Tuesday, August 9, 2011

Kapolda: Penembakan di Nafri Kriminal Murni

Darwis Massi: Warga Arso dan Koya Ketakutan Berdagang di Pasar Youtefa

JAYAPURA- Insiden penembakan di Kampung Nafri Distrik Abepura yang mengakibatkan 4 nyawa melayang membuat resah masyarakat Kota Jayapura dan sekitarnya. Kepolisian Polda Papua meminta masyarakat tenang menyikapi berbagai isu yang berkembang di masyarakat.
Kapolda Papua Irjen Pol BL. Tobing kepada wartawan mengatakan pihaknya tidak tinggal diam, pihaknya masih terus bergerak untuk segera menyelesaikan kasus tersebut dan memburu pelakunya.

Namun, Jendral bintang dua ini meminta masyarakat bersabar sebab kasusnya saat ini sedang ditangani. "Kita akan usahakan mengungkap siapa pelakunya, kita akan sampaikan siapa yang melakukannya. Anda bersabar dulu biar masyarakat tenang dulu," ujar Kapolda usai usai bertatap muka dengan Penjabat Gubernur Papua DR.Drs.Syamsul Arief Rivai di Kantor Gubernur Dok-II Jayapura.

"Sampai sekarang kami masih proses perkembangannya. Dan penembakan ini merupakan kriminal murni, jadi tak boleh dikaitkan dengan isu yang lain," kata Jenderal bintang dua ini.

Ditempat terpisah Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Wachyono, SIK mengatakan insiden penembakan (1/8) lalu yang mengakibatkan 3 warga sipil dan 1 anggota TNI tewas serta 9 warga sipil lainnya luka-luka masih terus didalami. "Biarlah pihak penyidik melakukan proses penyelidikan, guna menangkap pelakunya," tuturnya disela-sela aksi demo di taman Imbi, kota Jayapura, Selasa (2/8).

Dijelaskannya bahwa saat ini pihak penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi serta menyita barang bukti. "Dimana kemudian penyidik akan melakukan pendalaman dan pengembangan hasil dare olah TKP, yang kemudian mencari keterangan lainnya terkait pada kejadian ini," katanya.

Dimana kini pihak kepolsian telah memeriksa saksi-saksi sebanyak 7 orang, yang nantinya keterangan tersebut akan dikaji. "Namun bukan berarti saksi nantinya tidak akan bertambah," ucapnya.

Yang jelas, Kata Kabid Humas menegaskan bahwa pihaknya pasti akan bekerja esktra terhadap kasus ini. "Pengejaran dan penyisiran masih kami lakukan terhadap pelaku. Hanya saja hingga saat ini belum ada saksi mata yang jelas mengetahui pelaku atau juga saksi yang mengetahui tempat sekolompok orang tersebut," jelasnya.

"Yang jelas jika kita bisa lihat, bahwa kejadian ini murni kriminal. Terkait adanya TPM/OPM itu bisa terjawab jika pelakunya tertangkap. Namun jika ada pengakuan kejadian ini adalah perbuatan orang yang memepersenjatai, mari lapor ke kami pihak kepolisian tunjukan letaknya, siapa pelakunya, biar kami bekerja. Buat apa kita mengucapkan kata berandai-andai namun kenyataannya, apa yang kita katakan belum tentu benar," tegasnya.

Namun dari kejadian ini, Kabid Humas meminta kepada seluruh komponen masyarakat, tokoh adat serta agama untuk menciptakan Papua sebagai titik zona damai.

Sementara itu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jayapura mengutuk keras tindakan kekerasan yang terjadi di Kampung Nafri Distrik Abepura.

Wakil Ketua II DPRD Kota Jayapura Darwis Massi, kepada Cenderawasih Pos di ruang kerjanya, mengatakan kasus kekerasan akibat penyerangkan di Jalan Raya Nafri ini merupakan peristiwa yang kedua kalinya. Kejadian pertama kali tidak di temukan kemudian terjadi jadi peristiwa untuk kedua kalinya.

"Ini harus segera di ungkap siapa pelakunya jika tidak di ungkap maka peristiwa penyerangan warga akan terus terjadi dan lagi-lagi warga sipil menjadi korban sadis dan brutal," katanya.

"TNI/Polri harus memberikan rasa aman kepada rakyat tentunya dengan di bangunnya pos-pos penjagaan pada titik-titik rawan di Nafri hingga Koya Koso yang menjadi daerah wilayah distrik Abepura dan dengan serius menangani masalah atau persoalan ini," ungkapnya, Selasa(2/8) .

Darwis juga mengungkapkan kemungkinan yang terjadi saat ini warga Arso dan Koya ketakutan untuk datang berdagang di PasarYoutefa buntut dari penyerangan tersebut.

"Kami akan memback up aparat keamanan dalam bentuk pendanaan untuk membangun pos -pos TNI/Polri di tiap titik yang di angap rawan dimana kita ketahuai bersama bahwa wilayah distrik Abepura terlalu luas sehingga ada wilayah yang tidak di back up oleh pihak keamanan," imbuhnya.

Selain itu juga Darwis, meminta agar khusus di Distrik Heram harus di bangun Polsek agar lebih efektif dan efisien dalam memberikan rasa aman bagi masyarakat dan juga menghimbau kepada Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota Jayapura, Tokoh Agama, juga TNI/Polri harus memberikan rasa keamanan karena keamana milik kita bersama dan harus di jaga

"Forum Lintas Kerukunan Umat Beragama Kota Jayapura agar meningkatkan kerukunan beragama terkait isu-isu yang akan memecahbelahkan kerukunan beragama selain itu juga forum ini harus menetralisir berbagai isu yang berunsur SARA dan memberikan informasi yang sejuk bagi masyarakat Kota Jayapura,"pintanya (cak/ro/ado/wen)

Sumber; http://www.cenderawasihpos.com