NABIRE – Dua pemuda warga Kotalama, masing-masing Roby Y. dan Mofu, menjadi korban pengeroyokan sejumlah oknum aparat keamanan. Tak hanya mendapat pukulan dari sekelompok oknum itu, Roby Y. bahkan mendapatkan dua luka tusukan pada paha kaki kanan. Kedua korban pengeroyokan itu saat dilihat terbaring di RSUD Nabire, kondisinya sangat mengenaskan. Roby Y. misalnya, luka tusukan pada paha kanan terlihat dibalut perban, lutut kiri luka, jahitan pada belakang kepala, jahitan di bawah mata sebelah kanan, mata kanan tak bisa dibuka, dan sejumlah luka memar lain pada wajah dan anggota tubuh lainnya. Sementara korban Mofu juga terlihat mengenaskan kondisinya. Wajah Mofu terlihat membengkak akibat pengeroyokan itu, dan sejumlah luka-luka lainnya.
Kepada media ini, Sabtu (4/2) saat ditemui di RSUD, korban Roby menuturkan, dirinya tidak tahu menahu apa yang menyebabkan hingga dirinya bersama temannya mendapatkan perlakuan itu. Diceritakannya, Jumat (3/2) malam dirinya bersama temannya berencana untuk menghadiri acara di daerah Gedo, menjelang pernikahan temannya itu. Saat melintas di depan Polban, dirinya sempat melihat ada teman yang dikenalnya berada di tepi jalan itu. Dirinya sempat main gas motornya untuk menyapa temannya yang ada di tepi jalan itu. Selanjutnya, dirinya melanjutkan perjalanan menuju arah Gedo.
Namun sesampainya di perempatan Smoker (perempatan tembus kediaman bupati), ada tiga pengendara motor yang menghadang dirinya. Diminta untuk berhenti, walaupun tidak tahu duduk persoalannya, dirinya pun menghentikan kendaraannya. Saat berhenti untuk ingin tahu ada persoalan apa, dan sempat ada teguran, tidak berselang lama kedua korban ini mendapat pukulan. Saat korban menanyakan ada persoalan apa untuk dibicarakan baik-baik, justeru korban dikeroyok. Tak hanya mendapat pukulan, korban Roby juga mendapatkan dua luka tusukan.
Orang tua dari korban Roby sangat menyesalkan apa yang terjadi pada anaknya itu. Dirinya mempertanyakan apa yang menyebabkan hingga anaknya bersama teman yang diboncengnya itu mendapat pengeroyokan hingga korban mengalami luka sedemikian parah itu.
“Apa kesalahan anak saya sampai dia diperlakukan seperti itu. Kalau memang ada kekeliruannya, apakah cara-cara yang dilakukan ini sebagai bentuk peneguran. Kalau memang ada salah, apakah tidak bisa dibicarakan dengan baik-baik. Tapi kalau seandainya anak saya itu tidak bikin salah apa-apa baru dapat perlakuan seperti ini, saya sangat sesalkan,” tutur ayah kandung Roby kepada media ini di RSUD Nabire.
Dirinya meminta agar persoalan ini diselesaikan hingga tuntas. Karena tindakan pengeroyokan hingga mengakibatkan korban luka parah ini, adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan. “Saya dan orang tua korban lainnya akan menghadap pimpinan pelaku pengeroyokan ini, agar persoalan ini diselesaikan hingga tuntas,” tambahnya.
Diduga Salah Sasaran
Sumber dari Polsek Nabarua dalam keterangan dan disesuaikan dengan LP yang masuk di Mapolsek, Jumat (3/2) malam, ada oknum aparat keamanan TNI dari satuan Denzipur dihadapan beberapa orang yang diduga mabuk dan dipukul hingga babak belur. Dengan kejadian ini, rekan korban YS anggota Denzipur OHH 12 Nabire berjumlah lebih dari 10 orang melakukan pembalasan. Diduga aksi pembalasan malah melukai 2 orang yang tidak terlibat dalam pemukulan terhadap oknum anggota terssebut.
Dikatakan Kapolsek Nabarua, Kompol. Yohanis Hadut, dalam LP yang masuk di Mapolsek bahwa kronologis kejadian bermula pada malam Jumat sekitar pukul 21.00 Wit korban pertama YS (anggota Denzipur) dari Polban Nabire menuju ke rumah untuk mengambil air panas.
Pada saat jalan lewat di lorong jalan depan gudang Dolog, korban YS dihadang oleh 7 orang (sekelompok anak muda) diduga mabuk yang tidak dikenal oleh korban. Lalu korban dikeroyok sampai korban pingsan. Setelah itu korban dibawa ke poliklinik TNI AD (Polban) Nabire untuk diberi pertolongan pertama.
Akibat kejadian ini, korban mengalami luka dan bengkak pada bagian mulut sampai 3 gigi korban patah. Dengan kejadian itu, datang teman-teman korban dan melakukan pencarian terhadap para pelaku. Hasilnya mereka mendapatkan 2 orang yang diduga ikut atau pelaku yang melakukan pengeroyokan terhadap korban anggota YS. Rekan korban YS menghakim 2 orang tadi. Kedua orang yang diduga pelaku pengereyokoan ini, masing-masing RW, saat ini masih berada di rumah sakit diopname dan belum dimintai keterangan, sementara 1 lagi SS pelajar SMA, kini diamankan di Mapolsek Nabarua.
Sementara itu, masih ada 2 korban lain yang diduga bukan pelaku tetapi terkena imbasnya, masing-masing Robi Yawari (RY) dan Mofu (Mf). Untuk RY dan Mf yang kini kondisi sangat memperhatikan akibat dihajar dan dipukul bahkan kena luka tusuk masih berada di RSUD Nabire.
Untuk 2 korban, RY dan Mf sesuai keterangan pihak Polsek, awalnya kedua korban ini lewat depan Polban Nabire. Lantaran diduga mabuk dan lewat dengan kecepatan tinggi, sehingga rekan-rekan korban anggota Denzipur YS yang berada di Polban ini menduga mereka juga pelaku dan mengejar dan menghajar RY dan Mf ini.
Kasus ini sesuai keterangan pihak Polres yang diwakili pihak Polsek Kota Nabarua masih dalam pengembangan dan penyidikan lebih lanjut. Terkait apakah korban yang kini ada di rumah sakit apakah mereka pelaku pengeroyokan pun masih dalam penyidikan.(ros/wan)