JAKARTA(SI) – Rajawali Corporation,melalui Blue Valley Holdings Pte Ltd, melepas 1,4 miliar saham PT Semen Gresik Tbk (SMGR) ke sejumlah investor seharga Rp7.000 per saham atau senilai total Rp9,8 triliun.
Jumlah saham yang dilepas setara dengan 23,6% saham beredar SMGR. Dengan penjualan tersebut, Rajawali yang dimiliki pengusaha Peter Sondakh kini hanya menguasai 1,25% saham SMGR dari sebelumnya 24,9%. Managing Director for Business Development Rajawali Corporation Darjoto Setyawan mengatakan, dana hasil penjualan saham SMGR akan digunakan untuk pengembangan usaha lainnya, di antaranya akuisisi salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia, BHP Billiton.
”Hasil penjualan itu akan digunakan untuk pengembangan investasi kami pada tiga sektor investasi yaitu pertambangan, perkebunan, dan properti,” ujarnya di Jakarta kemarin.
Darjoto menjelaskan, salah satu alokasi penggunaan dana itu adalah pengembangan lahan seluas 70.000 hektare (ha) sebesar USD 400 juta.
Rajawali saat ini memiliki lahan sebanyak 40.000 hektare di Merauke, Papua, untuk bisnis gula. Sementara untuk bisnis tambang, perseroan sudah memasukkan tawaran kepada BHP Billiton dan pertambangan lainnya.
”Sedangkan untuk bisnis properti, perseroan akan mencari resor di dua lokasi, baik di kawasan regional maupun di Indonesia,” imbuhnya.
Berdasarkan data transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI), tiga pihak yang melakukan pembelian saham SMGR adalah PT Deutsche Securities Indonesia sebanyak 3 juta saham (0,05%), PT Mandiri Sekuritas (CC) sebanyak 45 juta saham (0,76%), dan JP Morgan 1,355 miliar saham (22,84%). Namun, siapa saja investor yang diwakili belum diketahui.
Menurut Darjoto, pihaknya akan menawarkan sisa saham SMGR yang masih dimiliki, yaitu 73.847.480 saham (1,25%) kepada pemerintah Indonesia dengan harga yang sama atau total sekitar Rp517 miliar. Saat ini pemerintah Indonesia menguasai 51% saham SMGR. SMGR merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang memiliki fundamental yang sangat baik.Berdasarkan laporan keuangan 2009, SMGR mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 32,14% menjadi Rp3,33 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp2,52 triliun periode sama 2008.
Peningkatan laba tersebut, tidak lepas dari kenaikan penjualan sebesar 18% menjadi Rp14,39 triliun dari Rp12,21 triliun pada 2008. Rajawali Corporation masuk dalam susunan pemegang saham SMGR melalui anak usahanya, Blue Valley, yang pada 2006 mengambil alih kepemilikan Cemex, Meksiko, sebesar 24,9% saham senilai USD337 juta (Rp2,9 triliun). Dengan begitu, bisa dikatakan keuntungan yang diperoleh Rajawali dari divestasi SMGR hampir mencapai Rp7 triliun.
Rajawali sebelumnya telah melepas kepemilikannya di PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) kepada British American Tobacco (BAT). Jauh sebelum itu, Rajawali Group melepas 15,97% saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) kepada perusahaan telekomunikasi asal Uni Emirat Arab, Etisalat, senilai Rp 4,1 triliun. Kepala Riset Dhana Wibawa Arta Cemerlang Sekuritas Ketut Tri Bayuna mengatakan, pelepasan saham SMGR kemungkinan dilakukan karena adanya peluang investasi yang lebih besar di masa mendatang.
Salah satu rencana besar yang dibidik adalah akuisisi BHP Billiton. ”Sepertinya Rajawali tengah membutuhkan likuiditas yang sangat besar.Pelepasan ini merupakan pilihan investasi saja sebab fundamental Semen Gresik masih sangat baik.” ujarnya.
Ketut melanjutkan, pelaku pasar akan melihat siapa yang sebenarnya mengambil saham tersebut. Jika investor institusi tersebut merupakan perusahaan asing yang bonafide, tentu akan memberikan sentimen positif. ”Jika yang membeli ternyata investor asing,mereka cenderung berinvestasi secara jangka panjang. Itu akan memberi sentimen positif bagi fundamental Semen Gresik,”tandasnya. Pada perdagangan kemarin, saham SMGR ditutup turun Rp150 ke posisi Rp7.300. (juni triyanto)
Source: Harian Seputar Indonesia
Thursday, April 1, 2010
Rajawali Kantongi Rp9,8 Triliun
4/01/2010 06:03:00 AM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Environmental
- FALEOMAVAEGA AND PAYNE SPEARHEAD EFFORT IN U.S. CONGRESS CALLING UPON THE OBAMA ADMINISTRATION TO MAKE WEST PAPUA ONE OF ITS HIGHEST PRIORITIES
- Penebangan Liar Marak Selama Reformasi, 25 Persen Hutan Papua Hilang
- Menaklukkan Carstensz, Luar Biasa!
- Avatar, Papua, dan SBY
- Petani Tolak RI Tawarkan Food Estate
- 2010 Earth Day celebrations in Papua, Aceh
- AGRICULTURE-INDONESIA
- 33 PMDN ajukan izin investasi di Merauke
- RI lacks taxonomists to preserve biodiversity
- LIPI uses auction proceedings to train future taxonomists
- Management of RI’s marine resources
- Flannery warns of climate change apathy
- West Papua: Land grab to displace locals
- Illegal logging ‘must end’ before REDD takes effect
- "Tangkap Pelaku Ilegal Logging di Papua"
- Papua food drive sparks fears over forests
- Kawasan Konservasi di Jayapura Banyak Jadi Pemukiman
- 52 Persen Air PDAM Jayapura Terbuang Percuma
- Indonesia's food estate project sparks environment concerns
- Large food estate development in Merauke will alienate Papuans, says NGO
- Ada Semburan Lumpur Setinggi Pohon Kelapa di Mimika
- HTI Milik Marimutu di Merauke Berlokasi di Hutan Primer
- Tata Ruang "Food Estate" di Merauke Belum Jelas
Economi
- PT Freeport Berikan Rp 3,4 Triliun ke Pemerintah
- Pembangunan Pasar Mama-mama Terkendala Lahan
- Pembangunan Pasar Mama-mama Papua Masih ‘KJ’
- Pasar Skouw dorong ekspor ke PNG
- 18 Ton Kopi Arabica Baliem Diekspor ke Amerika
- Subsidized fuel usage may reach 43.88m kl in 2012
- Pegunungan Bintang Bangun Bandara
- 89 Ribu Ton Beras Impor Transit di Jawa Timur
- Pemkab Manokwari Berutang Rp 200 M Lebih
- Eramet Investasi 3 Miliar Dollar AS di Indonesia
- Investor Segera Bangun Kawasan Industri di Indonesia Timur
- BPMigas Rencana Pasok Listrik ke PLN di Papua
- Harga Ikan dan Tarif Pesawat Picu Inflasi
- Kimaam Tertutup Untuk Para Investor
- Ironi di Bintuni, Mumi Listrik di Digul
- Ketemu Lokasi PLTA Berkelas Emas, Kelelahan Lunas
- Atasi Kebutuhan Mendesak, Bangun Minihidro
- PLN Luncurkan Listrik Prabayar di Papua
- Belanja infrastruktur dialokasikan Rp18,1 triliun
- SMGR kaji pembangunan pabrik di Indonesia bagian timur
- Papua Barat Jadi Sentra Ternak Sapi
- Harga Bahan Pokok Bertahan Tinggi
- Tangani Papua, Pusat Tonjolkan Pendekatan Ekonomi
- DPD Dukung Papua Tengah Jadi Provinsi
- Minister ‘must block pork barrel plan’