengambil tindakan tegas.
Disinggung mengenai jumlah warga yang akan melakukan aksi demo, Kapolres mengatakan belum mengetahui secara pasti berapa jumlah massa yang akan ikut dalam aksi tersebut. Namun dari laporan yang diterimanya, sekitar 2000 hingga 3000 warga akan ikut dalam aksi demo hari ini.
“Surat yang dimasukkan ke Mapolres Jayapura Kota terkait aksi demo tersebut menyebutkan hanya 200 massa. Tetapi dari laporan yang kami terima di lapangan menyebutkan diperkirakan sekitar 2000 sampai 3000 orang yang akan ikut dalam demo nanti,” ujarnya.
“Untuk itu, kami mengharapkan penyampaian aspirasi tersebut bisa berjalan dengan baik dan tentram serta tidak ada aksi anarkis,” tegasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Wachoyono yang ditemui secara terpisah mengharapkan agar masyarakat tidak terprovokasi dan terpencing dengan isu-isu yang disebarkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab terkait pelaksanan demo, hari ini. “Kami menghimbau warga untuk tetap tenang dan tidak panik serta tidak terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan apalagi sampai terprovokasi,” pintanya. (ro/nat)
Sumber; http://www.cenderawasihpos.com
Tuesday, August 2, 2011
Amankan Demo, 700 Personel Dikerahkan
8/02/2011 02:29:00 PM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Berita Daerah realita hidup
- PT Freeport Setor Pajak 692 Juta Dolar AS
- Lemhanas to study Papua problem from an anthropologic perspective
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Lemhannas favors soft approach in solving conflict
- OPM Jangan Dilawan dengan Milisi Tandingan
- Seminar Papua Barat di Oxford Hanya Media Provokasi
- Peristiwa Berdarah di Papua tak Berhubungan dengan Konferensi Papua Barat di London
- Soal Referendum Papua, DPR Ajukan 3 Permintaan ke Pemerintah
- Wakil Ketua DPR RI : Inggris Jangan Main Api !
- Ada Apa dengan Pepera?
- OPM: Mengambil Jalan Aceh
- Report of Human Rights Violations in Papua since 1969
- Aktivis Kemerdekaan Papua Kumpul di London
- Conference to look at Papuan self-determination
- Indonesia hindering prosperity of our region over West Papua, says PNG leader
- London rally demands Papuan independence
- Deadly Political Violence in Indonesian Province
- Despite Deaths, Independence Protests Continue in Indonesia
- KPU Tambrauw Tunda Pleno Hasil Pemilukada
- Presiden: Gunakan Pendekatan Persuasif
- Sorry: Indon Army Backs Down Over Threats
- War Crimes Court ‘Could Protect TNI’
- OPM: Kami Tak Bertanggung Jawab Atas Penembakan di Papua
- Mabes Polri Kirim Tim Selidiki Bentrok di Papua
- Rakyat Papua Inginkan Referendum
pangdam XVI cenderawasih
- PT Freeport Setor Pajak 692 Juta Dolar AS
- Lemhanas to study Papua problem from an anthropologic perspective
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Lemhannas favors soft approach in solving conflict
- OPM Jangan Dilawan dengan Milisi Tandingan
- Seminar Papua Barat di Oxford Hanya Media Provokasi
- Peristiwa Berdarah di Papua tak Berhubungan dengan Konferensi Papua Barat di London
- Soal Referendum Papua, DPR Ajukan 3 Permintaan ke Pemerintah
- Wakil Ketua DPR RI : Inggris Jangan Main Api !
- Ada Apa dengan Pepera?
- OPM: Mengambil Jalan Aceh
- Report of Human Rights Violations in Papua since 1969
- Aktivis Kemerdekaan Papua Kumpul di London
- Conference to look at Papuan self-determination
- Indonesia hindering prosperity of our region over West Papua, says PNG leader
- London rally demands Papuan independence
- Deadly Political Violence in Indonesian Province
- Despite Deaths, Independence Protests Continue in Indonesia
- KPU Tambrauw Tunda Pleno Hasil Pemilukada
- Presiden: Gunakan Pendekatan Persuasif
- Sorry: Indon Army Backs Down Over Threats
- War Crimes Court ‘Could Protect TNI’
- OPM: Kami Tak Bertanggung Jawab Atas Penembakan di Papua
- Mabes Polri Kirim Tim Selidiki Bentrok di Papua
- Rakyat Papua Inginkan Referendum
Kekerasan di Papua
- Satu Orang Pelaku di Papua Tertembak
- DPR Papua Desak Polisi Usut Penembakan Freeport
- 2 Warga Papua Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal
- Kalau Tak Bisa Ungkap, Kapolda Diminta Mundur !
- DAP: Jangan Lagi Ada Pembunuhan
- Dewan Adat Sesalkan Kekerasan di Papua
- Hentikan Pembentukan Milisi di Papua
- Panglima TNI: Biarkan Polisi Usut Kasus Kapten Tasman
- Komandan OPM Kecam Penembakan Warga di Keerom
- Hentikan Pendekatan Militer di Papua
- SBY Diminta Copot Kapolda dan Pangdam Cenderawasih
- Pratu Hasirun Divonis 6 Bulan
- Ikrar Curigai Peran TNI di Konflik Papua
- Pengerahan TNI di Papua Tanpa Keputusan Politik
- Ridha Saleh: Tak Cukup Dana Otsus, Papua Butuh Dialog Secepatnya
- Anggaran Otsus Papua Tersedot Birokrasi
- Bentrok TNI-OPM, Pengungsi di Papua Belum Tersentuh Bantuan
- Kapolda: Penembakan di Nafri Kriminal Murni
- Police send investigators to Papua
- Menhan: Insiden di Pinai Terkait Politik
- OPM: Kami Tak Bertanggung Jawab Atas Penembakan di Papua
- Mabes Polri Kirim Tim Selidiki Bentrok di Papua
- Panglima TNI: Tak Ada Tambahan Personel di Papua
- Bentrok Pilkada di Papua, Menteri Minta Partai Politik Bertanggung Jawab
- Tangani Papua, Pusat Tonjolkan Pendekatan Ekonomi