Kelompok warga sipil bersenjata alias Gerombolan Pengacau Keamanan (GPK) yang kerap beraksi di Kabupaten Puncak Jaya kembali berulah. Dilaporkan, Sabtu (8/1) sekitar pukul 09.00 WIT GPK itu menembaki Pos TNI dari satuan Yonif 753/AVT yang berada di Kampung Yambi, Distrik Mulia Kabupaten Puncak Jaya.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/ Cenderawasih, Letkol CZI Harry Priyatna ketika dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (9/1) kemarin membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Diakuinya, kejadian tersebut bermula ketika Sabtu (8/1) sekitar pukul 09.00 WIT, anggota Pos TNI Yambi sedang melakanakan kegiatan pembersihan sekaligus membakar alang-alang di depan pos, Namun sesaat setelah melaksanakan pembakaran alang-alang itu, secara tiba-tiba terdengar suara tembakan, kemudian salah satu peluru dari senjata mengenai lengan sebelah kiri salah satu anggota TNI Pos Yambi bernama Eko Suyanto.
Beruntung, akibat luka tersebut tidak terlalu parah dan bisa diatasi dengan perawatan medis. ”Jadi dengan kejadian ini tidak ada korban jiwa dan kondisi aman terkendali. Setelah dilakukan tembakan balasan, para pelaku melarikan diri ke arah hutan,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua, Komisaris Besar Polri Wachyono ketika dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya juga membenarkan kejadian penembakan tersebut, dimana peristiwanya terjadi di wilayah hukum Polres Puncak Jaya. Pihaknya mendapatkan laporan telah terjadi penembakan oleh sekelompok warga sipil besenjata ke arah por milik TNI dari satuan Yonif 753/AVT di Yambi.
”Setelah mendapatka laporan tersebut, anggota Polres puncak Jaya langsung melakukan olah TKP dan hasilnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Pelaku masih dalam pengejaran aparat,” tandasnya. @
Sumber : Harian Cenderawasih Pos, 10 Januari 2011
Tuesday, January 11, 2011
Di Puncak Jaya, GPK Tembaki Pos TNI
1/11/2011 01:32:00 PM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Human Rights
- Dewan HAM PBB Pertanyakan HAM RI
- Indonesia: Papuans Indicted for Treason
- Papoea's aangeklaagd voor hoogverraad
- Australia urged to take action on Papua
- Kongres Rakyat Papua Bukan Makar
- Awasi Proses Persidangan Papua
- AS Peringatkan Indonesia
- AS Desak RI Perhatikan Aspirasi Warga Papua
- Organisasi HAM Desak Indonesia Cabut Dakwaan atas Aktivis Papua
- HRW desak pembebasan lima aktivis Papua
- Indonesia: Drop Charges Against Papuan Activists
- Human rights abuses and the media
- Papuan Political Prisoner Refused Medical
- HRW: Sectarian violence has surged in RI
- Sidang Kasus Kongres Rakyat Papua
- Police Seen as Worst Torturers in Papua
- John Rumbiak dari Bibir Pasifik, Membuang Jala Ke Mancanegara
- An Indonesian War of 'Unknown Persons'
- Amnesty Demands Release Of Papuan Jailed for Protest Jakarta Globe | August 25, 2011
- Akankah Janji Pembangunan Merata, Damaikan Papua?
- Amnesty urges Indonesia to free Papuan activist
- Indonesia urged to rein in Kopassus to give Papua a chance at peace
- Program MIFEE Dinilai Melanggar HAM
- Menanti Ujung Tabir Teror Jayapura
- Imparsial: Jumlah Prajurit TNI di Papua Mencapai 16.000
Military
- Wakil Kepala Bais TNI Jabat Pangdam XVII/Cenderawasih
- Unconfirmed Reports Of Imminent Major Security Crackdown
- Unsolved West Papua killings hold up development, says legislator
- Tolak Leopard, Pangdam Cenderawasih Minta Panser
- Wests a world apart in bloody bid for freedom
- Pesawat Bertambah, TNI AU Bakal Tambah Pangkalan
- Papua Banjir Mata-Mata
- Pemuda Papua Kritik Pendekatan Keamanan Indonesia
- Kalau Tak Bisa Ungkap, Kapolda Diminta Mundur !
- DAP: Jangan Lagi Ada Pembunuhan
- Panglima TNI: Biarkan Polisi Usut Kasus Kapten Tasman
- 400 TNI Diberangkat ke Papua
- Komandan OPM Kecam Penembakan Warga di Keerom
- Indonesian president needs to reign in rampant military in West Papua
- Indonesia urged to rein in Kopassus to give Papua a chance at peace
- Anatomy of an Occupation: Indonesian Military in West Papua
- The Papua Problem: Seeds of Disintegration
- Menanti Ujung Tabir Teror Jayapura
- Imparsial: Jumlah Prajurit TNI di Papua Mencapai 16.000
- TNI Lakukan Aksi Spionase di Papua?
- HRW Soal Aksi Mata-mata TNI di Papua
- Operasi Militer Timbulkan Teror Baru di Papua
- West Papua: Military report confirms desire for freedom
- Academics call for end to military approach in Papua
- Dialogue and Demilitarization Needed in Papua: Imparsial