Wednesday, September 7, 2011

Kebebasan Pers Belum Optimal

JAYAPURA, KOMPAS.com - Meski dilindungi oleh undang-undang, namun kebebasan pers atas karya-karya jurnalistik belum berjalan optimal. Dalam sambutan tertulisnya, Pejabat Gubernur Papua Syamsul Arief Rivai mengatakan, salah satu kendala yang menyebabkan tidak optimalnya kebebasan itu adalah adanya intervensi terhadap karya-karya jurnalistik.

Bahkan, dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekda Papua Constant Karma pada pembukaan diskusi bertajuk Peran Pemerintah Dalam Melindungi Karya Jurnalis, Rabu (7/9/2011) disebutkan, intervensi itu juga berupa kekerasan fisik terhadap wartawan. Namun, diakui juga di era demokrasi ini wartawan dapat bekerja lebih terbuka mengangkat berbagai fakta.

Pers pun diakui mampu menjadi alat penguji yang efektif kehidupan demokrasi di Indonesia. Dan itu tidak dapat dilepaskan dari profesionalisme dan hormat pada kode etik. Namun, tekanan hukum yang otoriter dapat meruntuhkan idealisme dan kepercayaan diri wartawan.

Untuk itu, diperlukan dukungan untuk memperkuat idealisme pers. Tujuannya, agar para pengelola media mempunyai kekuatan moral untuk mempertahankan diri terhadap tekanan-tekanan pihak luar.


Sumber; http://nasional.kompas.com/