JAYAPURA--MICOM: Ratusan warga suku Arfak, salah satu suku asli di Manokwari, Papua Barat, sepanjang Rabu (16/2) mempemblokade jalan Warmer menuju ibukota Manokwari.
Mereka memrotes pengumuman hasil penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat yang dinilai tidak memenuhi keadilan. Akibat aksi pemblokadean, arus lalu lintas di jalur itu macet.
"Pengunjuk rasa yang turun ke jalan mendesak agar gubernur Papua Barat memberi penjelasan terkait pengumuman penerimaan CPNS. Upaya pendekatan melalui tokoh masyarakat dilakukan, namun warga tetap ngotot melakukan aksi pemblokadean," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Wachyono.
Menurutnya, warga juga meminta pejabat terkait bertemu dengan kepala suku Arfak guna menjelaskan dan memberi jawaban atas tuntutan yang disampaikan mereka. Oleh karena itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Papua Barat Yustus Maidodga diutus untuk bertemu dengan para pengunjuk rasa di jalan.
"Pertemuan yang difasilitasi aparat kepolisian di kantor Distrik Warmare berjalan alot. Warga ngotot agar dilakukan tes ulang, karena hasil yang dikeluarkan dinilai penuh kecurangan. Warga pun bersikeras meminta agar putra asli daerah bisa diterima sebagai PNS. Tuntutan itu pun akhirnya disetujui oleh Kepala BKD Provinsi Papua," jelas Wachyono
Seusai berdialog bersama Kepala BKD, pada rabu sore warga kembali membuka blokade hingga arus lalu lintas normal kembali. "Aktivitas warga kembali pulih. Ruas jalan yang sempat macet sudah normal," tambahnya. (FO/OL-01)
Source: www.mediaindonesia.com
Thursday, February 17, 2011
Suku Arfak Pemrotes Penerimaan CPNS Blokade Jalan
2/17/2011 01:40:00 PM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Papua Autonomy
- Pemerintah siapkan peraturan presiden soal percepatan Papua
- Indonesia: ‘Nothing controversial’ in leaked West Papua report
- Anatomy of an Occupation: Indonesian Military in West Papua
- Aceh serves as model for Papua
- Kapan Pemerintah Mau Dialog Soal Papua?
- Horizontal-Vertikal Bersamaan
- The case for West Papuan self–determination
- Dialogue and Demilitarization Needed in Papua: Imparsial
- Jangan Anggap Remeh Gerakan Intelektual Papua Barat
- Penyelesaian Konflik Papua dengan Dialog
- Ekonomi Bisnis Finansial Pemerintah Kaji Format Penataan Papua
- Polisi Kirim Densus 88 ke Papua
- RI Berusaha Minimalisir Dampak Demo Papua
- Soal Papua, Pemerintah Harus Cantik Berdiplomasi
- Mendambakan “Surga Kecil”, Tanah Papua
- Isu Kesejahteraan Picu Kekerasan Papua
- Papuans demand more attention
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Dialog, Satu-satunya Solusi Masalah Papua
- Empat Sekolah, Hanya Ada 2 Guru
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Pasukan Marinir ke Marauke
- KRI Teluk Parigi-539 Angkut Marinir ke Biak
- Gelar UN, Biak Alokasikan Rp 2,1 Miliar
- Di Jayawijaya, Dua Sekolah Tak Ikut UN