JAYAPURA—Program Respek yang selama ini menjadi primadona Pemda Papua di bawah kepemimpinan Barnabas Suebu SH, ternyata mendapat kritik tajam dari Anggota DPR RI asal Papua Paskalis Kossay Spd MM. Menurutnya, program Respek yang saat ini dijalankan oleh pemerintah Papua Provinsi Papua perlu ditinjau ulang. Pasalnya program ini lebih banyak menghambur-bamburkan duit daripada manfaat yang didapat.
“Bantuan tiap kampong memang Rp100 juta tapi uang yang mengiringi ada puluhan miliar, saya piker program itu hanya menghambur-hamburkan uang,” jelas Paskalis kepada Bintang Papua di Jayapura.
Menurut Paskalis, Respek diiringi dengan biaya yang begitu tinggi, namun tidak sebanding dengan sumber daya manusia, dan pengeluaran saat membawa Rp 100 juta itu. Masih menurutnya, ada beberapa temuan di beberapa kampong yang program ini tidak berjalan, bahkan mereka justru membagi-bagi dana Respek itu.
“Memang ada yang jalan, tapi kami juga menemukan di beberapa kampong program itu tidak berjalan, dan masyarakat hanya membagi-bagi uang,” tandas Paskalis. Mantan wakil ketua DPR Papua periode 2004 – 2009 ini mengusulkan agar sebaiknya otonomi khusus dievaluasi secara menyeluruh terlebih dahulu.
“Dari siti baru kita lakukan pemetaan-pemetaan titik-titik mana saja di kabupaten/kota yang perlu dibantu. Lalu kita dorong dengan dana yang besar,” ungkap Paskalis.
Dengan melakukan pemetaan-pemetaan, kata Paskalis baru bias diketahui daerah mana yang memang sangat membutuhkan sehingga bantuan yang diberikat tepat sasaran.
“Tentunya tetap dengan pendampingan saat bantuan diluncurkan,” timpal Paskalis.
Paskalis menjelaskan jika program ini tetap dijalankan tanpa dievaluasi maka yang akan didapatkan adalah seperti ini saja.
“Harus ada evaluasi total dulu baru bias diambil langkah seperti apa,” tandas Paskalis.(rza/don/03)
Sumber: www.bintangpapua.com
Thursday, February 17, 2011
Program Respek Hambur-hambur Uang
2/17/2011 03:01:00 PM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Papua Autonomy
- Pemerintah siapkan peraturan presiden soal percepatan Papua
- Indonesia: ‘Nothing controversial’ in leaked West Papua report
- Anatomy of an Occupation: Indonesian Military in West Papua
- Aceh serves as model for Papua
- Kapan Pemerintah Mau Dialog Soal Papua?
- Horizontal-Vertikal Bersamaan
- The case for West Papuan self–determination
- Dialogue and Demilitarization Needed in Papua: Imparsial
- Jangan Anggap Remeh Gerakan Intelektual Papua Barat
- Penyelesaian Konflik Papua dengan Dialog
- Ekonomi Bisnis Finansial Pemerintah Kaji Format Penataan Papua
- Polisi Kirim Densus 88 ke Papua
- RI Berusaha Minimalisir Dampak Demo Papua
- Soal Papua, Pemerintah Harus Cantik Berdiplomasi
- Mendambakan “Surga Kecil”, Tanah Papua
- Isu Kesejahteraan Picu Kekerasan Papua
- Papuans demand more attention
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Dialog, Satu-satunya Solusi Masalah Papua
- Empat Sekolah, Hanya Ada 2 Guru
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Pasukan Marinir ke Marauke
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Marinir ke Biak
- Gelar UN, Biak Alokasikan Rp 2,1 Miliar
- Di Jayawijaya, Dua Sekolah Tak Ikut UN