Tuesday, August 2, 2011

Papua Bergolak Lagi, 4 Tewas

Gerombolan Bersenjata Serang Tentara dan Warga

JAYAPURA -- Papua kembali bergolak. Setelah bentrokan antarpendukung calon bupati di Distrik Ilaga Kabupaten Puncak yang menyebabkan 17 warga tewas, Senin dinihari giliran Distrik Abepura, Kota Jayapura, memanas.

Sekelompok orang tak dikenal membantai secara sadis warga setempat. Akibatnya, 4 warga dilaporkan tewas dan 9 lainnya mengalami luka serius.

Peristiwa di Kampung Nafri tersebut berawal pukul 03.30 WIT. Ketika itu, di jalan raya dekat tanjakan tempat pembuangan sampah, sekelompok orang bersenjata parang, panah, kayu, serta senjata api menghadang iring-iringan mobil dari arah Arso dan Koya yang akan menuju Pasar Youtefa, Abepura. Mereka merintangi jalan dengan pohon yang dirobohkan.

Setelah mobil paling depan berhenti dengan maksud memindahkan pohon yang melintang itu, tiba-tiba dari samping kiri dan kanan jalan bermunculan sekelompok orang berambut gimbal dan langsung menyerang. Mereka memecah kaca-kaca mobil. Para pelaku juga dengan sadis menyerang sopir serta penumpang dengan senjata tajam serta tembakan senjata api. Empat orang langsung tewas dan sembilan lainnya terluka.

Mereka yang tewas adalah Pratu Dominukus Donkeraf, anggota Batalyon 756/WMS; Wisman, 38, sopir Toyota Hilux; Titin, 32, istri Wisman; dan Sardi, 30, sopir angkot. Mereka mengalami luka bacok, luka tusuk, dan luka tembak di beberapa bagian tubuh.

Sementara itu, sembilan korban yang terluka serius adalah para penumpang angkutan umum. Yakni, Sarmuji, 47; Budiono, 22; Jamaluddin, 61; Beno Bonay, 39; Siti Aminah, 42; Suyono, 37; Yulianto, 21; Mustamin, 89; dan Ahmad Sainun, 28. Mereka dirawat di RSUD Abepura dan RS Bhayangkara.

Siti Aminah yang dirawat di UGD RSUD Abepura mengungkapkan, saat kejadian, dirinya sedang duduk di bagian depan taksi DS 7117 A. Saat taksi berhenti karena mobil di depannya berhenti mendadak, dirinya mendengar bunyi tembakan yang tak jelas asalnya.

Saksi lain, Sunardi, mengungkapkan, ketika itu, dirinya hendak menuju Pasar Youtefa, Abepura, dengan menumpang taksi starwagon DS 7656 AC. Ketika itu, dia melihat ada lima mobil berhenti. Tiba-tiba, muncul beberapa orang bersenjata tajam menghampiri mobil yang ditumpanginya dan langsung membacok Jamaluddin di bagian kepala. Beberapa korban tersebut adalah pedagang sayur yang akan berjualan di Pasar Youteva.

Kapolda Papua Irjen Pol Bigman Lumban Tobing yang didampingi Wakapolda Brigjen Pol Unggung Cahyono belum mau berkomentar banyak saat mengunjungi korban di RSUD Abepura. ’’Kami mengevakuasi korban dulu,’’ ujarnya sambil masuk mobil dinasnya.

Berta, pedagang pasar Youteva asal Koya yang lolos dari penyerangan, menuturkan, ketika itu, dirinya bersama adik dan sopir (Eko) melaju dari arah Koya dengan Kijang bak terbuka yang dipenuhi sayur-mayur. Sesampai di Kampung Nafri, jalan dipalang orang tak dikenal. Seketika, dirinya dan rombongan takut sehingga mobil dipacu sekencang-kencangnya.

Di tengah jalan, Berta mendengar suara seperti ban pecah. Suara itu tidak dia hiraukan. Mobil terus dipacu hingga mencapai Abepantai dengan selamat. ’’Karena gelap gulita, kami tidak melihat siapa-siapa. Hanya bunyi seperti ban pecah,’’ katanya.

Namun, begitu tiba di Abepantai, ternyata badan mobil sebelah kiri berlubang besar. Kaki Eko robek dan langsung pingsan begitu sampai Abepantai. Berta juga mengaku terkena serpihan peluru di kaki kanan. Meski demikian, dia bersyukur masih bisa selamat dan adiknya tidak mengalami luka apa pun.

’’Mobil yang kami tumpangi masih ditahan di polsek. Katanya untuk penyelidikan lebih lanjut. Tapi, sekarang saya bingung hendak pulang dengan kendaraan apa karena tidak ada pedagang Arso dan Koya yang berjualan hari ini (kemarin, Red),’’ imbuhnya.

Kapolda Papua, Irjen Pol Bigman Lumban Tobing dan Wakapolda, Brigjen Pol. Unggung Cahyono di sela-sela kunjungan di UGD RSUD Abepura enggan berkomentar banyak soal insiden tersebut. "Kami mengevakuasi korban dulu," ungkapnya.

Kapolres Jayapura Kota AKBP H Imam Setiawan mengatakan, masih melakukan penyelidikan terkait insiden ini. "Saat mengetahui adanya kejadian tersebut saya bersama anggota Dalmas langsung ke TKP melakukan penyisiran," ujarnya.

Dari penyisiran iru, ditemukan adanya anggota TNI yang tewas, dan tiga lainnya warga tewas. (jpnn)

Sumber; http://www.fajar.co.id