MERAUKE, KOMPAS.com - Sejumlah sekolah menengah atas dan kejuruan di Merauke, Papua, belum dilengkapi meja kursi. Siswa pun terpaksa belajar di atas lantai.
"Dari hasil reses saya ke Distrik Naukenjerai, di SMKN 1 Tomer tidak memiliki mebeler. Gedung sudah ada, tapi mebeler belum ada," ungkap Heni Suparman, anggota DPRD Merauke, saat rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan dan Pengajaran Merauke di DPRD Merauke, Senin (12/9/2011).
Menurut Heni, dari penjelasan pihak sekolah, Dinas Pendidikan dan Pengajaran akan memenuhi kebutuhan itu, tetapi sampai sekarang belum terealisasi.
SMKN 1 Tomer yang berdiri tahun 2006, baru memiliki ruang kelas sendiri, setelah pada awal tahun 2011 pihak sekolah selesai merampungkan pembangunan dua ruang kelas di pinggir kampung.
Selain SMK 1 T omer, SMA 2 Merauke, di salah satu ruang kelas juga tidak memenui kelengkapan mebeler. " Ada anak yang duduk di lantai beralas karpet ada yang duduk di bangku," katanya.
Kini pihak sekolah berinisiatif mengubah meja-meja yang rusak menjadi bangku.
Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Merauke, Vincentius Mekiuw, mengatakan, pengadaan sarana fisik pendidikan dari APBD 2011 hingga kini belum teralisir karena sejumlah kendala, di antaranya ada pergantian pejabat eselon III di Dinas P dan P, sehingga masih membutuhkan penyeseuaian.
Alasan Vincentius tersebut disesalkan sejumlah anggota DPRD Merauke.
Sumber; http://regional.kompas.com
"Dari hasil reses saya ke Distrik Naukenjerai, di SMKN 1 Tomer tidak memiliki mebeler. Gedung sudah ada, tapi mebeler belum ada," ungkap Heni Suparman, anggota DPRD Merauke, saat rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan dan Pengajaran Merauke di DPRD Merauke, Senin (12/9/2011).
Menurut Heni, dari penjelasan pihak sekolah, Dinas Pendidikan dan Pengajaran akan memenuhi kebutuhan itu, tetapi sampai sekarang belum terealisasi.
SMKN 1 Tomer yang berdiri tahun 2006, baru memiliki ruang kelas sendiri, setelah pada awal tahun 2011 pihak sekolah selesai merampungkan pembangunan dua ruang kelas di pinggir kampung.
Selain SMK 1 T omer, SMA 2 Merauke, di salah satu ruang kelas juga tidak memenui kelengkapan mebeler. " Ada anak yang duduk di lantai beralas karpet ada yang duduk di bangku," katanya.
Kini pihak sekolah berinisiatif mengubah meja-meja yang rusak menjadi bangku.
Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Merauke, Vincentius Mekiuw, mengatakan, pengadaan sarana fisik pendidikan dari APBD 2011 hingga kini belum teralisir karena sejumlah kendala, di antaranya ada pergantian pejabat eselon III di Dinas P dan P, sehingga masih membutuhkan penyeseuaian.
Alasan Vincentius tersebut disesalkan sejumlah anggota DPRD Merauke.
Sumber; http://regional.kompas.com
