TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Boediono kian serius membahas percepatan pembangunan Papua dalam rapat yang dihadiri Ketua Bappenas Armida S. Alisyahbana, Menko Sosial, Salim Segaf Al Jufri, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Ketua UKP4, Kuntoro Mangkusubroto, Menteri kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad
di Istana wakil Presiden, Senin (14/2/2011).
Boedionio bersama timnya telah menyusun Perpres karena sudah mendapatkan berbagai masukan dari Gubernur dan kaukus Papua yang ada di parlemen serta berdiskusi dengan elemen masyarakat dan tokoh-tokoh di Papua.
"Agenda utama tadi adalah menyamakan persepsi, sehingga yang diundang seluruh menteri yang berkaitan. Intinya menyiapkan perpres pembangunan Papua dan Papua Barat," ujar Yopie selaku juru bicara wakil Presiden di Istana Wapres.
Wapres memberikan waktu satu minggu, kata Yopie, kepada seluruh menteri dan lembaga non kementerian yang hadir. Tenggang waktu satu minggu tersebut untuk memberikan masukan dan usulan perubahan terhadap konsep yang ada. Karena seluruhnya telah dibagikan draft dan paparan. Setelah itu akan kembali mengundang gubernur dan diskusi dengan stake holder untuk meningkatkan ownership, spirit dan filosofi dari Perpres tersebut.
"Ini supaya bisa sama-sama dipahami dengan benar dan tidak menimbulkan ketidakacuhan. Diharapkan nanti paling lambat Maret depan Perpres akan sudah operasional. Salah satu karakter yang penting adalah terbentuknya UP4P Unit percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat," ujar Yopie.
Sejauh dana untuk pembangunan wilayah timur terutama Papua sangat besar, namun dana yang alirkan tidak sampai ke masyarakat atau pembangunan di wilayah tersebut. Masalah korupsi yang dilakukan para pejabat ini kian menjadi sorotan. Untuk itu tambah Yopie, salah satu karakter percepatan pembangunan kali ini adalah peningkatan kompetensi dan peningkatan kinerja pemerintahan daerah.
"Itu sebabnya Pemda akan terlibat secara penuh, berbarengan sinergi pusat dan daerah, kegiatan terintegrasi pusat dan daerah. Jadi ada saling mengawasai. Uang yang besar jumlahnya, selain di pool, juga digarap bersama dengan daerah. Sehingga prioritas pemakaiannya, terutama biasanya penerapan prioritas penggunaan dana akan lebih terkendali dan diharapkan bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat Papua," tegasnya.
Yang tidak kalah penting adalah meningkatkan sinergi dan komitmen. Intinya adalah bentuk kerelaan dari seluruh kementerian maupun lembaga pemerintahan non kementerian utk meninggalkan egosentrisme.
"Mungkin sampai pada proses anggaran, karena anggaran ter pool dan tersentral di unit ini, tujuannya utk meningkatkan sinergi. Kalau sama-sama untuk Papua, hasil optimal bila terpusat. Dan ada beberapa karakter penting lain adalah gubernur terlibat langsung dalam formulasi kebijakan dan rencana aksi," imbuhnya.
Sumber: http://www.tribunnews.com/2011/02/14/boediono-meminimalisir-korupsi-di-papua-perlu-pengawasan
Tuesday, February 15, 2011
Boediono: Meminimalisir Korupsi di Papua Perlu Pengawasan
2/15/2011 01:14:00 AM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Kebijakan Pemerintah
- Menkeu Minta DPR Panggil Gubernur Papua
- Pesawat Bertambah, TNI AU Bakal Tambah Pangkalan
- BPMigas Rencana Pasok Listrik ke PLN di Papua
- Papua Banjir Mata-Mata
- Akankah Janji Pembangunan Merata, Damaikan Papua?
- Pemerintah siapkan peraturan presiden soal percepatan Papua
- Pemekaran Papua Tengah Ditarget Tahun ini
- 400 TNI Diberangkat ke Papua
- Papua Terima Kucuran Dana Tambahan Rp1 Triliun
- Ironi di Bintuni, Mumi Listrik di Digul
- Ketemu Lokasi PLTA Berkelas Emas, Kelelahan Lunas
- Atasi Kebutuhan Mendesak, Bangun Minihidro
- PLN Luncurkan Listrik Prabayar di Papua
- Belanja infrastruktur dialokasikan Rp18,1 triliun
- Papua Barat Jadi Sentra Ternak Sapi
- Diserahkan 11 Rekomendasi Daerah Otonomi Baru Papua
- Separatisme Papua Makin Mengkawatirkan
- Valens: Militer Tak Memadai Redam Separatisme
- Tantowi: Perlu Ada Kementerian Khusus Papua
- Ribuan TNI Diterjunkan di Papua
- Bangun Papua Sesuai Aspirasi
- Hilangkan Label Separatis
- Otsus Belum Didukung Ketentuan Pelaksana
- Kemenlu: Tak Ada Yang Masalahkan Papua
- TNI Angkatan Darat Bentuk Tiga Divisi Baru
Papua Autonomy
- Pemerintah siapkan peraturan presiden soal percepatan Papua
- Indonesia: ‘Nothing controversial’ in leaked West Papua report
- Anatomy of an Occupation: Indonesian Military in West Papua
- Aceh serves as model for Papua
- Kapan Pemerintah Mau Dialog Soal Papua?
- Horizontal-Vertikal Bersamaan
- The case for West Papuan self–determination
- Dialogue and Demilitarization Needed in Papua: Imparsial
- Jangan Anggap Remeh Gerakan Intelektual Papua Barat
- Penyelesaian Konflik Papua dengan Dialog
- Ekonomi Bisnis Finansial Pemerintah Kaji Format Penataan Papua
- Polisi Kirim Densus 88 ke Papua
- RI Berusaha Minimalisir Dampak Demo Papua
- Soal Papua, Pemerintah Harus Cantik Berdiplomasi
- Mendambakan “Surga Kecil”, Tanah Papua
- Isu Kesejahteraan Picu Kekerasan Papua
- Papuans demand more attention
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Dialog, Satu-satunya Solusi Masalah Papua
- Empat Sekolah, Hanya Ada 2 Guru
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Pasukan Marinir ke Marauke
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Marinir ke Biak
- Gelar UN, Biak Alokasikan Rp 2,1 Miliar
- Di Jayawijaya, Dua Sekolah Tak Ikut UN