JAKARTA: Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk pengembangan pembangunan infrastruktur senilai Rp18,1 triliun di tiga wilayah Indonesia yang menjadi prioritas perbaikan infrastruktur dalam RAPBN 2012.
Rinciannya yakni untuk Provinsi Papua senilai Rp8,08 triliun, Provinsi Papua Barat Rp3,4 triliun dan Provinsi Nusa Tenggara Timur Rp6,6 triliun. Dana tersebut masuk dalam alokasi dana tambahan infrastruktur dalam RAPBN 2012.
Tujuan alokasi anggaran khusus infrastruktur itu, Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan ditujukan untuk mengejar ketertinggalan dalam pemenuhan pelayanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan ekonomi rakyat di tiga wilayah tersebut.
Sehingga diharapkan terjadi pemerataan pembangunan diseluruh kawasan di Indonesia. "Sesuai dengan himbauan pak Presiden juga agat dilakukan pengawasan yang lebih efektif dalam pemanfaatan," ujar Armida beberapa waktu lalu.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan untuk pembangunan infrastruktur di kawasan Papua, Papua Barat dan NTT itu umumnya lebih banyak ke sektor pelayanan jalan karena masih minimnya akses jalan ditiga daerah itu.
Dia mengatakan selama ini Kementerian Pekerjaan Umum juga telah mulai memprioritaskan pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Papua setidaknya dalam tiga tahun terakhir.
Hal tersebut menyusul perhitungan Pemerintah sejak beberapa tahun lalu yang memperkirakan membutuhkan dana sekitar US$10 miliar atau Rp100 triliun untuk pembangunan infrastruktur di Papua.
Adapun kebutuhan infrastruktur yang akan dibangun a.l alan-jalan penghubung provinsi dan kabupaten untuk menghubungkan tempat-tempat produksi, selain itu juga akan ada dibangun pelabuhan yang sesuai standar, jaringan listrik serta fasilitas pendukung lainnya.
"Umumnya yang kami bangun adalah jalan strategis, dan jalan perbatasan sehingga ada akses antar wilayah Papua dan Papua dan sekitarnya," ujarnya pekan lalu.
Saat ini, terdapat 605 km jalan nasional, 233 km jalan provinsi, dan 1.033 km jalan kabupaten di Merauke. Sayangnya, dari porsi jalan nasional itu hanya separuhnya berkondisi baik dan sedang. Sisanya rusak ringan. Padahal jalan nasional sepanjang 605 km itu menghubungkan Merauke-Tanah Merah-Digul yang menjadi pusat produksi. (Bsi)
Sumber;
Monday, August 22, 2011
Belanja infrastruktur dialokasikan Rp18,1 triliun
8/22/2011 05:01:00 AM
Elsham News Service
Related Posts / Artikel Terkait :
Act of Free Choice
- Unconfirmed Reports Of Imminent Major Security Crackdown
- Unsolved West Papua killings hold up development, says legislator
- Papua: Time for Firm U.S. Stand?
- Free West Papua to speak out on Lini Day
- Czech journalist detained, deported from Indonesia
- Terdakwa Makar Papua Dilarang Berobat
- Parlemen Belanda Larang Jual Tank Leopard ke Indonesia
- West Papuan Leaders Face Life In Prison
- Westerse ‘journalist’ op Paoea gearresteerd
- WN Ceko Ditangkap Saat Demo WPNA
- Oknum Brimob Pasok Senjata Illegal
- Satu Orang Pelaku di Papua Tertembak
- DPR Papua Desak Polisi Usut Penembakan Freeport
- 2 Warga Papua Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal
- Pimpinan Gereja dan Masyarakat Papua Harus Bersatu
- Papua to Require Male Circumcision in AIDS Fight
- Papua Butuh Penyelesaian Unik
- W. Papua Cop Discharged for Smuggling Guns
- Dua Pemuda Jadi Korban Pengeroyokan
- Pengamanan Sidang Forkorus Cs Seperti ‘Mau Perang’
- Sekolah Kampung untuk Masa Depan Papua
- Pembangunan Pasar Mama-mama Terkendala Lahan
- Pembangunan Pasar Mama-mama Papua Masih ‘KJ’
- Dewan HAM PBB Pertanyakan HAM RI
- West Papua Report (February 2012)
Kebijakan Pemerintah
- Menkeu Minta DPR Panggil Gubernur Papua
- Pesawat Bertambah, TNI AU Bakal Tambah Pangkalan
- BPMigas Rencana Pasok Listrik ke PLN di Papua
- Papua Banjir Mata-Mata
- Akankah Janji Pembangunan Merata, Damaikan Papua?
- Pemerintah siapkan peraturan presiden soal percepatan Papua
- Pemekaran Papua Tengah Ditarget Tahun ini
- 400 TNI Diberangkat ke Papua
- Papua Terima Kucuran Dana Tambahan Rp1 Triliun
- Ironi di Bintuni, Mumi Listrik di Digul
- Ketemu Lokasi PLTA Berkelas Emas, Kelelahan Lunas
- Atasi Kebutuhan Mendesak, Bangun Minihidro
- PLN Luncurkan Listrik Prabayar di Papua
- Papua Barat Jadi Sentra Ternak Sapi
- Diserahkan 11 Rekomendasi Daerah Otonomi Baru Papua
- Separatisme Papua Makin Mengkawatirkan
- Valens: Militer Tak Memadai Redam Separatisme
- Tantowi: Perlu Ada Kementerian Khusus Papua
- Ribuan TNI Diterjunkan di Papua
- Bangun Papua Sesuai Aspirasi
- Hilangkan Label Separatis
- Otsus Belum Didukung Ketentuan Pelaksana
- Kemenlu: Tak Ada Yang Masalahkan Papua
- TNI Angkatan Darat Bentuk Tiga Divisi Baru
Economi
- PT Freeport Berikan Rp 3,4 Triliun ke Pemerintah
- Pembangunan Pasar Mama-mama Terkendala Lahan
- Pembangunan Pasar Mama-mama Papua Masih ‘KJ’
- Pasar Skouw dorong ekspor ke PNG
- 18 Ton Kopi Arabica Baliem Diekspor ke Amerika
- Subsidized fuel usage may reach 43.88m kl in 2012
- Pegunungan Bintang Bangun Bandara
- 89 Ribu Ton Beras Impor Transit di Jawa Timur
- Pemkab Manokwari Berutang Rp 200 M Lebih
- Eramet Investasi 3 Miliar Dollar AS di Indonesia
- Investor Segera Bangun Kawasan Industri di Indonesia Timur
- BPMigas Rencana Pasok Listrik ke PLN di Papua
- Harga Ikan dan Tarif Pesawat Picu Inflasi
- Kimaam Tertutup Untuk Para Investor
- Ironi di Bintuni, Mumi Listrik di Digul
- Ketemu Lokasi PLTA Berkelas Emas, Kelelahan Lunas
- Atasi Kebutuhan Mendesak, Bangun Minihidro
- PLN Luncurkan Listrik Prabayar di Papua
- SMGR kaji pembangunan pabrik di Indonesia bagian timur
- Papua Barat Jadi Sentra Ternak Sapi
- Harga Bahan Pokok Bertahan Tinggi
- Tangani Papua, Pusat Tonjolkan Pendekatan Ekonomi
- DPD Dukung Papua Tengah Jadi Provinsi
- Minister ‘must block pork barrel plan’