Monday, September 12, 2011

Presiden Diminta Izinkan Bupati Diperiksa Polisi

SORONG (Suara Karya): Ketua Forum Pemuda Peduli Pembangunan di Sorong Raya, Ir Demianus K, mengatakan, warga Sorong Raya (Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Maybrat, Kabupaten Tambraw, Kabupaten Sorong, Kota Sorong dan Raja Ampat minta Presiden segera merespon izin pemeriksaan Bupati Sorong Selatan Otto Ihalauw yang akan diajukan Polda Papua terkait pemukulan wartawan Top TV, Mufri Ali, yang dilakukan bupati tersebut akhir pekan lalu di Teminabuan, ibu kota Sorong Selatan, Papua Barat. 

Selama ini saya pikir sosok Otto Ihalauw, bupati Sorong Selatan itu adalah seorang pemimpin yang bisa dijadikan panutan. Tapi, ternyata seorang manusia yang tergolong sangat temperamental, yang berani memukul wartawan di depan para pegawai dan masyarakat umum yang diikuti bawahannya juga mengambil bagian memukuli wartawan tersebut," kata Demianus. 

Dan, kini saatnya pejabat yang temramental dan arogan seperti itu, diterapi dengan kurungan penjara agar menjadi efek jera. Sebab, kalau tidak ditahan, maka keegoan pejabat itu makin menjadi beringas di waktu lain terhadap bawahannya atau wartawan lain yang meliput di daerah itu.Satu hal yang paling penting adalah perbuatan penganiayaan yang dilakukan Bupati Otto Ihalauw tersebut adalah murni pidana. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk kasus itu tidak ditindaklanjuti ke pengadilan.

Sesuai data yang dihimpun Forum Pemuda Peduli Pembangunan di Sorong Raya, sudah banyak wartawan yang kecewa karena diintimidasi Bupati Otto Ihalauw. Bentuk indimidasi seperti, wartawan diminta untuk tidak memberitakan masalah-masalah negatif yang terjadi di pemerintahan Sorong Selatan. "Kalau ada wartawan yang mengangkat masalah-masalah yang sebenarnya terjadi di Sorong Selatan, justru wartawannya dimusuhi Otto Ihalauw dan jajarannya," kata Demianus. 

Oleh karena itu, pejabat seperti Otto Ihalauw itu harus segera diproses ke pengadilan. Pasalnya, kalau dibiarkan terus, bisa saja dia mempengaruhi siapa pun pemeriksa atau pengawas pembangunan yang bertugas di daerah itu, untuk melaporkan yang baik-baik saja, tanpa mengangkat sebenarnya apa yang terjadi di sana, demikian Demianus. 

Bupati Sorong Selatan, Otto Ihalauw, yang dihubungi Suara Karya membantah memukul wartawan. Ia mengatakan, ia tidak memukuli wartawan Top TV, Mufri Ali itu. "Saya tidak pukul tapi hanya mendorong dia. Pasalnya, selama ini wartawan Mufri Ali, itu memuat berita tak seimbang sehingga merugikan Pemerinta Sorong Selatan," kata Ihalauw berulang kali. (Yacob Nauly)


Sumber; http://www.suarakarya-online.com