JAYAPURA--MICOM: Papua membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang ahli dan terampil di bidang energi terbarukan guna mengoptimalkan pengembangan potensi energi tersebut yang banyak terdapat di provinsi paling timur Indonesia itu.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Technical Working Group (TWG) 6 pada proyek CASINDO untuk wilayah kerja Papua Endang Hartiningsih, Selasa (8/2).
Capacity development and strengthening for energy policy formulation and implementation of sustainable energy projects in Indonesia (CASINDO) merupakan kerja sama Indonesia dengan pemerintah Kerajaan Belanda di bidang pengembangan energi terbarukan.
Menurut Endang, pengembangan energi terbarukan merupakan alternatif bagi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat Papua khususnya yang mendiami wilayah terpencil dimana belum terpasang jaringan listrik.
"Oleh sebab itu, kita harus menyiapkan tenaga ahli dan terampil agar potensi energi yang berkelanjutan di Papua bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat," kata Endang yang juga Dosen Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Negeri Cenderawasih (Uncen).
Dia mengatakan, potensi energi terbarukan yang sudah cukup banyak dimanfaatkan dan tengah dikembangkan adalah energi surya, tenaga air dan bioenergi.
"Energi surya sudah banyak digunakan di Papua, terutama di daerah-daerah terpencil dengan solar sel, sedangkan tenaga air dikembangkan melalui mikrohidro," ujarnya.
Sementara itu, bioenergi yang akan diteliti adalah energi yang berasal dari pengolahan beberapa bagian tanaman sagu seperti empulur batang maupun kulit atau korteks pohon sagu.
Untuk menghasilkan tenaga ahli dan terampil di bidang pengembangan energi terbarukan, Endang mengatakan, Uncen melalui proyek CASINDO telah akan menggelar beberapa pelatihan baik bagi para dosen maupun mahasiswa mengenai teknologi energi berkelanjutan serta konservasi dan efisiensi energi.
Selain itu, ada juga kegiatan penelitian dosen dengan topik mengenai pengembangan potensi energi berkelanjutan yang terdapat di Papua.
Upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang energi terbarukan tersebut dilaksanakan dengan bekerja sama dengan Universitas Teknologi Eindhoven Belanda.
Selain Papua, CASINDO juga dilaksanakan di Sumatera Utara, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat.
Dalam Peraturan Presiden No.5/2006 mengenai kebijakan energi nasional, disebutkan bahwa pada 2025 peran "biofuel" menjadi lebih dari 5% dari total konsumsi energi nasional. (Ant/OL-13)
Sumber: www.mediaindonesia.com
Tuesday, February 15, 2011
Papua Butuh SDM Bidang Energi Terbarukan
2/15/2011 08:26:00 AM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Pendidikan
- Sekolah Kampung untuk Masa Depan Papua
- Seminar Raja Ampat di UKSW Salatiga
- Sekolah Belum Dilengkapi Meja Kursi
- Puluhan Mahasiswa Asal Papua Kuliah di UGM
- Guru Lulus Sertifikasi Akan Diroling ke Pedalaman
- Tidak Ada Biaya, Sejumlah Anak Repatrian Tidak Sekolah
- Gedung SD YPPK St Johanes Bosco Kimaam Memprihatinkan
- Di Manokwari, Satu Sekolah Diajar Seorang Guru
- Awalnya Hanya Buat Modul, Sempat Terkendala Dana
- Unhas Setuju Bantu Peningkatan SDM di Papua
- Ribuan Anak di Merauke Tak Bersekolah
- Empat Sekolah, Hanya Ada 2 Guru
- Gelar UN, Biak Alokasikan Rp 2,1 Miliar
- Di Jayawijaya, Dua Sekolah Tak Ikut UN
- Alokasi Dana BOS Papua Rp187 Miliar
- Minim Ruang Kelas, 153 Siswa Tetap Belajar
- Ratusan Guru Biak Numfor belum Dapat Tunjangan Sertifikasi Delapan Bulan
- Unicef Bantu Papua 4 Juta Dollar AS
- UNICEF Bantu Papua US$4 Juta
- Unicef allocates US$4 million for education in Papua
- Semangat di Tengah Keterbatasan
- Mewujudkan Mimpi Melalui Pendidikan di Papua