RATUSAN warga menggelar unjuk rasa di Jalan Basuki Rahmad, Kota Sorong, Papua Barat, kemarin. Mereka menyatakan mendukung pertemuan 18 negara di Selandia Baru, yang juga dilakukan pada hari yang sama, untuk membicarakan masa depan Papua.
Aksi digelar sejak pagi. Massa membawa pamflet dan spanduk. Kalimat di dalam spanduk itu di antarnya menyoal otonomi khusus Papua yang dinilai gagal, juga tuntutan Papua untuk memisahkan diri dari NKRI.
"Kami mendukung sidang 18 negara di Selandia Baru, karena mereka peduli terhadap nasib rakyat Papua. Kami juga ingin menegaskan sampai sekarang kondisi rakyat Papua sangat miskin," kata staf Dewan Adat Papua, Yohanes Goram Gaman, yang didapuk berorasi.
Ia juga mengkritik otonomi khusus yang ternyata gagal mengangkat kesejahteraan rakyat. Otonomi khusus terbukti hanya menguntungkan para pejabat. Dana triliunan rupiah dari pemerintah pusat terbukti tidak menyentuh warga miskin.
Warga Papua, tandasnya, tidak butuh uang, tapi pendekatan kemanusiaan dan penegakan hukum. "Kami ingin pelaku korupsi ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku."
Akibat demo itu, Jalan Basuki Rahmad macet total. Aksi mendapat pengawalan ketat ratusan anggota Polres Sorong. (MS/N-2)
Sumber; http://www.mediaindonesia.com/
Friday, September 9, 2011
Warga Demo Dukung Sidang 18 Negara
9/09/2011 01:26:00 AM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Act of Free Choice
- Unconfirmed Reports Of Imminent Major Security Crackdown
- Unsolved West Papua killings hold up development, says legislator
- Papua: Time for Firm U.S. Stand?
- Free West Papua to speak out on Lini Day
- Czech journalist detained, deported from Indonesia
- Terdakwa Makar Papua Dilarang Berobat
- Parlemen Belanda Larang Jual Tank Leopard ke Indonesia
- West Papuan Leaders Face Life In Prison
- Westerse ‘journalist’ op Paoea gearresteerd
- WN Ceko Ditangkap Saat Demo WPNA
- Oknum Brimob Pasok Senjata Illegal
- Satu Orang Pelaku di Papua Tertembak
- DPR Papua Desak Polisi Usut Penembakan Freeport
- 2 Warga Papua Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal
- Pimpinan Gereja dan Masyarakat Papua Harus Bersatu
- Papua to Require Male Circumcision in AIDS Fight
- Papua Butuh Penyelesaian Unik
- W. Papua Cop Discharged for Smuggling Guns
- Dua Pemuda Jadi Korban Pengeroyokan
- Pengamanan Sidang Forkorus Cs Seperti ‘Mau Perang’
- Sekolah Kampung untuk Masa Depan Papua
- Pembangunan Pasar Mama-mama Terkendala Lahan
- Pembangunan Pasar Mama-mama Papua Masih ‘KJ’
- Dewan HAM PBB Pertanyakan HAM RI
- West Papua Report (February 2012)
Politik
- Kanaky support Independence of West Papua
- Jaksa Penuntut Umum Hadirkan Sembilan Saksi Di Pengadilan
- Papua: Time for Firm U.S. Stand?
- Free West Papua to speak out on Lini Day
- Pengamanan Sidang Forkorus Cs Seperti ‘Mau Perang’
- VP assures W Papuans it will trash Indonesian agreement
- Papuan Church Leaders Meet With Yudhoyono
- Organisasi HAM Desak Indonesia Cabut Dakwaan atas Aktivis Papua
- Treason trial of Papuan activists begins
- Polisi Dinilai Intimidatif
- Forkorus Cs Tolak Dakwaan Makar
- Terdakwa Makar Papua Disidang
- Tokoh Papua Deklarasikan Parlemen Port Numbay
- Komisi III Gelar Pertemuan Tertutup dengan Polda Papua
- Konflik Papua, Pemerintah AS Dukung Indonesia
- Pilkada Ulang Gubernur Papua Barat 3 November
- Demokrat Yakin Enembe Jadi Gubernur Papua
- Pembentukan MRP di Provinsi Papua Barat Digugat
- Buntut Pemilukada, Lanny Jaya Rusuh
- West Papua movement gains steam
- OPM Bantah Anggotanya Tertangkap Polisi
- Elsham Papua : Polisi Salah Tangkap Pelaku Penembakan Kampung Nafri
- Diduga Anggota OPM, 13 Warga Papua Ditangkap
- Pimpinan Baru MRP Terpilih