SENTANI - Asisten III Sekda kabupaten Jayapura Buce Batkorumbawa, mengatakan nilai budaya di kalangan generasi muda mulai terpinggirkan.
"Kita mengakui saja bahwa seluruh kegiatan budaya tradisional dilaksanakan orang tua, anak-anak lebih memilih nonton TV dibandingkan belajar tentang budaya," kata Buce, tadi pagi.
Dikatakan Buce, seiring dengan perkembangan zaman, nilai budaya tradisional mulai terlupakan oleh generasi muda akibat teknologi.
Untuk itu katanya, saatnya memberikan pelajaran tentang budaya kepada generasi muda terutama di kalangan usia sekolah, dengan melibatkan mereka dalam seluruh kegiatan budaya tradisional.
“Agar mereka mengerti betapa pentingnya budaya yang tidak hanya sebagai ciri khas suatu daerah tetapi juga menceritakan kehidupan para pendahulu,” katanya.
Ia juga menjelaskan, melalui budaya suatu daerah bisa terkenal dimana-mana untuk itu budaya tradisional tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Hal ini juga, katanya, memberikan percaya diri bagi generasi muda bahwa ternyata budaya tradisional zaman dulu tidak ketinggalan, tetapi masih sangat relevan dengan budaya-budaya saat ini.
Menurutnya, persoalan budaya tradisional sangat penting dimengerti dan pahami oleh generasi muda sejak dini.
"Mereka ini yang akan mengangkat kembali nilai budaya tradisional supaya tidak hilang seiring dengan zaman teknologi," pungkasnya.
Source: waspadaonline.com
Thursday, April 15, 2010
Nilai budaya tradisional mulai terlupakan
4/15/2010 11:54:00 PM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Papua Autonomy
- Pemerintah siapkan peraturan presiden soal percepatan Papua
- Indonesia: ‘Nothing controversial’ in leaked West Papua report
- Anatomy of an Occupation: Indonesian Military in West Papua
- Aceh serves as model for Papua
- Kapan Pemerintah Mau Dialog Soal Papua?
- Horizontal-Vertikal Bersamaan
- The case for West Papuan self–determination
- Dialogue and Demilitarization Needed in Papua: Imparsial
- Jangan Anggap Remeh Gerakan Intelektual Papua Barat
- Penyelesaian Konflik Papua dengan Dialog
- Ekonomi Bisnis Finansial Pemerintah Kaji Format Penataan Papua
- Polisi Kirim Densus 88 ke Papua
- RI Berusaha Minimalisir Dampak Demo Papua
- Soal Papua, Pemerintah Harus Cantik Berdiplomasi
- Mendambakan “Surga Kecil”, Tanah Papua
- Isu Kesejahteraan Picu Kekerasan Papua
- Papuans demand more attention
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Dialog, Satu-satunya Solusi Masalah Papua
- Empat Sekolah, Hanya Ada 2 Guru
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Pasukan Marinir ke Marauke
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Marinir ke Biak
- Gelar UN, Biak Alokasikan Rp 2,1 Miliar
- Di Jayawijaya, Dua Sekolah Tak Ikut UN
Budaya
- Hidup Mereka Bertumpu di Rawa Biru
- TN Wasur, Plasma Nutfah Lintas Benua
- Suku Marind Hidup di Antara Busur dan Pacul
- Uniknya Adat Barapen
- Lukas Pemanggil Ikan
- Festival Lembah Baliem Diminati Wisatawan Asing
- Malacca Ensemble, Mengubah Musik Tradisi
- Mendambakan “Surga Kecil”, Tanah Papua
- Berbagai Tarian Tradisional Siap Ramaikan FDS
- Eksotisme Tablanusu
- Pesisir Papua Pintu Budaya Austronesia
- Gagal Jadi Polisi Akibat Perbesar Kelamin
- Tablanusu dan Festival Danau Sentani 2010