[JAYAPURA] Kondisi Kota Ilaga, ibukota Kabupaten Puncak, Papua hingga Selasa (2/8) pagi aman dan kondusif, setelah satu peloton Brigade Mobil (Brimob) Timika di-BKO-kan ke wilayah itu untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan.
Pada Sabtu (30/7) dan Minggu (31/7) lalu, terjadi bentrokan massa antara kelompok Thomas Tabuni dan Simon Alom yang menewaskan 17 orang.
Demikian disampaikan Kapala Bidang Humas Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Wachono kepada SP di Jayapura, Selasa (2/8) pagi. ”Kemarin sudah dikirim satu pleton Brimob Timika untuk menjaga keamanan di Puncak dan ada penyidik Polda untuk melakukan penyidikan kejadian tersebut,” ujarnya.
Saat ditanya tentang pemanggilan pemimpin kedua kelompok massa yang bentrok, Wachyono mengatakan, pihaknya belum melakukan pemeriksaan terhadap pimpinan kedua kelompok massa yang bertikai tersebut. Selain itu, belum ada saksi yang dipanggil. “Karena saat ini anggota masih terus melakukan pengamanan dan olah tempat kejadian perkara dan Kasat Brimob Polda Papua bersama beberapa perwira dari Polda Papua juga telah turun ke lokasi kejadian,” ujarnya.
Wachyono menambahkan, bentrokan tersebut berawal pada Sabtu (30/7) pukul 15.00 WIT lalu ketika massa pendukung Simon Alom melakukan konvoi di Ilaga untuk mendaftarkan diri sebagai calon Kepala Daerah di Kabupaten Puncak.
Tetapi KPU menolak pendaftaran dari Simon Alom dengan alasan ketua DPC Partai Gerindra, Thomas Tabuni sebagai pengusung Simon Alom mencabut dukungannya. Tak terima dengan sikap itu, massa pendukung Simon Alom geram hingga melakukan penyerangan terhadap massa pendukung Thomas. Bentrokan berdarah antara dua kelompok pun tak terhindarkan.
Wachyono menambahkan, saat kejadian anggota Brimob yang di-BKO-kan di Polsek Ilaga mengamankan situasi tersebut untuk tidak terjadi bentrokan antar dua kelompok massa. Namun dari kelompok tersebut menembakkan panah mengenai anggota Brimob, Frans Msen tepat dibagian dada. Untungnya, panah tersebut tidak menembus dada karena saat itu korban menggunakan rompi anti peluru.
”Saat itu ditemukan satu warga tewas akibat terkena senjata api dan 2 orang mengalami luka-luka dan kini masih diselidikan apakah itu dari senjata aparat atau dari warga,” ujarnya
Bentrokan kembali pecah pada Minggu (31/7) pagi sekitar pukul 07.00 WIT yang diawali dengan pembakaran kediaman Ketua DPRD Kabupaten Puncak, Elvis Tabuni yang mengahuskan mobil dinas, Honai (rumah adat) dan mengakibatkan 17 warga sipil tewas. [154]
Sumber; http://www.suarapembaruan.com
Tuesday, August 2, 2011
Ilaga Mulai Aman dan Kondusif
8/02/2011 02:05:00 PM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Berita Daerah realita hidup
- PT Freeport Setor Pajak 692 Juta Dolar AS
- Lemhanas to study Papua problem from an anthropologic perspective
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Lemhannas favors soft approach in solving conflict
- OPM Jangan Dilawan dengan Milisi Tandingan
- Seminar Papua Barat di Oxford Hanya Media Provokasi
- Peristiwa Berdarah di Papua tak Berhubungan dengan Konferensi Papua Barat di London
- Soal Referendum Papua, DPR Ajukan 3 Permintaan ke Pemerintah
- Wakil Ketua DPR RI : Inggris Jangan Main Api !
- Ada Apa dengan Pepera?
- OPM: Mengambil Jalan Aceh
- Report of Human Rights Violations in Papua since 1969
- Aktivis Kemerdekaan Papua Kumpul di London
- Conference to look at Papuan self-determination
- Indonesia hindering prosperity of our region over West Papua, says PNG leader
- London rally demands Papuan independence
- Deadly Political Violence in Indonesian Province
- Despite Deaths, Independence Protests Continue in Indonesia
- KPU Tambrauw Tunda Pleno Hasil Pemilukada
- Presiden: Gunakan Pendekatan Persuasif
- Sorry: Indon Army Backs Down Over Threats
- War Crimes Court ‘Could Protect TNI’
- OPM: Kami Tak Bertanggung Jawab Atas Penembakan di Papua
- Mabes Polri Kirim Tim Selidiki Bentrok di Papua
- Rakyat Papua Inginkan Referendum
pangdam XVI cenderawasih
- PT Freeport Setor Pajak 692 Juta Dolar AS
- Lemhanas to study Papua problem from an anthropologic perspective
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Lemhannas favors soft approach in solving conflict
- OPM Jangan Dilawan dengan Milisi Tandingan
- Seminar Papua Barat di Oxford Hanya Media Provokasi
- Peristiwa Berdarah di Papua tak Berhubungan dengan Konferensi Papua Barat di London
- Soal Referendum Papua, DPR Ajukan 3 Permintaan ke Pemerintah
- Wakil Ketua DPR RI : Inggris Jangan Main Api !
- Ada Apa dengan Pepera?
- OPM: Mengambil Jalan Aceh
- Report of Human Rights Violations in Papua since 1969
- Aktivis Kemerdekaan Papua Kumpul di London
- Conference to look at Papuan self-determination
- Indonesia hindering prosperity of our region over West Papua, says PNG leader
- London rally demands Papuan independence
- Deadly Political Violence in Indonesian Province
- Despite Deaths, Independence Protests Continue in Indonesia
- KPU Tambrauw Tunda Pleno Hasil Pemilukada
- Presiden: Gunakan Pendekatan Persuasif
- Sorry: Indon Army Backs Down Over Threats
- War Crimes Court ‘Could Protect TNI’
- OPM: Kami Tak Bertanggung Jawab Atas Penembakan di Papua
- Mabes Polri Kirim Tim Selidiki Bentrok di Papua
- Rakyat Papua Inginkan Referendum
Kekerasan di Papua
- Satu Orang Pelaku di Papua Tertembak
- DPR Papua Desak Polisi Usut Penembakan Freeport
- 2 Warga Papua Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal
- Kalau Tak Bisa Ungkap, Kapolda Diminta Mundur !
- DAP: Jangan Lagi Ada Pembunuhan
- Dewan Adat Sesalkan Kekerasan di Papua
- Hentikan Pembentukan Milisi di Papua
- Panglima TNI: Biarkan Polisi Usut Kasus Kapten Tasman
- Komandan OPM Kecam Penembakan Warga di Keerom
- Hentikan Pendekatan Militer di Papua
- SBY Diminta Copot Kapolda dan Pangdam Cenderawasih
- Pratu Hasirun Divonis 6 Bulan
- Ikrar Curigai Peran TNI di Konflik Papua
- Pengerahan TNI di Papua Tanpa Keputusan Politik
- Ridha Saleh: Tak Cukup Dana Otsus, Papua Butuh Dialog Secepatnya
- Anggaran Otsus Papua Tersedot Birokrasi
- Bentrok TNI-OPM, Pengungsi di Papua Belum Tersentuh Bantuan
- Kapolda: Penembakan di Nafri Kriminal Murni
- Police send investigators to Papua
- Menhan: Insiden di Pinai Terkait Politik
- OPM: Kami Tak Bertanggung Jawab Atas Penembakan di Papua
- Mabes Polri Kirim Tim Selidiki Bentrok di Papua
- Panglima TNI: Tak Ada Tambahan Personel di Papua
- Bentrok Pilkada di Papua, Menteri Minta Partai Politik Bertanggung Jawab
- Tangani Papua, Pusat Tonjolkan Pendekatan Ekonomi