JAKARTA, KOMPAS.com - Mahal menjadi alasan bagi wisatawan domestik untuk berwisata ke Papua. Hal serupa selalu terjadi di setiap pelaksanaan Festival Budaya Lembah Baliem yang berlangsung di Desa Mosilimo, Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
"Mahal bukan hanya akses pesawat dan transportasi. Tapi makanan pun mahal. Harga serba mahal seperti capcay itu harganya Rp 100 ribu. Air mineral botol kecil saja 10 ribu. Apakah ada wisnus (wisatawan nusantara) yang mau membayar segitu," kata Kasubdit Promosi Tujuan Wisata Wilayah Lima Kemenbudpar, Diah Widiati, di Jakarta, Jumat (5/8/2011).
Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kemenbudpar, M. Faried mengatakan sebagai negara kepulauan, angkutan udara memainkan peran dalam mendistribusikan dan mengarahkan wisatawan ke berbagai destinasi.
"Lembah Baliem bisa masuk dari Jayapura. Dibanding di tahun 2010 ada peningkatan jalur dan kapasitasnya," katanya.
Sementara, Diah menambahkan secara umum kondisi Lembah Baliem dari sisi akses belum memadai. "Kalau ke Jayapura sudah lumayan, menuju Lembah Baliem lebih relatif disebut sebagai off the beaten track (terpencil atau susah dijangkau)," kata Faried.
Selain akses, kendala lain adalah minimnya akomodasi di Lembah Baliem. Akses, akomodasi, dan makanan yang mahal membuat paket wisata yang dijual pun mahal.
Sebagai gambaran, Diah mengatakan beberapa biro perjalanan wisata menjual paket wisata seharga 6.500 dollar AS untuk 10 hari. Dengan harga sebesar itu seringkali akomodasi yang ditawarkan minim. Walau akomodasi yang diberikan berupa berkemah di tengah hutan, menurut Diah para wisatawan asing tetap mau.
"Pariwisata mata rantai tak hanya akses, tapi juga akomodasi. Ini yang dirasakan saat Kemenbudpar memesan akomodasi. Penuh!" kata Faried. Penginapan-penginapan di Lembah Baliem hanya mampu menyediakan sekitar 200 kamar.
"Yang muncul sekarang untuk solusi minimnya akomodasi adalah homestay dengan suasana khas Lembah Baliem. Ini di-create pelaku pariwisata di sana, yaitu menggunakan honai. Ada juga kemah di hutan," katanya.
Jadi berapa besar biaya yang kira-kira harus dikeluarkan wisatawan domestik yang ingin menikmati Lembah Baliem? Menurut Diah, untuk wisatawan dari Jakarta perlu biaya sekitar Rp 14 juta untuk lima hari. Biaya ini sudah termasuk transportasi dan akomodasi. "Tapi sebenarnya bisa lebih kurang lagi," kata Diah.
Pesawat pulang pergi Jakarta-Jayapura sekitar Rp 3 juta sampai Rp 6 juta tergantung waktu terbang dan maskapainya. Sedangkan pesawat sekali jalan dari Jayapura ke Wamena sekitar Rp 800 ribu hingga Rp 900 ribu. Sewa mobil dari Bandara Wamena ke Lembah Baliem sekitar Rp 1 juta. Akomodasi mulai dari harga Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta per malam. Sementara itu, Diah menyarankan lamanya berwisata yang terbaik adalah minimal 5 hari. Nah, silahkan Anda berhitung sendiri berapa total biaya yang diperlukan.
"Kami berharap wisnus (wisatawan nusantara) tetap mau datang ke Lembah Baliem. Terutama yang minat khusus dan suka petualangan. Karena memang tempatnya benar-benar indah," kata Diah.
Festival Lembah Baliem 2011 akan berlangsung pada tanggal 8 hingga 11 Agustus 2011. Ada beragam aktivitas adat yang bisa disaksikan wisatawan seperti perang-perangan, atraksi melempar tombak dan panah, menikmati kuliner khas setempat, dan kegiatan wisata lainnya.
Sumber; http://travel.kompas.com