TEMPO Interaktif, Jakarta -Ketua Dewan Fasilitator Institut Perdamaian Ichsan Melik mengatakan sepuluh tahun ke depan, Indonesia akan menjadi negara yang mudah sekali pecah. Dan yang paling mudah terkena ini adalah Daerah Papua.
Ichsan mengatakan ada beberapa sumber konflik di negara ini yang bisa menimbulkan perpecahan. Yaitu konservatisme dan radikalisme, agama dan etnis, partai-partai politik yang sektarian dan tidak bernuansa nasionalisme, pengerukan sumber daya alam yang sewenang-wenang, dan korupsi.
"Papua memiliki sumber-sumber konflik ini," kata Ichsan dalam Musyawarah Nasional Pertama Fasilitator Perdamaian hari ini (25/1) di Hotel Clarion Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam acara bertajuk Sinergi Gerakan untuk Indonesia Damai ini, hadir Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo membawakan sambutan. Selain itu juga akan hadir pembicara antara lain Praktisi Perdamaian Gerakan Baku Mae Maluku, dan Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang rencananya akan dihadirkan hari ini belum pasti akan hadir. Sementara peserta kegiatan ini dari seluruh daerah di Indonesia, bahkan ada dari Mesir.
SUKMAWATI
Monday, April 26, 2010
Papua Berpotensi Besar Pecah 10 Tahun Mendatang
4/26/2010 06:22:00 PM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Berita Daerah
- Mendambakan “Surga Kecil”, Tanah Papua
- Kondisi Kesehatan Bram Makin Membaik
- RAPBD Papua Barat Ditetapkan
- Pengiriman Bantuan ke Wasior Terkendala Transportasi Kapal
- Warga Sempat Blokade Jalan di Lokasi Freeport
- Wapres Pimpin Rapat 22 Menteri
- Hess akan melakukan pengeboran di Blok Semai
- Mendagri: Segera serahkan APBA 2011
- DPRD Papua Barat Siapkan Dana Tambahan
- Era Otsus, Bidang Kesehatan di Papua Bagai “Lompat”
- Berbagai Tarian Tradisional Siap Ramaikan FDS
- DPD Dukung Papua Tengah Jadi Provinsi
- Imigrasi Papua tahan dua wartawan Prancis
- Imigrasi Papua tahan dua wartawan Prancis
- Ribuan Warga Demo Dukung Syarat Khusus Orang Asli Papua
- Ribuan Warga Demo Dukung Syarat Khusus Orang Asli Papua
- Spesies Baru di Mamberamo-Foja
- 2010, Ilmuwan Teliti Sejarah Es Puncak Jaya
- Satu dari Delapan DPO OPM Tewas Tertembak
- Anggota OPM Ditembak di Puncak Jaya
- Katak "Pinokio" Spesies Baru dari Papua
- Aparat Keamanan Tembak Mati Anggota OPM
- Bantuan Menkokesara Diportes Warga Papua
- Anggaran PNPM 2010 Sebesar Rp12 Triliun
- Penghuni Lapas Abepura Ancam Demo Menkumham
Papua Autonomy
- Pemerintah siapkan peraturan presiden soal percepatan Papua
- Indonesia: ‘Nothing controversial’ in leaked West Papua report
- Anatomy of an Occupation: Indonesian Military in West Papua
- Aceh serves as model for Papua
- Kapan Pemerintah Mau Dialog Soal Papua?
- Horizontal-Vertikal Bersamaan
- The case for West Papuan self–determination
- Dialogue and Demilitarization Needed in Papua: Imparsial
- Jangan Anggap Remeh Gerakan Intelektual Papua Barat
- Penyelesaian Konflik Papua dengan Dialog
- Ekonomi Bisnis Finansial Pemerintah Kaji Format Penataan Papua
- Polisi Kirim Densus 88 ke Papua
- RI Berusaha Minimalisir Dampak Demo Papua
- Soal Papua, Pemerintah Harus Cantik Berdiplomasi
- Mendambakan “Surga Kecil”, Tanah Papua
- Isu Kesejahteraan Picu Kekerasan Papua
- Papuans demand more attention
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Dialog, Satu-satunya Solusi Masalah Papua
- Empat Sekolah, Hanya Ada 2 Guru
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Pasukan Marinir ke Marauke
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Marinir ke Biak
- Gelar UN, Biak Alokasikan Rp 2,1 Miliar
- Di Jayawijaya, Dua Sekolah Tak Ikut UN
Problems
- Timor solution a 'terrible idea'
- Does West Papua Have A Publicity Problem?
- A worm inside the new Indonesia
- Mega atau Miniproyek untuk Papua?
- BUPATI BIAK MINTA KUNJUNGAN KEDUTAAN AMERIKA TAK MENYINGGUNG POLITIK
- Tak jelas laporan utusan SBY di Papua
- Presiden Diminta Buka Dialog Baru dengan Papua
- AS Diminta Tak Tutupi Masalah Papua
- Churches demand probe of shooting incidents
- West Papua Report August 2010
- Papuans Rally for Independence from Indonesia
- Vanuatu foreign minister urged to snub Indonesia over Papua issue
- General Election 2010: How well do we really know David Cameron?
- Tindak Perusahaan Penambangan Liar di Papua
- Penebangan Liar Marak Selama Reformasi, 25 Persen Hutan Papua Hilang
- Dialog Jakarta – Papua Ibarat ‘Rebus Batu Dalam Kuali’
- Bikin Onar, Polisi PNG Dipulangkan
- Panah Lukai Dua Warga Timika
- Obama, Yudhoyono, Papua And Global Peacebuilding
- SBY, Obama Could be Partners for Peace
- TAWARAN KONSEP DIALOG JAKARTA – PAPUA
- 12 Rute Aman Papua Segera Dibakukan
- Papua 'ready to explode'
- 5 Juta Ha Lahan Transmigrasi di Papua Barat
Korupsi
- Atasi Rusuh Papua, Ini Strategi Lemhanas
- Anggaran Otsus Papua Tersedot Birokrasi
- KPK Usut Proyek Trans Papua Barat
- 44 Anggota DPR Papua Barat Tersangka Korupsi
- DAP Desak Koruptor Dana Otsus Ditangkap
- Putusan Janggal Dilaporkan ke Satgas
- Tersangka Korupsi Dibawa ke Polda Papua
- 56 Hari Buron, Pejabat Boven Digoel Ditangkap
- Satgas Diminta Pantau Dugaan Penyalahgunaan Dana BOS
- Protes Penahanan Bupati, Warga Papua Datangi KPK
- KEJATI PAPUA SIAP PANGGIL KETUA DPRP
- Penahanan Ahmad Hatari Tunggu Waktu
- Kejagung Segera Tahan Dua Petinggi Kejaksaan yang Korupsi
Human Rights
- Dewan HAM PBB Pertanyakan HAM RI
- Indonesia: Papuans Indicted for Treason
- Papoea's aangeklaagd voor hoogverraad
- Australia urged to take action on Papua
- Kongres Rakyat Papua Bukan Makar
- Awasi Proses Persidangan Papua
- AS Peringatkan Indonesia
- AS Desak RI Perhatikan Aspirasi Warga Papua
- Organisasi HAM Desak Indonesia Cabut Dakwaan atas Aktivis Papua
- HRW desak pembebasan lima aktivis Papua
- Indonesia: Drop Charges Against Papuan Activists
- Human rights abuses and the media
- Papuan Political Prisoner Refused Medical
- HRW: Sectarian violence has surged in RI
- Sidang Kasus Kongres Rakyat Papua
- Police Seen as Worst Torturers in Papua
- John Rumbiak dari Bibir Pasifik, Membuang Jala Ke Mancanegara
- An Indonesian War of 'Unknown Persons'
- Amnesty Demands Release Of Papuan Jailed for Protest Jakarta Globe | August 25, 2011
- Akankah Janji Pembangunan Merata, Damaikan Papua?
- Amnesty urges Indonesia to free Papuan activist
- Indonesia urged to rein in Kopassus to give Papua a chance at peace
- Program MIFEE Dinilai Melanggar HAM
- Menanti Ujung Tabir Teror Jayapura
- Imparsial: Jumlah Prajurit TNI di Papua Mencapai 16.000
Mining
- Karyawan Freeport Mogok, Indonesia Tertohok
- Hess Acquires 42.5% Kofiau Block, Papua
- Niko's Four Blocks in Indonesia Might Contain 4.6 Billion BOE
- The blacklisting of Rio Tinto
- Antisipasi Mogok Freeport, Polres Mimika Siagakan 600 Personel
- Pemkab Mimika antisipasi rencana mogok karyawan Freeport
- Pekerja PT Freeport Indonesia Akan Mogok
- Freeport: We Will Offer Miners a Fair Deal Ahead of Strike
- US firm Freeport struggles to escape its past in Papua
- Freeport Cracks Down On West Papuan Unions
- Enough, Say West Papuan Workers To Freeport
- Tingkat Pencemaran Merkuri di Mimika Sudah Parah
- 37 Titik Air Di Timika Tercampur Mercury
- US firm Freeport struggles to escape its past in Papua
- Tangguh third train should have 3.8m tons of capacity
- Tangguh Gas for Domestic Use, says BPMigas
- ExxonMobil to sell interests in Aceh gas fields and LNG plant
- PT Freeport Setor Pajak 692 Juta Dolar AS
- Longsor di Freeport, Warga Australia Tewas
- ANGGOTA PMC TAGIH JANJI BP TANGGUH
- Banding atas Freeport dilanjutkan
- Warga Sempat Blokade Jalan di Lokasi Freeport
- Hess akan melakukan pengeboran di Blok Semai
- Pembela masyarakat Papua kecewa gugatan soal Freeport kandas
- W. Papua Locals Demand Probe Of Mining Graft