Nurseffi Dwi Wahyuni - detikFinance
Jakarta - PT Rajawali Corp mengalokasikan dana sebesar US$ 400 juta untuk pengembangan industri gula terpadu di Merauke, Papua. Langkah ini merupakan wujud partisipasi perseroan dalam program Food Estate Papua yang dicanangkan pemerintah.
"Kami akan mengembangkan industri gula mulai dari hulu hingga ke hilir di sana," ujar Managing Director For Bussiness development Rajawali Corporation Darjoto Setyawan di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (31/3/2010).
Menurut dia, proyek yang dibangun di atas lahan seluas 70.000 hektar ini akan digarap oleh anak usaha PT Rajawali Corp yaitu PT Cendrawasih Jaya mandiri. Dari total lahan yang dibutuhkan, sekitar 40.000 hektarnya sudah didapatkannya dan sisanya masih dalam proses pembebasan lahan.
Di dalam proyek ini, lanjut Darjoto, selain mengembangkan perkebunan gula, perseroan juga berencana untuk membangun dua pabrik dengan kapasitas giling 30.000 ton per hari. Kedua pabrik ini akan mulai dibangun tahun depan dan ditargetkan selesai pada 2013.
"Jadi proyek integrated ini sudah beroperasi penuh pada tahun 2013. Nanti gula yang diproduksi akan kami jual ke Jawa. Masa kita impor terus," paparnya.
Darjoto menambahkan, pengembangan industri gula terpadu ini merupakan salah satu langkah perseroan yang ke depan memang akan lebih fokus untuk memperkuat portofolio di tiga sektor yaitu pertambangan, properti, dan perkebunan.
Khusus untuk pertambangan, Darjoto menyatakan saat ini perseroan tengah mengincar beberapa perusahaan tambang di tanah air. Salah satu yang diincar perusahaan yaitu tambang Maruwai milik perusahaan Australia, BHP Biliton.
Sebelumnya, Rajawali juga telah memiliki tambang batubara di Kalimantan Timur yang dikelola oleh perusahaan patungan Rajawali dan PT Tambang Bukit Asam yaitu Internasional Prima Coal, serta tambang emas di Sulawesi Utara. "Untuk BHP kami masih tunggu hasilnya," paparnya.
Selain mengincar tambang-tambang baru, Darjoto menambahkan, saat ini perseroan juga mengincar beberapa hotel bintang lima di tanah air. Namun sayangnya, Darjoto
enggan menyebutkan hotel-hotel mana yang diincarnya. "Yang jelas kalau mengakuisisi hotel kami incar yang berbintang lima," tandasnya. (epi/dnl)
Source: detikfinance.com
Thursday, April 1, 2010
Ekspansi ke Sektor Gula, Rajawali Sediakan US$ 400 Juta
4/01/2010 05:48:00 AM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Economi
- PT Freeport Berikan Rp 3,4 Triliun ke Pemerintah
- Pembangunan Pasar Mama-mama Terkendala Lahan
- Pembangunan Pasar Mama-mama Papua Masih ‘KJ’
- Pasar Skouw dorong ekspor ke PNG
- 18 Ton Kopi Arabica Baliem Diekspor ke Amerika
- Subsidized fuel usage may reach 43.88m kl in 2012
- Pegunungan Bintang Bangun Bandara
- 89 Ribu Ton Beras Impor Transit di Jawa Timur
- Pemkab Manokwari Berutang Rp 200 M Lebih
- Eramet Investasi 3 Miliar Dollar AS di Indonesia
- Investor Segera Bangun Kawasan Industri di Indonesia Timur
- BPMigas Rencana Pasok Listrik ke PLN di Papua
- Harga Ikan dan Tarif Pesawat Picu Inflasi
- Kimaam Tertutup Untuk Para Investor
- Ironi di Bintuni, Mumi Listrik di Digul
- Ketemu Lokasi PLTA Berkelas Emas, Kelelahan Lunas
- Atasi Kebutuhan Mendesak, Bangun Minihidro
- PLN Luncurkan Listrik Prabayar di Papua
- Belanja infrastruktur dialokasikan Rp18,1 triliun
- SMGR kaji pembangunan pabrik di Indonesia bagian timur
- Papua Barat Jadi Sentra Ternak Sapi
- Harga Bahan Pokok Bertahan Tinggi
- Tangani Papua, Pusat Tonjolkan Pendekatan Ekonomi
- DPD Dukung Papua Tengah Jadi Provinsi
- Minister ‘must block pork barrel plan’