Thursday, April 1, 2010

Kerja Sama Pendidikan di Papua dan Papua Barat Diteken

Jakarta - Sebuah kerja sama baru antara Pemerintah Indonesia dan Australia untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekolah dasar di dua propinsi paling timur ditandatangani, di Jakarta, Rabu (31/3/2010).

"Kami ingin memastikan bahwa semua anak Indonesia, termasuk di Papua mendapatkan pendidikan terbaik. Dukungan terhadap pemerintah untuk meningkatkan perencanaan dan manajemen sumber daya manusia ini," kata Professor Suyanto, Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemdiknas, sebagaiman dikutip dalam siaran pers yang dikeluarkan UNICEF Indonesia.

"Australia sangat senang memberikan dukungan kepada sektor pendidikan di Papua dan Papua Barat melalui program kerja sama dengan UNICEF," kata Dubes Australia untuk Indonesia, Bill Farmer.

Menurut Bill, hal ini akan memberi kesempatan lebih baik bagi anak-anak yang tinggal di daerah miskin dan terpencil di Indonesia yaitu untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan sangat penting dalam pengentasan kemiskinan dan dapat memberikan ketrampilan serta pengetahuan kepada kaum perempuan dan laki-laki untuk mencapai potensinya secara optimal dan hidup lebih sehat serta mendapatkan pekerjaan.

Menurut Kepala Perwakilan Unicef Indonesia Kearney, Indonesia memperoleh kemajuan yang signifikan dalam pencapaian targetnya bidang sekolah dasar. Namun demikiam meskipun secara keseluruhan jalur yang benar untuk mencapai Tujuan Pembangunan 2 tersebut, kondidi di tingkat provinsi masih bervariasi.

"UNICEF berkomitmen untuk membantu Indonesia mencapai tujuannya untuk memastikan bahwa semua anak Indonesia mempunyai akses terhadap pendidikan sekolah dasar yang berkualitas," kata Angela.

Program pemerintah daerah di kedua provinsi tersebut untuk mengembangkan perencanaan pendidikan yang strategis dan meningkatkan proses belajar mengajar di lebih dari 800 sekolah di 6 kabupaten terpilih.

Program ini akan membantu peningkatan pembelajaran di bidang baca, tulis, berhitung di sekolah kecil dan terpencil melalui pelatihan guru dan pengadaan materi-materi pembelajaran.

Source : KOMPAS, 31 Maret 2010