Friday, September 9, 2011

Pegunungan Bintang Bangun Bandara

JAKARTA (Suara Karya): Perkembangan Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, tergolong pesat. Pembangunan terus dilakukan untuk kepentingan masyarakat di Pegunungan Bintang, di antaranya rencana pembangunan puluhan lapangan terbang di daerah ini. Dari puluhan proyek lapangan terbang ini, 13 di antaranya sudah selesai dibangun dan sebanyak 26 proyek dalam tahap pembangunan. Dana untuk pembangunan seluruh lapangan terbang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).




"Kami bertekad memajukan daerah ini. Semua demi memajukan masyarakat Papua, khususnya buat rakyat yang mendiami kawasan pegunungan yang sulit dijangkau karena terisolasi dan terbelakang. Bahkan, kemiskinan melekat pada masyarakat di daerah ini," kata Bupati Pegunungan Bintang Wellington Lod Wenda kepada wartawan di Jakarta, Rabu (7/9).




Menurut dia, Kabupaten Pegunungan Bintang mendiami banyak distrik ini memiliki lapangan terbang yang tersebar di 5 distrik. Yakni Distrik Pamek, Okbibab, Bime, Batani, dan Borme. Saat ini sebanyak 65 lapangan terbang sudah dapat didarati 78 persen atau sebanyak 62 lapangan terbang yang aktif. Untuk wilayah timur Pegunungan Bintang ada Lapangan Terbang Tinibal di Distrik Oksamol dan Lapangan Terbang Okhim. Sedangkan wilayah selatan ada Lapangan Terbang Tundubon, Kubibhap, dan Lapangan Terbang Pepera.

Wellington, yang kelahiran Papua pada 54 tahun lalu ini, memang meniti karier dari bawah sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang ingin memajukan wilayahnya. Berkat dedikasinya, Wellington mendapat penghargaan satya lencana pembangunan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).Bahkan, baru-baru ini, dia juga mendapat penghargaan dari Aliansi Wartawan Indonesia karena memberikan kontribusi keahliannya untuk mendidik dan memotivasi masyarakat mengenal karakter bangsanya.

Wellington yan sudah dipercaya dengan menjabat bupati dua periode ini tengah berupaya menerapkan program ketahanan pangan berbasis sistem roda ekonomi rakyat, salah satunya dengan membuat usaha toko serba ada (toserba) yang dikelola oleh para pengurus gereja. Toserba ini diharapkan dapat berkembang menjadi BUMD yang akan mengelola layanan penyediaan listrik. Selain itu juga untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan kebutuhan pokok masyarakat yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Seluruhnya mencakup bidang pertanian tanaman pangan dan sayuran, perkebunan kopi serta bidang peternakan dan perikanan."Pendidikan formal dan moral jadi perhatian kami untuk memajukan masyarakat," ujarnya. (Antara/Bayu)

Sumber; http://www.suarakarya-online.com/