Tuesday, April 27, 2010

Peninggalan Sejarah Dijual ke Besi Tua

KabarIndonesia - Sentani, Asset peninggalan sejarah berupa dua unit traktor, mesin pengering dan beberapa mesin pengelolaan pertanian di salah satu rumah warga Kampung Sarmai Krang, Distrik Nimboran terancam di jual ke pegadai (Penampung) besi tua.

Pasalnya, salah satu warga yang dipercaya menjaga dan merawat sejumlah asset peninggalan tersebut, sudah melakukan koordinasi dengan para pegadai besi tua untuk menjual semua peninggalan tersebut karena merasa tidak ada perhatian dari pemerintah untuk membantu merawat dan menjaganya.

Lenny Iwong, anak warga yang mengelola traktor tersebut mengatakan, ayahnya sudah melakukan koordinasi dengan para penampung besi tua untuk membeli traktor-traktor yang terbuat dari besi tersebut.

“Bapa bilang, karena sudah trada perhatian dari pemerintah jadi traktor-traktor itu bapa mau jual ke mas besi tua,” katanya.

Senada dikatakan warga bernama Yoseph Wouw, traktor-traktor tersebut di bawa ke daerah Grimenawa tahun 1942, oleh pasukan sekutu untuk mendukung pangan tentara sekutu yang pada waktu itu ingin menjadikan wilayah Grime sebagai pusat produksi pangan asia pasifik pada perang dunia II, yang pada saat itu dikenal dengan koperasi Yawadatun.

Menurutnya, traktor-traktor tersebut memiliki jasa yang sangat besar di kala itu, karena mampu memenuhi kebutuhan pangan untuk warga lokal maupun pasukan sekutu sendiri. Saat kehadiran traktor-traktor tersebut, daerah Namblong dan sekitarnya merupakan penghasil beras terbesar pada saat itu di kawasan Asia Pasific.

“Sayang, riwayat indah sejarah itu, kini berada di tangan mas besi tua yang sewaktu-waktu dapat menguburkan bukti sejarah kejayaan masyarakat Grime Nawa di bidang pertanian pada saat itu, ketika memang si pengelola menjual traktor-traktor peninggalan tersebut,” pungkasnya.(*)

Sumber: Kabarindonesia.com