JAKARTA—Pemerintah Indonesia tidak bereaksi berlebihan menyikapi pemberitaan mengenai digelarnya Konferensi Internasional Lawyer for West Papua (ILWP) di Universitas Oxford, London pada Selasa (2/8). Konferensi yang terdiri dari puluhan pengacara internasional ini menuntut kemerdekaan Papua Barat.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengaku sudah mendapat kabar mengenai ILWP tersebut. Namun, katanya, yang mengikuti konferensi hanya beberapa orang saja dan dipastikan tidak akan berpengaruh pada kondisi dalam negeri.
‘’Orang ini memang selalu berupaya terus menghidupkan masalah Papua di Inggris. Orang-orangnya itu-itu juga. Saya kan dulu pernah di Inggris sebagai duta besar, jadi saya tahu siapa orang-orangnya,’’ kata Marty di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/8).
Marty mengatakan, selama ini upaya-upaya untuk memecah NKRI tidak memperoleh dukungan dari masyarakat internasional terutama masyarakat Inggris tempat ILWP digelar.
‘’Pemerintah Inggris senantiasa menggarisbawahi dan menekankan bahwa mereka mendukung NKRI, mendukung kebijakan otonomi khusus di Papua. Jadi konteksnya begitu,’’ kata Marty.
Meskipun menilai tidak khawatir dengan tindakan ILWP, namun untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, pemerintah Indonesia tetap intens melakukan komunikasi dan sosialisasi kepada negara-negara sahabat tentang kebijakan nasional.
‘’Kita menjelaskan, memberi informasi kepada negara-negara sahabat mengenai kebijakan-kebijakan kita secara nasional, termasuk di Papua. Tapi tidak akan justru mengangkat profil dari forum seperti ini,’’ jelasnya.(afz/jpnn)
Sumber; http://www.jpnn.com
Tuesday, August 2, 2011
Menlu Yakin Inggris Tolak Papua Barat Merdeka
8/02/2011 09:37:00 PM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Berita Daerah realita hidup
- PT Freeport Setor Pajak 692 Juta Dolar AS
- Lemhanas to study Papua problem from an anthropologic perspective
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Lemhannas favors soft approach in solving conflict
- OPM Jangan Dilawan dengan Milisi Tandingan
- Seminar Papua Barat di Oxford Hanya Media Provokasi
- Peristiwa Berdarah di Papua tak Berhubungan dengan Konferensi Papua Barat di London
- Soal Referendum Papua, DPR Ajukan 3 Permintaan ke Pemerintah
- Wakil Ketua DPR RI : Inggris Jangan Main Api !
- Ada Apa dengan Pepera?
- OPM: Mengambil Jalan Aceh
- Report of Human Rights Violations in Papua since 1969
- Aktivis Kemerdekaan Papua Kumpul di London
- Conference to look at Papuan self-determination
- Indonesia hindering prosperity of our region over West Papua, says PNG leader
- London rally demands Papuan independence
- Deadly Political Violence in Indonesian Province
- Despite Deaths, Independence Protests Continue in Indonesia
- KPU Tambrauw Tunda Pleno Hasil Pemilukada
- Presiden: Gunakan Pendekatan Persuasif
- Sorry: Indon Army Backs Down Over Threats
- War Crimes Court ‘Could Protect TNI’
- OPM: Kami Tak Bertanggung Jawab Atas Penembakan di Papua
- Mabes Polri Kirim Tim Selidiki Bentrok di Papua
- Rakyat Papua Inginkan Referendum
pangdam XVI cenderawasih
- PT Freeport Setor Pajak 692 Juta Dolar AS
- Lemhanas to study Papua problem from an anthropologic perspective
- Pay serious attention to Papua, govt told
- Lemhannas favors soft approach in solving conflict
- OPM Jangan Dilawan dengan Milisi Tandingan
- Seminar Papua Barat di Oxford Hanya Media Provokasi
- Peristiwa Berdarah di Papua tak Berhubungan dengan Konferensi Papua Barat di London
- Soal Referendum Papua, DPR Ajukan 3 Permintaan ke Pemerintah
- Wakil Ketua DPR RI : Inggris Jangan Main Api !
- Ada Apa dengan Pepera?
- OPM: Mengambil Jalan Aceh
- Report of Human Rights Violations in Papua since 1969
- Aktivis Kemerdekaan Papua Kumpul di London
- Conference to look at Papuan self-determination
- Indonesia hindering prosperity of our region over West Papua, says PNG leader
- London rally demands Papuan independence
- Deadly Political Violence in Indonesian Province
- Despite Deaths, Independence Protests Continue in Indonesia
- KPU Tambrauw Tunda Pleno Hasil Pemilukada
- Presiden: Gunakan Pendekatan Persuasif
- Sorry: Indon Army Backs Down Over Threats
- War Crimes Court ‘Could Protect TNI’
- OPM: Kami Tak Bertanggung Jawab Atas Penembakan di Papua
- Mabes Polri Kirim Tim Selidiki Bentrok di Papua
- Rakyat Papua Inginkan Referendum
Kebijakan Pemerintah
- Menkeu Minta DPR Panggil Gubernur Papua
- Pesawat Bertambah, TNI AU Bakal Tambah Pangkalan
- BPMigas Rencana Pasok Listrik ke PLN di Papua
- Papua Banjir Mata-Mata
- Akankah Janji Pembangunan Merata, Damaikan Papua?
- Pemerintah siapkan peraturan presiden soal percepatan Papua
- Pemekaran Papua Tengah Ditarget Tahun ini
- 400 TNI Diberangkat ke Papua
- Papua Terima Kucuran Dana Tambahan Rp1 Triliun
- Ironi di Bintuni, Mumi Listrik di Digul
- Ketemu Lokasi PLTA Berkelas Emas, Kelelahan Lunas
- Atasi Kebutuhan Mendesak, Bangun Minihidro
- PLN Luncurkan Listrik Prabayar di Papua
- Belanja infrastruktur dialokasikan Rp18,1 triliun
- Papua Barat Jadi Sentra Ternak Sapi
- Diserahkan 11 Rekomendasi Daerah Otonomi Baru Papua
- Separatisme Papua Makin Mengkawatirkan
- Valens: Militer Tak Memadai Redam Separatisme
- Tantowi: Perlu Ada Kementerian Khusus Papua
- Ribuan TNI Diterjunkan di Papua
- Bangun Papua Sesuai Aspirasi
- Hilangkan Label Separatis
- Otsus Belum Didukung Ketentuan Pelaksana
- Kemenlu: Tak Ada Yang Masalahkan Papua
- TNI Angkatan Darat Bentuk Tiga Divisi Baru