Tuesday, August 2, 2011

OPM: Kami Tak Bertanggung Jawab Atas Penembakan di Papua

Jayapura - Organisasi Papua Merdeka (OPM) menolak bertanggung jawab atas insiden yang menewaskan 4 orang di Jalan Raya Nafri, Abepura, Jayapura, Papua. OPM menegaskan mereka hanya dijadikan kambing hitam oleh aparat keamanan dan militer.

"Saya sangat mengutuk tuduhan tersebut, mereka salah. OPM tak bertanggung jawab atas penembakan karena perintah dari kantor pusat adalah meletakkan senjata kami," ujar pemimpin OPM di Keerom, Lambert Pekikir, seperti dilansir AFP, Selasa (2/8/2011).

Lambert menegaskan, separatis yang berjuang untuk kemerdekaan tak akan membunuh rakyat mereka sendiri. Lambert menuding itu kerjaan militer.

"Ketika ada penembakan, itu pasti dilakukan militer, jika tidak oleh polisi. Mereka menggunakan OPM sebagai kambing hitam dengan mendorong menyalahkan kami," tuding Lambert.

Sebelumnya, terjadi penyerangan sekelompok orang di Jalan Raya Nafri pada Senin (1/8/2011). Tiga orang sipil dan 1 anggota TNI tewas. Polisi menemukan barang bukti berupa bendera Bintang Kejora di tempat kejadian perkara (TKP).

"Ada bendera Bintang Kejora. Kita simpan dan kita kembangkan," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Wachyono saat dihubungi detikcom, Senin (1/8/2011).

Selain itu, lanjut Wachyono, barang bukti lain yang ditemukan yakni 3 buah anak panah dari tombak kayu dan tulang kasuari, 4 selongsong peluru double loop. "Itu bukan senjata TNI Polri," katanya.

Karena itu, tambah Wachyono, Polda Papua berencana mengaktifkan kembali Pos Polisi yang ada di Nafri, Jayapura. Rencana ini akan dilakukan sebelum tanggal 17 Agustus 2011. Hal ini dilakukan untuk mencegah penembakan terulang lagi ke depannya.

Wachyono mengatakan, penyerangan tersebut mengakibatkan 4 orang tewas dan 9 luka-luka. 9 Orang ini juga masih dirawat. "Kan totalnya itu ada 13 orang. 4 Tewas dan 9 luka-luka masih dirawat," jelasnya.(nwk/nrl)

Sumber; http://www.detiknews.com