JAKARTA: Tim Pembela Masyarakat Papua telah resmi mengajukan upaya hukum banding terkait sengketa dengan PT Freeport Indonesia ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Kuasa hukum Tim Pembela Masyarakat Papua, Heber Sihombing mengatakan pernyataan banding telah diajukan pada 23 Februari lalu. Tetapi, memori banding belum diserahkan karena pihaknya belum menerima berkas salinan putusan dari PN Jakarta Selatan.
“Kami masih menyiapkan memori banding karena belum menerima berkas salinan putusan dari pengadilan. Upaya hukum banding kami ajukan karena kemarin adalah putusan sela yang seharusnya untuk memutuskan apakah gugatan intervensi dapat masuk dalam gugatan atau tidak,” tutur Heber saat dihubungi Bisnis, akhir pekan lalu.
Selain itu, Heber menuturkan pihaknya juga keberatan karena gugatannya terhadap PT Freeport belum masuk tahap mediasi. Menurutnya secara substansial terkait hukum acara gugatan belum terpenuhi. “Seharusnya kami masuk mediasi dahulu dan ada proses jawab menjawab gugatan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Menurut Heber majelis hakim telah salah mengartikan Peraturan Mahkamah Agung (Perma) No.1/2002 tentang gugatan class action. Heber mengatakan gugatan class action yang dianut pihaknya adalah sistem option in dan option out sehingga anggota kelompok tidak disebutkan secara detail, hanya anggota kelompok yang senasib dan sepenanggungan yang diikutsertakan dalam gugatan.
Dia juga menilai majelis hakim telah keliru memahami mekanisme pendistribusian ganti rugi terhadap pelaksanaan putusan nantinya. Seharusnya, katanya panitia pembagian ganti rugi dibentuk oleh majelis hakim setelah adanya putusan. (Alp)
Source: www.bisnis.com
Friday, March 11, 2011
Banding atas Freeport dilanjutkan
3/11/2011 06:24:00 AM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Mining
- Karyawan Freeport Mogok, Indonesia Tertohok
- Hess Acquires 42.5% Kofiau Block, Papua
- Niko's Four Blocks in Indonesia Might Contain 4.6 Billion BOE
- The blacklisting of Rio Tinto
- Antisipasi Mogok Freeport, Polres Mimika Siagakan 600 Personel
- Pemkab Mimika antisipasi rencana mogok karyawan Freeport
- Pekerja PT Freeport Indonesia Akan Mogok
- Freeport: We Will Offer Miners a Fair Deal Ahead of Strike
- US firm Freeport struggles to escape its past in Papua
- Freeport Cracks Down On West Papuan Unions
- Enough, Say West Papuan Workers To Freeport
- Tingkat Pencemaran Merkuri di Mimika Sudah Parah
- 37 Titik Air Di Timika Tercampur Mercury
- US firm Freeport struggles to escape its past in Papua
- Tangguh third train should have 3.8m tons of capacity
- Tangguh Gas for Domestic Use, says BPMigas
- ExxonMobil to sell interests in Aceh gas fields and LNG plant
- PT Freeport Setor Pajak 692 Juta Dolar AS
- Longsor di Freeport, Warga Australia Tewas
- ANGGOTA PMC TAGIH JANJI BP TANGGUH
- Warga Sempat Blokade Jalan di Lokasi Freeport
- Hess akan melakukan pengeboran di Blok Semai
- Pembela masyarakat Papua kecewa gugatan soal Freeport kandas
- W. Papua Locals Demand Probe Of Mining Graft
Berita Daerah realita hidup
- PT Freeport Setor Pajak 692 Juta Dolar AS
- Lemhanas to study Papua problem from an anthropologic perspective
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Lemhannas favors soft approach in solving conflict
- OPM Jangan Dilawan dengan Milisi Tandingan
- Seminar Papua Barat di Oxford Hanya Media Provokasi
- Peristiwa Berdarah di Papua tak Berhubungan dengan Konferensi Papua Barat di London
- Soal Referendum Papua, DPR Ajukan 3 Permintaan ke Pemerintah
- Wakil Ketua DPR RI : Inggris Jangan Main Api !
- Ada Apa dengan Pepera?
- OPM: Mengambil Jalan Aceh
- Report of Human Rights Violations in Papua since 1969
- Aktivis Kemerdekaan Papua Kumpul di London
- Conference to look at Papuan self-determination
- Indonesia hindering prosperity of our region over West Papua, says PNG leader
- London rally demands Papuan independence
- Deadly Political Violence in Indonesian Province
- Despite Deaths, Independence Protests Continue in Indonesia
- KPU Tambrauw Tunda Pleno Hasil Pemilukada
- Presiden: Gunakan Pendekatan Persuasif
- Sorry: Indon Army Backs Down Over Threats
- War Crimes Court ‘Could Protect TNI’
- OPM: Kami Tak Bertanggung Jawab Atas Penembakan di Papua
- Mabes Polri Kirim Tim Selidiki Bentrok di Papua
- Rakyat Papua Inginkan Referendum
pangdam XVI cenderawasih
- PT Freeport Setor Pajak 692 Juta Dolar AS
- Lemhanas to study Papua problem from an anthropologic perspective
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Lemhannas favors soft approach in solving conflict
- OPM Jangan Dilawan dengan Milisi Tandingan
- Seminar Papua Barat di Oxford Hanya Media Provokasi
- Peristiwa Berdarah di Papua tak Berhubungan dengan Konferensi Papua Barat di London
- Soal Referendum Papua, DPR Ajukan 3 Permintaan ke Pemerintah
- Wakil Ketua DPR RI : Inggris Jangan Main Api !
- Ada Apa dengan Pepera?
- OPM: Mengambil Jalan Aceh
- Report of Human Rights Violations in Papua since 1969
- Aktivis Kemerdekaan Papua Kumpul di London
- Conference to look at Papuan self-determination
- Indonesia hindering prosperity of our region over West Papua, says PNG leader
- London rally demands Papuan independence
- Deadly Political Violence in Indonesian Province
- Despite Deaths, Independence Protests Continue in Indonesia
- KPU Tambrauw Tunda Pleno Hasil Pemilukada
- Presiden: Gunakan Pendekatan Persuasif
- Sorry: Indon Army Backs Down Over Threats
- War Crimes Court ‘Could Protect TNI’
- OPM: Kami Tak Bertanggung Jawab Atas Penembakan di Papua
- Mabes Polri Kirim Tim Selidiki Bentrok di Papua
- Rakyat Papua Inginkan Referendum