Wednesday, September 7, 2011

Investor Segera Bangun Kawasan Industri di Indonesia Timur

[JAKARTA] Calon- calon investor segera membangun kawasan industri di Indonesia timur, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, M. Hatta Radjasa di Jakarta, Rabu (7/9).

Menurut Hatta yang ditemui seusai rapat koordinasi Menko Perekonomian, pada 2011 perusahaan asal Prancis, PT. Weda Bay Nickel yang bekerja sama dengan PT. Antam akan berinvestasi sebesar enam miliar dolar AS yang dibagi dalam dua tahap untuk membangun industri nikel di Halmahera, Provinsi Maluku Utara.

"Tiga miliar dolar tahap pertama dan sekarang sudah invest 450 juta dolar AS, kemudian tiga miliar dolar tahap kedua," kata Hatta menambahkan bahwa ada perusahaan Rusia juga akan menanamkan modalnya dalam skala besar untuk membangun industri yang sama di Halmahera.

Hatta menambahkan bahwa perusahaan tersebut tidak akan menjual bahan mentah namun industri nikel yang lebih kepada produk "smelter" dan hal serupa lainnya.

Papua Selain itu, Hatta mengatakan pengembangan industri di wilayah Papua juga tidak ketinggalan. Dia menyebut di Papua akan dibangun pabrik semen serta depo-depo minyak mentah di beberapa tempat.

Mengenai pengerjaan kawasan industri di Merauke, Papua yang tersendat, Hatta mengatakan bahwa pemerintah masih menyelesaikan sejumlah masalah dan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.

"Kami masih menyelesaikan masalah-masalah yang terkait hak ulayat, kemudian juga perumahan serta pembebasan tanah, padahal dana infrastrukturnya sudah cukup dan ada. Kami telah menugaskan kepada bupati dan gubernur mengenai lahan tersebut, karena persetujuannya diberikan oleh mereka," kata Hatta.

Hatta mengonfirmasi bahwa total dana yang tersedia untuk pembangunan tersebut hampir sebesar Rp1 triliun bagi infrastruktur di semua kementerian dan hal itu berjalan pada anggaran tahun 2011.

Selain itu, Hatta yakin bahwa Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) yang diluncurkan pada Mei 2011 dapat mengangkat produk domestik regional bruto (PDRB) Papua hingga empat kali dari sebelumnya dimana data Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa PDRB Papua atas dasar harga berlaku pada triwulan pertama 2011 sebesar Rp23,58 triliun.

Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pembangunan kawasan industri di koridor Papua dan Kepulauan Maluku dalam MP3EI rencananya akan membangun proyek jalan raya Timika-Enarotali sepanjang 269 kilometer dan jalan raya Merauke-Waropko sepanjang 511 kilometer sebagai tahap kedua sebelum akhirnya menembus ke Jayapura dengan total investasi sekitar Rp3 triliun.

Di koridor ekonomi tersebut juga akan dibangun jaringan komunikasi "Telkom True Broadband Access National" sebanyak 129.600 "homepass" dengan total investasi berjumlah Rp281 miliar dengan anggaran internal PT (Persero) Telkom.

MP3EI diharapkan dapat meningkatkan industri pengolahan hasil tambah serta mengurangi kesenjangan antarwilayah dan memeratakan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia dengan tujuan agar Indonesia dapat segera bergabung ke dalam negara-negara "emerging market". [Ant/L-9]

Sumber; http://www.suarapembaruan.com/