MANOKWARI, KOMPAS.com - Lonjakan harga ikan dan harga tiket pesawat, ternyata menyumbang inflasi di Papua Barat pada Agustus 2011. Besaran inflasi Agustus di provinsi ini mencapai 0,73 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat, Tanda Sirait, Senin (5/9/2011) di Manokwari, inflasi di provinsi ini dilihat pergerakan harga barang yang terjadi di Manokwari dan Sorong. Lonjakan harga, terlihat jelas di Manokwari, dengan inflasi yang mencapai 1,27 persen. Sedangkan di Sorong hanya 0,08 persen.
"Tingginya inflasi itu dipengaruhi kenaikan harga bahan makanan, khususnya ikan segar dan daging. Inflasi ikan segar mencapai 5,8 persen. Diduga, karena menjelang Lebaran banyak nelayan yang tidak melaut. Akibatnya, ikan yang masuk ke pasar lebih sedikit," ujar Tanda.
Kenaikan harga ikan, juga diperkirakan karena cuaca buruk yang beberapa hari terjadi menjelang Lebaran. Gelombang pasang dan angin kencang membuat nelayan malas melaut.
Pemicu inflasi yang kedua adalah harga tiket pesawat yang hampir tiga kali lipat. Tren kenaikan harga tiket pesawat itu berlangsung sejak bulan Juni, atau mulai liburan sekolah, kegiatan pejabat yang mengharuskan ke Jakarta, hingga arus mudik pendatang ke Jawa atau Sulawesi . Inflasi sektor transportasi mencapai 2,26 persen.
Kenaikan harga tiket pesawat banyak dikeluhkan warga Manokwari. Seperti salah seorang PNS di kantor Pemprov Papua Barat yang hendak pergi ke Jayapura, terpaksa batal berangkat. Sebab, harga tiket biasanya berkisar Rp 1 juta, ditawarkan sampai Rp 3 juta. Harga semahal itu tentu saja tidak sesuai dengan anggaran yang telah disetujui oleh kantornya.
Sumber; http://regional.kompas.com/