JAKARTA--MICOM: Pemerintah tidak boleh berpuas diri alias lepas tangan pascapemberian otonomi khusus bagi Papua. Pasalnya, sikap tersebut membuat aliran dana otonomi khusus berpotensi diselewengkan untuk kegiatan separatisme seperti aktivitas Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang ingin memisahkan diri dari NKRI.
"Mereka akan mencoba melepaskan diri kalau merasa tidak sejahtera. Di dalam benak mereka, selama masih bergabung dengan RI, mereka tidak akan merasa sejahtera," ujar mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto saat ditemui di Jakarta, Jumat (19/8).
Endriartono mengatakan kelompok-kelompok masyarakat di perbatasan sangat rawan untuk memisahkan diri dari NKRI. Sebab, masyarakat di perbatasan cenderung merasa mampu meraih kesejahteraan apabila mereka berpisah dari NKRI.
"Walau mungkin belum tentu. Tetapi kemungkinan itu ada ketimbang puluhan tahun bersama NKRI," tutur dia.
Menurut Endriartono, pemerintah harus punya prioritas anggaran terhadap daerah-daerah yang berpotensi lepas jika tidak ditangani dengan baik. Selain Papua, Endriartono memberi contoh beberapa daerah bermasalah seperti di Pulau Kalimantan yang berpotensi jatuh ke tangan Malaysia karena masalah kesejahteraan.
"Jadi, pemerintah pusat itu jangan merasa mentang-mentang sudah memberi bantuan melalui dana otonomi khusus Papua, lalu tugasnya sudah selesai. Pemerintah harus juga mengawasi ke mana uang-uang itu," ujar Endriartono.
Lebih jauh, Endriartono mengemukakan dirinya pernah mendapat informasi dari salah satu bekas aktivis OPM bahwa sebagian lapisan masyarakat tertentu memang berhasil memperkaya diri dengan adanya dana otsus. Meski begitu, mereka yang tidak punya akses terhadap dana otsus tetap saja melarat. (SZ/OL-04)
Sumber; http://www.mediaindonesia.com
Monday, August 22, 2011
Dana Otsus Papua Harus Diawasi Ketat
8/22/2011 05:11:00 AM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Act of Free Choice
- Unconfirmed Reports Of Imminent Major Security Crackdown
- Unsolved West Papua killings hold up development, says legislator
- Papua: Time for Firm U.S. Stand?
- Free West Papua to speak out on Lini Day
- Czech journalist detained, deported from Indonesia
- Terdakwa Makar Papua Dilarang Berobat
- Parlemen Belanda Larang Jual Tank Leopard ke Indonesia
- West Papuan Leaders Face Life In Prison
- Westerse ‘journalist’ op Paoea gearresteerd
- WN Ceko Ditangkap Saat Demo WPNA
- Oknum Brimob Pasok Senjata Illegal
- Satu Orang Pelaku di Papua Tertembak
- DPR Papua Desak Polisi Usut Penembakan Freeport
- 2 Warga Papua Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal
- Pimpinan Gereja dan Masyarakat Papua Harus Bersatu
- Papua to Require Male Circumcision in AIDS Fight
- Papua Butuh Penyelesaian Unik
- W. Papua Cop Discharged for Smuggling Guns
- Dua Pemuda Jadi Korban Pengeroyokan
- Pengamanan Sidang Forkorus Cs Seperti ‘Mau Perang’
- Sekolah Kampung untuk Masa Depan Papua
- Pembangunan Pasar Mama-mama Terkendala Lahan
- Pembangunan Pasar Mama-mama Papua Masih ‘KJ’
- Dewan HAM PBB Pertanyakan HAM RI
- West Papua Report (February 2012)
OPM
- OPM Bantah Anggotanya Tertangkap Polisi
- Diduga Anggota OPM, 13 Warga Papua Ditangkap
- Jakarta needs fresh approach to Papua conflict
- ‘Forgotten’ Papua Waits for Jakarta as Violence Rages on
- Kalau Tak Bisa Ungkap, Kapolda Diminta Mundur !
- Panglima TNI: Biarkan Polisi Usut Kasus Kapten Tasman
- Komandan OPM Kecam Penembakan Warga di Keerom
- Indonesian president needs to reign in rampant military in West Papua
- TNI Lakukan Aksi Spionase di Papua?
- HRW Soal Aksi Mata-mata TNI di Papua
- Kontras: Ada Perlawanan Simbolik di Papua
- Operasi Militer Timbulkan Teror Baru di Papua
- West Papua: Military report confirms desire for freedom
- Gugat Pepera, Syaratnya Harus Negara
- Academics call for end to military approach in Papua
- Ikrar Curigai Peran TNI di Konflik Papua
- Ribuan TNI Diterjunkan di Papua
- Ridha Saleh: Tak Cukup Dana Otsus, Papua Butuh Dialog Secepatnya
- Referendum Bisa Ciptakan Konflik Baru
- Pemerintah akan Lakukan Koordinasi Masalah Papua
- Gerakan Baru Papua Merdeka
- Kontras Yakin Parlemen Inggris Tak akan Dukung OPM
- Percepatan Provinsi Papua Tengah jadi Solusi
- Police Call on Densus 88 to Stem Violence
OTSUS
- Menari dan Berkoteka, Mahasiswa Papua di Makassar Demo Tolak Pemekaran
- Aceh Agency to Be Model for Papua
- Some Papuans skeptical about UP4B
- Papuans’ trust in Jakarta pinned on new team
- Menkeu Minta DPR Panggil Gubernur Papua
- Keppres Percepatan Pembangunan Papua belum Diteken
- JK : Otonomi Khusus Tak Cukup untuk Selesaikan Konflik Papua
- Aceh Peace Model Stumbles in Troubled Indonesian Papua Region
- Akankah Janji Pembangunan Merata, Damaikan Papua?
- Pemerintah siapkan peraturan presiden soal percepatan Papua
- Papua Terima Kucuran Dana Tambahan Rp1 Triliun
- Hentikan Pendekatan Militer di Papua
- Gugat Pepera, Syaratnya Harus Negara
- Forum Akademisi untuk Papua Damai
- Forum Ilmuwan Desak Dialog Jakarta Papua
- Tantowi: Perlu Ada Kementerian Khusus Papua
- Pengerahan TNI Harus Ada Keputusan Politik
- Bangun Papua Sesuai Aspirasi
- Hilangkan Label Separatis
- Otsus Belum Didukung Ketentuan Pelaksana
- Kemenlu: Tak Ada Yang Masalahkan Papua
- Penguatan Pengetahuan Lokal Papua Dalam Otsus yang Melemah
- Referendum Bisa Ciptakan Konflik Baru
- Keadilan Bagi Papua