MERAUKE- Meski telah banyak meluluskan anak-anak negeri khususnya dari Distrik Kimaam, namun kondisi bangunan SD YPPK St. Johanes Bosco cukup memprihatinkan. Pasalnya, bangunan yang dibangun sekitar 1971 itu sampai saat ini belum pernah direhab.
Seperti yang disaksikan langsung Cenderawasih Pos, saat mengikuti Turkam Bupati Romanus Mbaraka ke Kimaam, bangunan dari sekolah tersebut banyak mengalami kerusakan. Selain atapnya banyak yang bocor, dinding dari bangunan sekolah tersebut banyak yang lubang kiri kanan.
‘’Ini merupakan bangunan sekolah pertama di Kimaam yang dibangun sekitar tahun 1971 tapi sejak dibangun sampai sekarang ini belum pernah di rehab,’’ kata Paulinus Mawi yang tak lain lulusan dari sekolah tersebut sekitar sekitar tahun 1974. Menurutnya, saat sekolah tersebut dibangun dirinya sudah berada di kelas IV. ‘’Saya salah satunya yang angkat-angkat pasir saat itu,’’ jelasnya.
Secara terpisah, Yosep Dimas K, salah satu guru tetap yayasan sekolah tersebut mengaku murid sekolah tersebut saat ini berjumlah 317 orang, merupakan jumlah terbesar untuk sekolah-sekolah yang berada di kampung, pedalaman Merauke.
Dengan kondisi bangunan sekolah saat ini, Yosep mengaku saat hujan ruangan kelas jadi basah akibat atapnya yang sudah bocor disana sini. ‘’Bapak bisa lihat sendiri kondisinya seperti apa,’’ jelasnya.
Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT, saat Turkam ke daerah tersebut mengaku akan segera merehab sekolah tersebut termasuk sekolah-sekolah dibeberapa kampung lainnya yang mengalami kondisi yang sama. Sekadar diketahui, untuk untuk sekolah-sekolah SD di kampung-kampung (pedalaman) Merauke sebagian besar merupakan milik YPPK yang dibangun para misionaris sebelum pemerintah masuk kemudian YPK.(ulo/nan)
Sumber; http://www.cenderawasihpos.com
Monday, August 22, 2011
Gedung SD YPPK St Johanes Bosco Kimaam Memprihatinkan
8/22/2011 05:49:00 AM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Pendidikan
- Sekolah Kampung untuk Masa Depan Papua
- Seminar Raja Ampat di UKSW Salatiga
- Sekolah Belum Dilengkapi Meja Kursi
- Puluhan Mahasiswa Asal Papua Kuliah di UGM
- Guru Lulus Sertifikasi Akan Diroling ke Pedalaman
- Tidak Ada Biaya, Sejumlah Anak Repatrian Tidak Sekolah
- Di Manokwari, Satu Sekolah Diajar Seorang Guru
- Awalnya Hanya Buat Modul, Sempat Terkendala Dana
- Unhas Setuju Bantu Peningkatan SDM di Papua
- Ribuan Anak di Merauke Tak Bersekolah
- Empat Sekolah, Hanya Ada 2 Guru
- Gelar UN, Biak Alokasikan Rp 2,1 Miliar
- Di Jayawijaya, Dua Sekolah Tak Ikut UN
- Alokasi Dana BOS Papua Rp187 Miliar
- Minim Ruang Kelas, 153 Siswa Tetap Belajar
- Papua Butuh SDM Bidang Energi Terbarukan
- Ratusan Guru Biak Numfor belum Dapat Tunjangan Sertifikasi Delapan Bulan
- Unicef Bantu Papua 4 Juta Dollar AS
- UNICEF Bantu Papua US$4 Juta
- Unicef allocates US$4 million for education in Papua
- Semangat di Tengah Keterbatasan
- Mewujudkan Mimpi Melalui Pendidikan di Papua
Act of Free Choice
- Unconfirmed Reports Of Imminent Major Security Crackdown
- Unsolved West Papua killings hold up development, says legislator
- Papua: Time for Firm U.S. Stand?
- Free West Papua to speak out on Lini Day
- Czech journalist detained, deported from Indonesia
- Terdakwa Makar Papua Dilarang Berobat
- Parlemen Belanda Larang Jual Tank Leopard ke Indonesia
- West Papuan Leaders Face Life In Prison
- Westerse ‘journalist’ op Paoea gearresteerd
- WN Ceko Ditangkap Saat Demo WPNA
- Oknum Brimob Pasok Senjata Illegal
- Satu Orang Pelaku di Papua Tertembak
- DPR Papua Desak Polisi Usut Penembakan Freeport
- 2 Warga Papua Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal
- Pimpinan Gereja dan Masyarakat Papua Harus Bersatu
- Papua to Require Male Circumcision in AIDS Fight
- Papua Butuh Penyelesaian Unik
- W. Papua Cop Discharged for Smuggling Guns
- Dua Pemuda Jadi Korban Pengeroyokan
- Pengamanan Sidang Forkorus Cs Seperti ‘Mau Perang’
- Sekolah Kampung untuk Masa Depan Papua
- Pembangunan Pasar Mama-mama Terkendala Lahan
- Pembangunan Pasar Mama-mama Papua Masih ‘KJ’
- Dewan HAM PBB Pertanyakan HAM RI
- West Papua Report (February 2012)